Perjalanan Karier Shin Tae-yong: Bakti kepada Mantan Klub, Piala Dunia, dan Timnas Indonesia

Pencapaian karier Shin Tae-yong sebagai pelatih terjadi pada 2018 ketika memimpin Timnas Korea Selatan bertanding di Piala Dunia.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 29 Apr 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 17:50 WIB
Korea Selatan - Shin Tae-yong
Korea Selatan - Shin Tae-yong (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta - Nama Shin Tae-yong menjadi akrab di telinga masyarakat Indonesia setelah dipercaya menukangi Timnas Indonesia pada pengujung 2019. Akan tetapi, rupanya pelatih asal Korea Selatan itu sudah lebih dulu memiliki rekam jejak gemilang jauh sebelum datang ke Tanah Air.

Semasa aktif bermain, Shin Tae-yong hanya membela dua klub yaitu Seongnam FC dan Queensland Roar FC. Namun, sebagian besar karier pelatih kelahiran Yeongdeok, Gyeongbuk, 11 Oktober 1970 itu dihabiskan di Seongnam FC.

Shin Tae-yong mengawali kariernya di Seongnam FC pada 1992 setelah menimba ilmu di akademi Yeungnam University. Kehadiran Shin Tae-yong membuat lini serang klub berjuluk The Magpies itu disegani.

Klub tersebut menjadi titik kesuksesan dalam karier Shin Tae-yong. Dalam masa pengabdian selama 12 tahun sejak 1992-2004, Shin Tae-yong berhasil tampil sebanyak 296 dan menyumbang 76 gol.

Berkat penampilan apiknya itu, Seongnam FC berhasil meraih enam gelar K-League. Selain itu, Seongnam FC juga berhasil meraih gelar Asian Club Championship pada 1995 dan masih banyak lagi gelar domestik yang diraih bersama Shin Tae-yong.

Melihat kontribusi yang diberikan, tak berlebihan menyebut Shin Tae-yong sebagai legenda Seongnam FC. Apalagi Shin Tae-yong berhasil meraih banyak penghargaan individu selama membela Seongnam FC, semisal pemain muda terbaik pada 1992, hingga top scorer K-League pada 1996.

Kegemilangan Shin Tae-yong bersama Seongnam FC terdengar hingga Australia. Pada 2005, Queensland Roar FC berhasil mendatangkan Shin Tae-yong yang ketika itu berusia 35 tahun.

Namun, kariernya sebagai pemain Queensland Roar tak berlangsung lama dan Shin Tae-yong hanya memainkan satu laga kemudian pensiun di sana.

Balas Budi Terhadap Mantan Klub

Shin Tae-yong
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (AFP/Saeed Khan)

Setelah gantung sepatu, Shin Tae-yong melanjutkan kariernya di kursi kepelatihan. Pekerjaan pertamanya di dunia kepelatihan terjadi pada 2005 setelah dipercaya menjadi asisten pelatih Miron Bleiberg di Queensland Roar FC.

Selama tiga tahun, Shin Tae-yong mengasah kemampuannya di dunia kepelatihan. Hingga pada 2008 tawaran datang dari mantan klubnya, Seongnam FC, untuk menjadi pelatih sementara.

Ini menjadi langkah awal Shin Tae-yong berkarier sebagai pelatih kepala. Nama besar yang dimiliki klub tak menjadi beban untuknya.

Dalam delapan laga, Shin Tae-yong berhasil mempersembahkan empat kemenangan, sekali imbang, dan tiga kali kalah. Pada 18 Februari 2010, Seongnam FC akhirnya memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih tetap.

Namun, catatan yang dimiliki Shin Tae-yong tak terlalu istimewa. Dalam 111 laga memimpin Seongnam FC, Shin Tae-yong hanya mencatatkan 36,94 persen kemenangan atau 41 laga.

Meski demikian, Shin Tae-yong berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions Asia untuk Seongnam FC pada 2010. Setahun kemudian, giliran Piala Korea yang diboyong Shin Tae-yong untuk Seongnam FC.

Pengabdian di Timnas Korea Selatan

Shin Tae-yong
(AFP/Jung Yeon-je)

Pada 18 Agustus 2014, Shin Tae-yong mendapatkan tawaran untuk menjadi pelatih sementara Timnas Korea Selatan. Ketika itu, posisi pelatih sedang lowong setelah ditinggalkan Hong Myung-Bo.

Namun, pada edisi pertama bersama Timnas Korea Selatan itu tak ada agenda internasional yang diikuti. Timnas Korea Selatan hanya bermain pada dua laga persahabatan bersama Shin Tae-yong dengan rincian sekali menang dan sekali imbang.

Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan akhirnya menunjuk Uli Stielike sebagai pelatih tetap Timnas Korea Selatan. Penunjukkan itu membuat Shin Tae-yong menganggur.

Pada 6 Februari 2015, Shin Tae-yong kembali dipercaya menukangi Timnas Korea Selatan. Namun, kali ini tugas datang untuk Timnas U-23, bukan senior. Ini menjadi titik kebangkitan karier Shin Tae-yong sebagai pelatih.

Shin Tae-yong berhasil membuat Timnas Korea Selatan U-23 menjadi tim tangguh. Dalam 17 laga yang dimainkan, Timnas Korea Selatan U-23 hanya kalah sekali dengan persentase kemenangan mencapai 64,71 persen.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (AFP/Saeed Khan)

Pencapaian terbaik Timnas Korea Selatan U-23 bersama Shin Tae-yong adalah peringkat kedua Piala AFC U-23 2016 dan peringkat kelima di Olimpiade Rio 2016. Shin Tae-yong kemudian dipercaya menukangi Timnas Korea Selatan senior pada 4 Juli 2017.

Ketika itu, Timnas Korea Selatan tengah dalam persiapan untuk tampil di Piala Dunia 2018. Pada babak kualifikasi, Timnas Korea Selatan finis di peringkat kedua Grup A dan berhak lolos ke Piala Dunia yang digelar di Rusia itu.

Namun, laju Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tak berlangsung panjang. Son Heung-min dkk. hanya mampu bermain sampai babak penyisihan grup meskipun sempat secara mengejutkan mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. Namun, kemenangan itu tak cukup sehingga Korea Selatan finis di peringkat ketiga dengan raihan tiga poin hasil sekali menang dan dua kali kalah.

Shin Tae-yong akhirnya diberhentikan sebagai pelatih Korea Selatan pada 31 Juli 2018. Statistik mencatat, Shin Tae-yong hanya mampu mempersembahkan tujuh kemenangan dari 23 laga bersama Timnas Korea Selatan.

Petualangan Baru

Shin Tae-yong
(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Setelah itu, Shin Tae-yong sempat menganggur selama lebih dari satu tahun. Pada 28 Desember 2019, PSSI kemudian menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Penunjukkan tersebut membuat Shin Tae-yong menjadi pelatih Asia kedua yang menukangi Timnas Indonesia. Sebelumnya, PSSI pernah memberikan kepercayaan pada pelatih Singapura, Choo Seng Quee, untuk menukangi Timnas Indonesia pada 1950-an.

Shin Tae-yong mendapatkan kontrak jangka panjang, yakni selama 4 tahun. PSSI ingin Shin Tae-yong membenahi Timnas Indonesia agar bisa meraih prestasi.

Pelatih 51 tahun tersebut diberi tugas untuk memberikan gelar Piala AFF 2020 dan prestasi bersama Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021. Shin Tae-yong juga bertanggung jawab secara penuh atas pelatih-pelatih Timnas Indonesia di segala level.

Hal ini tentu saja bukan pekerjaan yang mudah buat Shin Tae-yong. Demi mendukung kinerjanya, Shin Tae-yong memboyong rekannya asal Korea Selatan yakni Gong Oh-kyun, Kim Woo-jae, Kim Hae-woon, dan Lee Jae-hong.

 Disadur dari Bola.com (Zulfirdaus Harahap / Benediktus Gerendo Pradigdo)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya