Jakarta - Playmaker Persija Jakarta, Bruno Matos, harus mengubah gaya permainannya jika tak ingin terus-terusan dikritik oleh The Jakmania. Pemain berusia 29 tahun itu dianggap bermain terlalu egois.
Akun Instagram Matos, @brunomatosbahia10 diserbu oleh para The Jakmania yang ingin menyampaikan kritikan serta masukan kepada sang pemain. Mayoritas militan Persija Jakarta itu menyarankan Matos untuk mementingkan permainan tim, ketimbang pamer skill dan terlalu banyak memegang bola.
Advertisement
Baca Juga
Puncak kekesalan The Jakmania kepada Matos terjadi ketika Persija ditahan 1-1 Persib Bandung pada pekan ke-8 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu (10/7/2019).
Matos lagi-lagi bermain cenderung individualistis, terlalu sering menggiring bola, lamban dalam membuat keputusan, dan membuang banyak peluang. Apesnya, eks PKNS di Liga Super Malaysia itu mengalami cedera kambuhan.
Disinggung mengenai ketidakpuasan terhadap Matos dan terkait kepastian masa depannya, Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus, tak ingin berandai-andai. "Kami lihat nanti," kata Ferry Paulus.
Kembali Cedera
Cedera lama Matos kambuh ketika bertanding melawan Persib. Untungnya, cedera tersebut tidak terlalu parah.
Matos hanya butuh istirahat beberapa hari untuk kembali merumput. Namun, sang pemain terancam gagal membela Persija pada leg pertama babak final Piala Indonesia melawan PSM Makassar pada 21 Juli 2019.
"Cederanya yang sekarang tidak terlalu berat dibanding cedera yang kemarin itu. Ini lebih ringan. Dia sudah early warning, dia merasa sudah tak enak, dia langsung berhenti," tutur Ferry.
Advertisement