Tewaskan Kobe Bryant, Ini Detik-Detik Sebelum Terjadinya Kecelakaan Helikopter

Kobe Bryant dan delapan orang lain, termasuk sang putri Gianna, tewas Minggu (26/1/2020). Musibah diduga terjadi karena cuaca buruk.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Des 2020, 21:20 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 18:50 WIB
Kobe Bryant
Kobe Bryant dengan seragam nomor punggung 8 dan 24 yang dikenakannya selama berkarier bersama LA Lakers. (AFP/Harry How)

Liputan6.com, Los Angeles - Berbagai tanda tanya terkait kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant, Minggu (26/1/2020), sedikit demi sedikit terjawab. Salah satunya menyangkut apa yang sebenarnya terjadi.

Kobe Bryant dan delapan orang lain, termasuk sang putri Gianna, tewas Minggu (26/1/2020). Musibah diduga terjadi karena cuaca buruk.

Bryant saat itu hendak menuju Mamba Academy untuk melatih tim basket putri. Pagi hari sebelum pertandingan, dia dan Gianna sempat pergi ke gereja dan menerima komuni.

"Dia datang sebelum 07.00 pagi untuk menghadiri misa pertama kami. Bryant kemudian pergi sekitar pukul 06.50," kata pastor Steve Sallot.

Berdasar pengakuan saksi, data penerbangan, dan rekaman pembicaraan, berikut krolonogi pada pagi hari fatal yang menewaskan Kobe Bryant:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Awal Perjalanan

Kobe Bryant
Tampak helikopter berjenis Sikorsky S-76B di Bandara Van Nuys, California pada (1/2/2018). Helikopter jenis tersebut merupakan helikopter yang membawa legenda NBA, Kobe Bryant. saat mengalami kecelakaan di Calabasas, California. (AP/Matt Hartman)

Pukul 09.06

Helikopter Sikorsky S-76B yang membawa Bryant dan delapan orang lainnya meninggalkan Orange County, California. Kendaraan tersebut menuju utara pinggiran Los Angeles.

Bryant menuju Thousand Oaks untuk melatih tim basket putri Lady Mambas melakoni pertandingan yang dimulai pukul 12.00. Sang putri Gianna menjadi bagian tim tersebut. Dua rekan Gianna, Alyssa Altobelli dan Payton Chester, juga berada di dalam helikopter.

Pukul 09.21

Helikopter mulai mengitari Glendale, dekat Burbank. "Helikopter 2EX, tolong tetap mengudara di luar wilayah udara Burbank kelas C. Ada pesawat yang mendekat," kata pemandu lalu lintas udara (ATC) Burbank.

Sang pilot Ara Zobayan mendengar dan mengikuti instruksi. Tidak lama berselang, rekaman audio menunjukkan Zobayan meminta SVFR, yakni izin terbang dengan visual khusus.

SVFR memungkinkan pilot terbang dalam kondisi cuaca lebih buruk dari batas biasa. Pilot terkadang meminta SVFR di tengah penerbangan jika kondisi cuaca tiba-tiba berubah. Izin biasanya diberikan asalkan pilot tetap berhubungan dengan petugas ATC.

Pukul 09.24

Petugas ATC meminta Zobayan menunggu sebentar lagi. Kembali Zobayan mengikuti.

Biro Keselamatan Transportasi Amerika (NTSB) kemudian mengungkapkan lalu lintas udara saat itu tengah padat.


Meminta Bantuan

Kobe Bryant
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi korban jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Mark J. Terrill)

Pukul 09.33

Helikopter kemudian menuju utara. Petugas ATC meminta pilot mengikuti jalur jalan tol nomor 5 sembari tetap menggunakan SVFR.

"Tetap memakai SVFR di batas 2.500, I-5 menuju utara," balas Zobayan.

Tidak lama, petugas ATC Burbank meminta helikopter melanjutkan komunikasi dengan petugas ATC Van Nuys.

Zobayan mengamini. "Van Nuys, helikopter 2EX menghubungi dengan izin SVFR. Saat ini kami berada di ketinggian 1.400," kata Zobayan.

Petugas Van Nuys merespon, "Angin tenang, jarak pandang 2 1/2, langit 1.100 mendung, altimeter Van Nuys 30.16. Silakan ke wilayah udara Van Nuys kelas D, di timur laut Van Nuys."

NTSB menjelaskan, Zobayan kemudian meminta bantuan panduan radar dari menara pengawas demi menghindari lalu lintas udara. Namun, petugas ATC Van Nuys meminta Zobayan agar terbang lebih tinggi supaya masuk radar.

Zobayan lalu menyampaikan ke menara pengawas niat terbang lebih tinggi untuk menghindari kabut. Permohonan itu menjadi transmisi terakhir yang diterima menara ATC Van Nuys.

09.42

Petugas ATC Van Nusy mencoba menghubungi pilot, tapi tidak ada respon.

"Helikopter 72EX, Anda menjalani kode 1.200 code. Apakah Anda tetap meminta bantuan radar?" tanya petugas.

"Tolong jelaskan niat Anda saat ini. Anda masih terbang terlalu rendah untuk mendapat bantuan radar," sambungnya.

09.45

Helikopter 72EX menghilang dari radar.

09.47

Telepon darurat dari saluran 911 memberitahukan adanya kecelakaan.


Daftar Korban Tewas:

1. Kobe Bryant (legenda NBA)

2. Gianna Bryant (putri Kobe Bryant)

3. John Altobelli (pelatih Bisbol Orange Coast College)

4. Keri Altobelli (istri John Altobelli)

5. Alyssa Altobelli (putri John Altobelli, rekan setim Gianna)

6. Christina Mauser (pelatih Harbor Day School)

7. Payton Chester (rekan tim Gianna)

8. Sarah Chester (ibu Payton)

9. Ara Zobayan (pilot helikopter)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya