Jakarta Diogo Luis Santo adalah satu di antara sedikit penyerang terganas di Thai League 1 atau kompetisi kasta teratas di Thailand. Karena itulah, Diogo selalu akan dikenang pencinta sepak bola Thailand khususnya Buriram United.
Tidak percaya? Tengok jumlah golnya yang amat mencengangkan. Pemain asal Brasil itu tampil dalam 105 laga dan berhasil mencatatkan 101 gol selama empat musim.
Diogo memulai kariernya bersama Portuguesa sejak 2005 dan berhasil membawa timnya promosi ke Serie A Brasil pada 2008. Baru berusia 21 tahun kala itu, kualitas Diogo telah disejajarkan dengan Alexandre Pato, penyerang muda sensasional milik AC Milan.
Advertisement
Masih di tahun yang sama, sejumlah klub Eropa dikabarkan tertarik meminang Diogo. Mulai dari Arsenal hingga Fiorentina. Bahkan manajer Arsenal ketika itu, Arsene Wenger, dilaporkan begitu ngotot untuk membawanya ke Inggris.
Ketidakcocokan harga antara Portuguesa dengan Arsenal malah mengantar Diogo hijrah ke Yunani untuk membela Olympiakos. Dikontrak lima tahun, bomber berusia 32 tahun ini malah banyak menghabiskan durasi kerja samanya di klub Brasil.
Gagal beradaptasi dengan Liga Yunani, Olympiakos meminjamkan Diogo ke Flamengo pada 2011, berlanjut ke Santos semusim kemudian. Saat kontraknya habis, Diogo kembali ke Portuguesa pada 2013 dan hijrah ke Palmeiran setahun berselang.
Merasa kariernya tidak berkembang di Brasil, Diogo mencari petualangan baru dan pilihannya jatuh kepada Thailand. Bergabung dengan Buriram United pada 2015, Diogo diikat selama dua musim.
Di musim pertamanya bersama Buriram United, Diogo mampu menorehkan 33 gol dari 32 pertandingan sekaligus mencatatkan dirinya sebagai top scorer dan pemain terbaik Thai League 1 di musim tersebut.
Kebersamaan Diogo bersama Buriram United harus berakhir setelah klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT), berani merogoh kocek hingga 1,5 juta euro atau setara dengan Rp23 miliar pada tahun ini. Nilai transfer tersebut menjadikannya pemain termahal yang pernah dibeli oleh sebuah klub di kompetisi Negeri Jiran.
Empat musim di Thailand, Diogo tiga kali membawa Buriram United ke tangga juara pada musim 2015, 2017, dan 2018. Selain menjadi top scorer dan pemain terbaik pada 2015, ia juga kembali merengkuhnya pada 2018.
Produktivitas Menurun di Malaysia
Produktivitas Diogo menurun bersama JDT di Liga Super Malaysia. Di tahun ini, ia hanya mengoleksi 12 gol dari 22 penampilan.
Torehan itu gagal mengantarnya sebagai top scorer. Diogo terpaut dua gol dari Kpah Sherman, pencetak gol terbanyak Liga Super Malaysia dari klub PKNS.
Dengan semakin bertambahnya usia, kesuburan Diogo diperkirakan akan terus menurun. Bukan tidak mungkin JDT kurang puas dengan penampilannya mengingat ia diproyeksikan sebagai raja gol mengingat rekor fantastisnya di Thai League 1.
Â
Sumber: Bola.com
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Ario Yosia, Published 28/09/2019)
Advertisement