Penyesalan Terbesar Pemain Legendaris: Saya Bodoh Menolak Tawaran MU

Darko Pancev merasakan penyesalan saat menekuni karier sepak bolanya. Ia menolak peluang bagus saat ditawari untuk bergabung dengan MU.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Sep 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 06:00 WIB
MU Vs Astana
Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Mason Greenwood ke gawang Astana pada laga Europa League di Stadion Old Trafford, Manchester, Kamis (19/9). MU menang 1-0 atas Astana. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Darko Pancev adalah salah satu pemain legendaris sepak bola dunia. Pancev pernah menjadi bintang di klub besar Eropa, Inter Milan dan Red Star Belgrade. Bahkan, di masanya iaselalu menjadi incaran klub besar, salah satunya Manchester United (MU).

Pancev, yang sekarang berusia 54 tahun, belum lama ini menceritakan perjalanan kariernya. Ia bahkan sempat mengutarakan penyesalannya saat bersama Inter Milan, karena menolakkesempatan pindah ke MU.

Pancev pindah ke Inter Milan pada tahun 1992 dari Crvena Zvezda (Red Star Belgrade). Di klub barunya itu, sang striker bertemu manajer Osvaldo Bagnoli.

Rupanya, Pancev merasakan ketidakcocokan dengan sang pelatih. Pada 2016, pernah Pancev mengatakan kepada Gazzetta dello Sport.

“Dia bukan pelatih yang buruk, tetapi tidak dimaksudkan untuk Inter Milan. Tetapi seluruh situasi di sekitar saya yang membuat saya putus asa karena tidak mampu memberikan yangterbaik.

"Dan untuk berpikir bahwa saya telah menolak tawaran dari Real Madrid, Barçelona, dan Manchester United (MU)," ujarnya.

Lanjutkan Kesengsaraan

Darko Pancev
Darko Pancev / Ist

Kenangan itu kemudian diceritakan lagi Pancev pada media Jerman Der Tagesspiegel, jelang pertandingan Liga Champions Bayern Munchen melawan Crvena Zvezda pada Rabu malam lalu.

Pancev bahkan berkata lebih jujur ??tentang penyesalannya karena tidak mengambil kesempatan untuk pindah ke Old Trafford, dan bukannya melanjutkan kesengsaraannya di InterMilan.

“Saya sangat populer pada tahun 1992 dan menerima banyak tawaran transfer, tetapi memutuskan sayangnya untuk klub yang salah. Inter memiliki tim rata-rata di bawah bayang-bayang rival sekota AC Milan. Selain itu, saya memiliki perbedaan pendapat dengan mantan pelatih Osvaldo Bagnoli, yang tentu saja kontraproduktif," katanya.

Dipanggil Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson
Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

“Namun demikian, musim dingin berikutnya saya menerima tawaran dari Sir Alex Ferguson, yang ingin membimbing saya ke Manchester United. Namun, saya tidak mengikuti panggilanitu, karena saya ingin membuktikan kepada Italia bahwa saya bisa melakukannya di Serie A. Saya bodoh.”

Pada tahun 1994 ia dipinjamkan ke klub Bundesliga VfB Leipzig (sekarang disebut FC Lokomotive Leipzig, dan di divisi keenam sepak bola Jerman), sebelum pindah secara permanen ke Fortuna Dusseldorf. Pancev kemudian mengakhiri kariernya di Sion pada tahun 1997.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya