Geger Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Puncak Gunung Es Beking Aparat?

Mijatovic Sedih Eks Presiden Real Madrid Wafat karena Virus Corona Covid-19

Virus corona covid-19 telah menjadi pandemi dan menyebar ke seluruh dunia. Virus itu pertama kali ditemukan di Tiongkok, Desember tahun lalu.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 22 Mar 2020, 18:00 WIB

Diterbitkan 22 Mar 2020, 18:00 WIB

Mantan presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz, terinfeksi virus corona COVID-19 (Foto: Ist)

Liputan6.com, Madrid - Eks Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (21/3/2020). Sanz wafat setelah dinyatakan positif mengidap virus corona covid-19.

Kepergian Sanz membawa duka bagi legenda Real Madrid, Predrag Mijatovic. Ia mengaku sedih karena tidak sempat mengucapkan selamat tinggal.

"Ditinggal seperti ini, tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal, sangat-sangat sedih. Ini menjadi malam tersedih sepanjang hidup saya," kata Mijatovic seperti dilansir Sportskeeda.

Sanz menjadi presiden Real Madrid pada 1995 hingga 2000. Di bawah kepemimpinannya, Madrid meraih kejayaan domestik maupun Eropa.

Mijatovic sendiri merupakan bagian dari skuat Real Madrid di era itu. Sanz pula yang memboyong Mijatovic ke Santiago Bernabeu pada 1996.

Virus corona covid-19 telah menjadi pandemi dan menyebar ke seluruh dunia. Virus itu pertama kali ditemukan di Tiongkok, Desember tahun lalu.

Di Eropa, Italia menjadi negara terparah dengan jumlah korban jiwa mencapai 4.825 orang. Saat ini, menurut data New York Times, ada sekitar 53.578 kasus di sana.

Di Spanyol ada sekitar 24.926 kasus dengan jumlah korban meninggal 1.326. Masifnya penyebaran virus corona membuat kompetisi sepak bola di Eropa ditunda.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini

Menjalin Kontak

Predrag Mijatovic memastikan kemenangan Real Madrid atas Juventus pada laga final Liga Champions 1998. (doc. UEFA)

Mijatovic mengatakan, sebelumnya ia menjalin kontak, meski Sanz tengah dalam perawatan. Ia pun mengaku sangat sedih lantaran tidak dapat menjenguk Sanz yang harus dikarantina.

"Kesedihan tidak dapat mengunjunginya itu sangat terasa. Saya masih tidak percaya. Saya menganggapnya seperti ayah dan saya sangat mencintainya," kata Mijatovic.