Yohan Mulia Bangga Wakili Indonesia di Ajang Perdana ONE Championship 2020

ONE Championship mengundang para atlet terbaik dari berbagai negara untuk tampil dalam Circle dan unjuk kebolehan di depan para penggemar di seluruh dunia.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 30 Des 2019, 21:10 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 21:10 WIB
Yohan Mulia
Petarung ONE Championship Indonesia, Yohan Mulia (ONE Championship)

Liputan6.com, Jakarta - One Championship akan memasuki era baru tahun depan dengan menghadirkan serangkaian laga seni bela diri terbaik dari para atlet terkemuka.

Ajang multinasional ini mengundang para atlet terbaik dari berbagai negara untuk tampil dalam Circle dan unjuk kebolehan di depan para penggemar di seluruh dunia.

Memasuki usia ke-9, organisasi yang berdiri pada tahun 2011 di Singapura ini akan menggelar ajang perdana di tahun 2020 lewat perhelatan bertajuk One: A New Tomorrow di Bangkok, Thailand, pada 10 Januari mendatang.

Pada laga pembuka, salah satu pionir bela diri campuran di Indonesia Yohan "The Ice Man" Mulia Legowo akan menghadapi atlet berpengalaman asal Filipina Roel Rosauro dalam sebuah laga featherweight mixed martial arts.

Atlet berusia 39 tahun asal Solo tersebut mengaku siap untuk kembali berlaga dalam panggung bela diri terbesar di Asia ini setelah absen hampir satu tahun.

Ia merasa bangga bisa tampil dalam laga perdana One tahun depan dan berharap bisa memberikan kemenangan bagi Indonesia meski baru menerima tawaran bertanding tersebut belum lama ini.

"Saya siap karena untungnya saya latihan terus. Kemarin saya sempat mengikuti kejuaraan sambo nasional di Surabaya juga, karena itu jadi kondisi jadi lumayan terjaga," tutur pendiri Hans Fight Academy di Solo ini dalam rilis yang diterima liputan6.com. 

 

Mengandalkan Duel Ground

Yohan merupakan seorang atlet yang lebih mengandalkan kecerdasan dalam membaca ruang serta gerakan lawan. Ia bukan lagi seorang atlet yang bergantung pada agresivitas untuk menjatuhkan lawan seperti halnya satu dekade lalu.

Ia pun sudah mempelajari kelebihan serta kekurangan Roel, atlet kidal yang memiliki latar belakang dalam Muay Thai.

Yohan akan mencari ruang dan menyergap lawan begitu ada celah untuk membawa laga menuju area ground yang memang menjadi keahliannya.

"Saya usahakan untuk mengatur posisi saja [saat berdiri], karena dia kidal. Saya akan tekan di sisi lemahnya. [Permainan] ground nanti akan sangat mungkin terjadi, entah dia atau saya duluan yang memulai bawa fight ke ground," ungkap Yohan.

"Saya hanya melihat beberapa videonya saja, saya rasa dia cukup berpengalaman dan mempunyai skill yang cukup lengkap," tutur Yohan

Namun ia merasa beruntung memiliki mitra tanding serta murid dari berbagai disiplin yang memiliki berbagai gaya, sehingga memudahkan dirinya dalam beradaptasi di atas arena nanti.

"Melawan fighter kidal itu membutuhkan sebuah skil yang berbeda, karena sudut menyerangnya kebalikan dari rata-rata orang."

"Saya sebetulnya mempunyai dasar Jiu Jitsu. Saya main Sambo hanya untuk mencari kompetisi saja, tapi saya merasa ground saya masih lebih baik," tutupnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya