Fans MU Rencanakan Demo Besar-besaran di Old Trafford

Fans MU sempat menyanyikan lagu-lagu anti-Glazer selama pertandingan melawan Burnley. Mereka juga menyerukan agar Woodward dipecat karena suasana tak kunjung membaik

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 25 Jan 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2020, 18:45 WIB
Manchester United, Huddersfield Town, Premier League
Fans membentangkan spanduk memperingati 60 tahun tragedi Munich Air 1958 saat laga Manchester United melawan Huddersfield Town di Old Trafford, Manchester, (3/2/2018). MU menang 2-0. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Manchester - Fans Manchester United (MU) merencanakan aksi protes besar-besaran saat pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers. Demo dilakukan di tengah kemarahan yang meningkat terhadap klub di bawah kepemilikan keluarga Glazer.

Pendukung sengaja MU memilih pertandingan Liga Premier yang akan digelar pada 1 Februari 2020 di Old Trafford itu. Laga itu akan digunakan untuk menegaskan bahwa mereka ingin pengusaha asal Amerika itu menjual klub yang sekarang bernilai 137 juta poundsterling.

Kepala eksekutif United Ed Woodward juga menjadi target kekecewaan mereka. Fans MU sempat melakukan pelecehan verbal kepadanya saat timnya dikalahkan Burnley di kandang pertengahan pekan lalu.

Fans merencanakan demonya di menit 58 bertepatan dengan tanggal bencana udara Muenchen pada tahun 1958. Mereka percaya tanggal simbolis ini akan mendorong lebih banyak pendukung untuk bangkit dan memiliki efek maksimal.

Sebelumnya, fans MU menyanyikan lagu-lagu anti-Glazer selama pertandingan melawan Burnley. Mereka juga menyerukan agar Woodward dipecat karena suasananya berubah beracun.

Saksikan Video MU di Bawah Ini

Manajerial yang Buruk

MU Vs Newcastle
Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Marcus Rashford ke gawang Newcastle pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Manchester, Rabu (26/12). MU menang 4-1 atas Newcastle. (AFP/Paul Ellis)

Dia disalahkan karena serangkaian janji manajerial yang buruk dan kegagalan penandatanganan yang mahal sejak Sir Alex Ferguson pensiun.

Seperti diketahui, almarhum Malcolm Glazer, yang keluarganya juga memiliki tim American Football Tampa Bay Buccaneers, pertama kali membeli saham di klub pada tahun 2003 sebelum mengambil kendali penuh pada tahun 2005.

Kontroversi

Namun, kepemilikan mereka telah ditandai oleh kontroversi besar dengan Glazers yang menimbun hutang besar untuk mendanai penandatanganan yang mahal.

Malcolm Glazer meninggal pada tahun 2014 pada usia 85 ketika kedua putranya mengambil kendali penuh atas Old Trafford.

Serangan Rio Ferdinand

Rio Ferdinand (Manchester United)
Rio Ferdinand memilih Sevilla sebagai lawan Manchester United pada laga testimonialnya yang berlangsung pada 2013. (AFP/Andrew Yates)

Tidak hanya fans, mantan bintang MU, Rio Ferdinand pun buka suara soal buruknya performa MU belakangan ini. Dia memang tak geram karena melihat MU saat ini,  sama sekali berbeda dengan MU yang punya nama besar.

Ferdinand pun menuding, buruknya prestasi MU tak lepas dari dosa-dosa pengurus klub. Setidaknya, mantan pemain West Ham United ini menyebut, ada empat dosa pengurus klub yang membuat MU saat ini terpuruk.

 

Empat Dosa Petinggi Klub

Berikut ini empat dosa petinggi klub yang menurut Ferdinand membuat MU terpuruk.

1. Belanja Besar Tanpa Hasil Sepadan

2. Tak Ada Tanda-tanda Membangun Pondasi Klub

3. Petinggi Manchester United Tak Punya Target

4. Bikin Manchester United Kehilangan Fans

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya