11 Bintang yang Belum Pernah Mengangkat Trofi Liga Champions

Berikut susunan tim di setiap posisi yang belum pernah menikmati kesuksesan Liga Champions hingga sekarang.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 26 Sep 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 07:30 WIB
Liga Champions
Trofi Liga Champions berada di tengah panggung drawing fase grup Liga Champions 2019-2020, di Monaco, Kamis (29/8/2019). (AFP / Valery Hache)

Jakarta - Status Liga Champions sebagai turnamen antarklub paling bergengsi tidak terbantahkan. Setiap pemain di dunia memiliki mimpi mengangkah Si Kuping Besar.

Cristiano Ronaldo menjadi pesepak bola tersukses sepanjang sejarah Liga Champions, sejak berubah format pada 1992. Kapten Timnas Portugal tersebut telah meraih lima trofi Liga Champions, dengan perincian satu bersama Manchester United dan lima gelar ketika berseragam Real Madrid.

Namun, masih ada beberapa pemain top yang belum pernah mencium trofi Si Kuping Besar. Padahal, sejumlah pesepak bola memiliki skill yang mumpuni dan memperkuat klub elite Eropa.

Berikut ini adalah susunan 11 pemain terbaik yang belum pernah meraih gelar Liga Champions hingga saat ini.

Kiper: Gianlugi Buffon

FOTO: Ekpresi Unik Gianluigi Buffon Kiper Juventus yang Siap Pecahkan Rekor di Serie A
Selain Piala Eropa, trofi Liga Champions menjadi salah satu trofi yang belum pernah diraih selama kariernya sebagai pesepak bola. ( AFP/Javier Soriano )

Kiper asal Italia itu telah dua kali mencapai partai final Liga Champions bersama Juventus. Namun, Gianluigi Buffon belum pernah merebut trofi Liga Champions, karena dikalahkan Barcelona (2015) dan Real Madrid (2017).

Pada musim lalu, kiper berusia 41 tahun tersebut juga gagal merasakan titel juara ketika membela Paris Saint-Germain. Buffon pun memilih untuk kembali kepelukan Si Nyonya Tua pada bursa transfer awal musim ini.

Di luar kegagalannya meraih gelar Liga Champions, Buffon masih dianggap sebagai satu di antara kiper terbaik sepanjang masa. Sejauh ini, Gianluigi Buffon telah memenangkan 10 gelar liga domestik sepanjang kariernya.

Bek kanan: Lilian Thuram

Lilian Thuram
Lilian Thuram (sportige)

Bersama Juventus, Thuram gagal meraih gelar Liga Champions pada partai final 2003, saat berhadapan dengan AC Milan di Old Trafford. Walau sudah mencatatkan 69 kali penampilan di Liga Champions, ia tidak pernah sekalipun memenangkan trofi Si Kuping Besar.

Kendati begitu, Thuram tetap menjadi satu di antara bek kanan terbaik di Eropa, dengan raihan gelar Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000, dan Piala Konfederasi 2003 bersama Timnas Prancis.

Bek tengah: Laurent Blanc

laurent blanc
Laurent Blanc saat masih menangani Paris-Saint Germain pada 21 Mei 2016. (AFP/Frank Fife)

Laurent Blanc telah tampil bersama sejumlah klub top Eropa, seperti Inter Milan, Barcelona, dan Manchester United. Namun, legenda Timnas Prancis tersebut tidak pernah meraih satupun gelar Liga Champions bersama ketiga klub tersebut.

Sama seperti Thuram, Blanc pernah meraih gelar Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000, dan Piala Konfederasi 2003. Ketika membesut PSG, pria berusia 53 tahun tersebut juga tidak mampu meraih gelar Liga Champions.

Bek tengah: Fabio Cannavaro

Juventus
3. Fabio Cannavaro - Kasus Calciopoli membuatnya meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Real Madrid. Namun selang tiga tahun kemudian kembali ke Turin dengan status bebas transfer. (Photo by BRU GARCIA / AFP)

Fabio Cannavaro menjadi satu di antara pemain penting Timnas Italia ketika menjuarai Piala Dunia 2006. Cannavaro pun pernah membela tim top Eropa seperti Inter Milan, Juventus, dan Real Madrid.

Namun, bek legendaris Italia tersebut sama sekali belum pernah meraih gelar Liga Champions. Pencapaian terbaik Fabio Cannavaro di Liga Champions adalah melaju hingga semifinal pada musim 2002-2003.

Dibalik kegagalannya meraih gelar Liga Champions, Cannavaro tetaplah menjadi bek terbaik yang pernah dimiliki Italia.

Bek kiri: Gianluca Zambrotta

Barcelona Gianluca Zambrotta
Gelandang Barcelona, Gianluca Zambrotta. Ia sempat memperkuat Juventus sebelum pergi ke Barcelona pada 2006.

Zambrotta memiliki karier yang gemilang ketika membela Juventus, Barcelona, dan AC Milan. Bersama ketiga klub top tersebut, mantan bek Timnas Italia tersebut tidak mampu meraih satupun gelar Liga Champions.

Mengangkat trofi Piala Dunia 2006 tidak cukup membuat Zambrotta puas. Namun, dengan penampilan yang memukau selama aktif bermain, membuat dirinya mendapat label sebagai satu di antara bek kiri terbaik di Eropa.

Gelandang: Michael Ballack

Malangnya 10 Pemain Tenar Tanpa Gelar Juara Liga Champions  
5. Michael Ballack - Dua kali Ballack merasakan pahitnya kalah di final Liga Champions. Pertama saat membela Bayern Leverkusen yang dikalahkan Real Madrid, dan timnya Chelsea ditumbangkan Manchester United. (AFP/Ian Kington)

Michael Ballack mengalami situasi yang suram pada musim 2001-2002. Ballack gagal membantu Bayer Leverkusen meraih gelar Bundesliga, DFB-Pokal, Liga Champions, dan Piala Dunia.

Michael Ballack harus puas membawa Leverkusen dan Timnas Jerman meraih posisi runner-up, di semua kompetisi yang diikuti pada musim tersebut.

Dengan penampilan apiknya bersama Bayer Leverkusen membuat Ballack dipinang Bayern Munchen. Bersama Die Bayern, Ballack mampu meraih tiga gelar Bundesliga dan dua trofi DFB Pokal.

Saat Ballack pindah ke Chelsea, harapan untuk mengangkat tite Liga Champions terbuka lebar. Namun, The Blues tak mampu memenangkan laga puncak musim 2007-2008, karena kalah adu penalti dari Manchester United.

 

Gelandang: Lothar Matthaus

img_matthaus-3.jpg
Pelatih baru Bulgaria asal Jerman Lothar Matthaeus berposes dengan kostum timnas di sesi konferensi pers di Sofia, 23 September 2010. AFP PHOTO / DIMITAR DILKOFF

Lothar Matthaus telah meraih banyak gelar bergengsi selama masih menjadi pesepak bola. Gelandang legendaris Jerman tersebut pernah merasakan titel juara Piala Dunia 1990, pemain terbaik Jerman, pemain terbaik Eropa, pemain terbaik Dunia, dan tujuh gelar Bundesliga.

Namun, Matthaus tidak dapat melengkapi tinta emasnya di Eropa karena gagal meraih gelar Liga Champions 1998-1999. Dalam laga final yang berlangsung di Camp Nou pada 26 Mei 1999, The Bavarians kalah 1-2 dari Manchester United, lewat gol injury time Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.

 

Gelandang: Pavel Nedved

Juventus
2. Pavel Nedved - Kala itu usianya sudah 34 tahun namun permainannya masih cukup atraktif, hingga gantung sepatu dirinya memilih bertahan di Juventus. (Photo by PACO SERINELLI / AFP)

Nedved adalah satu di antara gelandang terbaik di era sepak bola modern. Pria asal Republik Ceska itu telah tampil dalam 100 laga di level Eropa. Namun, dia tidak pernah bermain pada partai puncak Liga Champions.

Nedved dapat tampil pada partai final Liga Champions 2002-2003 di Old Trafford, jika tidak terkena akumulasi kartu kuning. Andai tampil pada partai puncak tersebut, bisa saja Nedved membantu Juventus mengalahkan AC Milan dan menjuarai Liga Champions.

Penyerang: Zlatan Ibrahimovic

Pesepak Bola yang Pernah Membela Manchester United dan PSG
1. Zlatan Ibrahimovic - Tak sia-sia PSG menggelontorkan uang 20 juta euro datangkan Ibrahimovic dari AC Milan. Penyerang garang tersebut menjadi salah satu pembelian terbaik PSG sepanjang masa. (AFP/Franck Fife)

Ibrahimovic tampil bersama tujuh tim berbeda di Liga Champions, sebelum pindah ke Amerika Serikat dan bermain bersama LA Galaxy pada awal 2018. Bomber legendaris Swedia tersebut pernah melaju babak semifinal bersama Barcelona sebelum disingkirkan mantan klubnya, Inter Milan, pada musim 2009-2010.

Dia kembali ke Italia bersama AC Milan. Namun, Ibra harus menerima kenyataan, karena Milan disingkirkan Tottenham Hotspur pada 16 besar Liga Champions 2010-2011. Dengan kemampuannya, Ibrahimovic tetap dianggap sebagai satu di antara penyerang terbaik di Eropa.

Penyerang: Gabriel Batistuta

Frack Ribery dan 6 Bintang Top Fiorentina
4. Gabriel Batistuta. (AFP/Gerard Julien)

Gabriel Batistuta merupakan penyerang yang ganas pada era 90-an. Bomber legendaris Argentina tersebut masuk ke tiga besar pemain terbaik di Dunia pada tahun 1999, saat mengenakan seragam Fiorentina.

Batistuta tampil impresif di Liga Champions dengan gol-gol yang diciptakan saat melawan Arsenal dan Manchester United. Dia harus menunggu hingga musim 2000-2001 untuk mendapatkan gelar Serie A bersama AS Roma.

 

Penyerang: Ronaldo

Ballon d'Or
Ronaldo - Pesepak bola Real Madrid ini menjadi pemain terbaik dunia pada tahun 2002. Keberhasilan itu tak lepas dari sukses striker berjuluk Il Phenomenon itu mengantar Brasil menjadi juara Piala Dunia 2002. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Ronaldo merupakan satu di antara penyerang fenomenal yang pernah dilahirkan oleh Brasil. Berbagai gelar juara berhasil diraih oleh pria yang memiliki julukan El Fenomeno tersebut, termasuk dua gelar Piala Dunia 1994 dan 2002.

Akan tetapi, koleksi titel juaranya masih belum lengkap karena belum pernah mengangkat trofi Liga Champions. Bermain di tim terbaik Liga Champions, Real Madrid, tidak membuat dirinya mampu menjuarai ajang tersebut. (Bola.com/Tegar Juel)

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Rizki Hidayat/Editor: Rizki Hidayat, published 25/9/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya