3 Transfer MU yang Gagal Total Akibat Ed Woodward

Ed Woodward sering jadi biang keladi kegagalan transfer pemain MU.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 20 Jan 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 20:15 WIB
Ed Woodward, Manchester United
CEO Manchester United, Ed Woodward. (AFP/Oli Scarff)

Manchester- Proses transfer Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon ke Manchester United (MU) belum juga rampung. Padahal klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut sangat butuh kehadiran gelandang kreatif di lini tengah.

Menurut media Portugal dilansir Sportskeeda, Senin (20/1/2020), kesepakatan yang semestinya dicapai pada Sabtu ternyata molor.

MU diklaim masih melakukan lobi terkait harga pemain. Proses tawar menawar dalam membeli pemain bukan menjadi sesuatu yang baru bagi penggemar Manchester United.

Orang yang akan disalahkan fans terkait lambatnya proses transfer adalah Ed Woodward. Wakil Ketua Eksekutif Manchester United itu bertanggung jawab penuh dalam proses pembelian pemain baru.

Mantan Manajer Setan Merah, David Moyes, secara terbuka pernah mengungkapkan kekecewaan terhadap janji-janji pembelian pemain yang gagal dipenuhi Ed Woodward. Transfer yang kacau membuat Moyes kesulitan di Manchester United dan dipecat sebelum 10 bulan menjabat.

Saat Manchester United diasuh Loius van Gaal dan Jose Mourinho menjadi manajaer, klub menghabiskan 500 juta pounds (Rp8,8 triliun) untuk belanja pemain. Namun, pemain yang datang tidak sesuai keinginan kedua manajer tersebut.

Baik Van Gaal dan Mourinho juga frustrasi dengan Ed Woodward yang selalu gagal mendapat pemain incaran. Menurut mereka, Manchester United telah salah menunjuk seseorang yang pengetahuan sepak bolanya dinilai pantas diberi nilai nol.

Berikut ini tiga negosiasi transfer pemain yang kacau MU gara-gara ulah Ed Woodward, seperto dilansir Sportskeeda.

1. Toby Alderweireld

Pemain yang Diprediksi akan Berpindah Klub di Bulan Januari
Toby Alderweireld. (AFP/Roland Harrison)

Jose Mourinho saat di Manchester United menyadari lini pertahanan timnya kurang kukuh dan ingin mendatangkan dua bek sentral. Manajer asal Portugal itu memilih Toby Alderweireld dan Harry Maguire sebagai pemain incaran.

Menurut laporan, Mourinho ingin bek asal Belgia itu bergabung dan telah mengajukan tawaran 40 juta pounds (Rp709 miliar). Namun tawaran tersebut ditolak Daniel Levy.

Menyusul penolakan tersebut, Ed Woodward enggan meneruskan pembicaraan dan beralih ke Hary Maguire. Namun Manchester United mengajukan tawaran rendah untuk bek berkebangsaan Inggris itu.

Tawaran tersebut kemudian ditolak Leicester City dan Manchester United tidak mendapatkan bek impian Mourinho. Akhirnya performa Manchester United terpuruk dan The Spesial One dipecat di pengujung tahun 2018.

Setelah Kepergian Mourinho, Manchester United akhirnya mendapatkan Harry Maguire pada musim panas 2019. Namun, The Red Devils terpaksa merogoh kocek sangat dalam mencapai 80 juta pounds (Rp1,4 triliun).

2. Erling Haaland

Pemain incaran Manchester United
Erling Haaland. (AFP/Joe Klamar)

Kegagalan Manchester United mendapatkan Erling Haaland pada musim dingin 2020 menjadi bukti kebijakan transfer dan taktik negosiasi yang lemah oleh Ed Woodward. Penggemar Setan Merah terkejut klub kesayangan mereka gagal mendapatkan pengganti Romelu Lukaku yang hengkang ke Inter Milan.

Erling Haaland dipandang sebagai striker ideal untuk Manchester United. Striker berpaspor Norwegia itu juga memiliki klausul pembelian yang murah.

Solskjaer sempat terbang ke Norwegia untuk meyakinkan mantan anak didiknya di Malmo itu untuk menolak tawaran klub lain dan bergabung dengan Manchester United. Namun, Ed Woodward enggan menuruti tuntutan agen Haaland dan melewatkan kesempatan mendapatkan satu di antara pencetak gol paling produktif di Eropa musim ini.

3. Marouane Fellaini

Marouane Fellaini
Gelandang Manchester United asal Belgia, Marouane Fellaini. (AFP/Oli Scarff)

Marouane Fellaini merupakan pemain yang pindah ke Manchester United di era David Moyes. Pembelian pemain asal Belgia itu merupakan opsi terburuk setelah klub gagal mendatangkan Cesc Fabregas, Toni Kroos, atau Thiago Alcantara.

Lebih buruk lagi, Manchester United juga mengeluarkan uang lebih banyak dari klausul kontrak pemain. Menurut The Guardian, Fellaini memiliki klausul pelepasan 23,5 juta pounds (Rp417 miliar), tapi Manchester United malah membayar 27,5 juta pounds (Rp488 miliar).

Everton paham situasi Manchester United yang butuh Fellaini setelah gagal mendapat tiga pemain incaran. Akhirnya The Toffes bersedia melepas sang pemain dengan uang tambahan.

Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto/ Editor Yus Mei, Published 20/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya