Yamaha Beri Valentino Rossi Batas Waktu Umumkan Masa Depan

Yamaha memberi waktu Valentino Rossi dua bulan ke depan untuk memutuskan pensiun atau terus membalap di 2021.

oleh Defri Saefullah diperbarui 29 Apr 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 09:00 WIB
Valentino Rossi
Valentino Rossi (GIUSEPPE CACACE / AFP)

Liputan6.com, Madrid- Monster Energy Yamaha tak mau berlama-lama menunggu kepastian dari Valentino Rossi. Managing Director Yamaha, Lin Jarvis mengaku The Doctor harus mengucapkan soal masa depannya secepatnya.

Valentino Rossi diminta untuk putuskan masa depan pensiun atau tidak pada Juni nanti. Ini seharusnya terjadi pada MotoGP Mugello yang kini statusnya ditunda.

Maka itu, ide untuk menanti hasil sulit dilakukan Rossi saat ini. Balapan atau tidak, dia harus ambil sikap secepatnya.

"Ide untuk menanti lima atau enam balapan agar memahami apakah dia kompetitif atau tidak, itu tak bisa dilakukan lagi," ujar Jarvis soal Valentino Rossi seperti dikutip crash.

"Saya pikir batas waktunya tetap sama, dalam waktu dua bulan lagi, katakannlah Juni nanti."

 

Ogah Berhenti

Valentino Rossi
Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, pada MotoGP Inggris 2019, di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019). (AFP/Adrian Dennis)

Rossi sendiri sebenarnya sudah memberi sinyal ingin terus balapan pada 2021. Dia merasa tak enak hati untuk mengakhiri kariernya tanpa balapan.

"Ini bukan cara terbaik untuk berhenti di situasi seperti ini. Mungkin lebih adil kalau mencoba semusim lagi dan mungkin pensiun di tahun berikutnya. Saya ingin terus membalap di 2021," ujar Rossi.

Maka itu, besar kemungkinan Rossi akan menerima tawaran gabung tim satelit, Petronas Yamaha Sepang Racing Team.

 

Komentar Jarvis

Jarvis juga sepakat Petronas Yamaha saat ini masih bisa menanti keputusan Rossi. Apalagi ini musim yang tidak normal.

"Karena ini musim yang tidak normal, jadi tak usah buru-buru. Petronas bisa menunggu. Kami punya kesepakatan dengan Razlan Razali dan dia belum ambil keputusan apapun sebelum paham keputusan Rossi," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya