Liputan6.com, Jakarta - Persebaya Surabaya memiliki catatan minus pada putaran pertama Shopee Liga 1 2019. Bajul Ijo tercatat sebagai klub yang menerima denda terbesar di antara kontestan lain.
Hingga setengah kompetisi, Persebaya sudah menyetor Rp 1,19 miliar karena pelanggaran. Laga melawan Persija Jakarta, 24 Agustus lalu, menjadi sumber pengeluaran tertinggi. Manajemen mesti membayar Rp 300 juta karena aksi suporter menyalakan flare dan bom asap, melempar botor, hingga pembakaran papan skor.
Dari 17 pertandingan yang sudah Persebaya lakoni, delapan di antaranya berbuah denda. Bahkan saat Irfan Jaya dan kawan-kawan melawat ke markas lawan.
Advertisement
Persebaya menyetor Rp 100 juta usai melawan PSS Sleman, 13 Juli, dan Rp 75 juta pada duel versus Perseru Badak Lampung, 20 Agustus.
Menyikapi ini, manajer Persebaya Candra Wahyudi menyatakan akan melakukan evaluasi. Dia berencana menggandeng kelompok suporter untuk membahas langkah yang perlu dilakukan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sikap Bonekmania
Koordinator Bonek Tribun Timur Hasan Tiro menyatakan kesiapan pihaknya melakukan perbaikan. Terutama dalam menyatakan flare yang paling sering berbuah denda. Namun, dia juga meminta PSSI lebih bijak dalam mengambil keputusan.
"Semoga semua bisa berbenah, termasuk PSSI dengan memberikan denda ke Persebaya," harapnya.
Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com
Advertisement