Petronas Yamaha Sepakat MotoGP Digelar 10 Seri Saja, Tidak Boleh Kurang

Petronas Yamaha menilai MotoGP bakal kehilangan kredibilitas kalau digelar kurang dari 10 seri.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Razlan Razali
Team Principal Petronas Yamaha Razlan Razali menyikapi kondisi MotoGP 2020 di tengah pandemi virus Corona. (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta Petronas Yamaha Sepang Racing Team sepakat MotoGP 2020 dikurangi menjadi 10 seri saja. Namun mereka meminta jumlah itu jangan berkurang.

MotoGP 2020 awalnya direncanakan digelar 20 seri. Namun semua itu berantakan karena pandemi virus corona covid-19.

Dorna sendiri merencanakan MotoGP digelar kembali pada akhir Juli. Kabarnya, MotoGP akan digelar di Eropa saja.

"Skenario terburuk, kalau tidak mungkin berangkat keluar Eropa, setidaknya kita menggelar 10 seri saja dari Juli sampai Noveber," kata CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta seperti dikutip crash.

Dorna juga akan merancang satu sirkuit menggelar dua kali balapan. Ini untuk memenuhi minimum 10 sampai 12 seri balapan.

 

 

Sepakat

Sirkuit Sachsenring
MotoGP 2020 bisa menciut jadi 10 seri saja (AFP/Robert Michael)

Prinsipal Petronas Yamaha, Razlan Razali sepakat balapan bisa digelar 10 seri. Kalau kurang, dia meyakini gelar juara MotoGP akan dipertanyakan.

"Kami terus mengikuti panduan dari Dorna, FIMA dan IRTA. Saya pikir balapan 10 seri masih hebat melihat situasi sekarang," ujar Razali.

"Tapi kalau kurang dari 10 sangat buruk. Kalau ada pembalap yang juara di 5-6 kali balapan, apa artinya itu? "

 

 

Dampak Finansial

Razlan paham Dorna bakal mendapatkan tekanan dari kanan kiri terkait MotoGP. Kerugian finansial sudah tak bisa dielakkan lagi.

"Saya tahu dampak finansial dari masalah ini, bahkan satu perempat dari jumlah balapan bisa membantu keuangan. Tapi kejuaraan harus kredibel juga," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya