Jakarta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah satu di antara ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Puncak pencapaian mereka saat menyabet medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.Â
Tak mudah mencari pasangan yang benar-benar kompak dan sehati, serta bisa saling bahu-membahu di lapangan. Pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana pun tak selalu menikmati perjalanan yang mulus. Kisah mereka sebagai pasangan di lapangan juga diwarnai kerikil-kerikil kecil maupun besar.Â
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Liliyana Natsir lebih dulu undur diri dari kancah bulutangkis pada Januari 2019. Setelah itu Tontowi masih melanjutkan karier dan sempat berpasangan dengan beberapa pemain yang berbeda.Â
Advertisement
Tontowi Ahmad akhirnya menyusul Liliyana dan memutuskan gantung raket pada Senin (18/5/2020).Â
Bagi Liliyana Natsir, pasang surut seperti itu merupakan sesuatu yang wajar. Resep kesuksesan kerja sama di lapangan bukanlah tentang mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima setiap hubungan pasti bermasalah, dan kemudian mencari solusi terbaik.Â
"Dalam sebuah kerja sama, selalu ada elemen pahit-manis. Tentu saja selalu ada kesalahpahaman. Tapi, kami harus menanggalkan ego untuk mencapai hasil maksimal," kata Liliyana dalam wawancara dengan olympic.org pada 2019.Â
"Hal lainnya, ketika kalah, kami jangan menyalahkan satu sama lain. Yang terpenting adalah kami berusaha saling memahami. Berkomunikasi dengan baik di lapangan juga suatu keharusan," imbuh Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir.Â
Selain medali emas Olimpiade, Tontowi/Liliyana juga meraih banyak gelar bergengsi lainnya. Sebut saja tiga titel All England, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan titel Indonesia Open.Â
Semua gelar bergengsi tersebut tak datang begitu saja. Liliyana menyatakan mereka harus mau bekerja keras dan berdedikasi. Liliyana pun menyebutkan empat rahasia kesuksesan dirinya dan Tontowi Ahmad.Â
"Yang membuat kami sukses adalah disiplin dan kerja keras. Tak pernah menyerah dan selalu lapar menjadi juara," kata Liliyana Natsir. Â
Â
Kenangan Tak Terlupakan di Rio de Janeiro
Keberhasilan menyabet medali emas di Olimpiade 2016 merupakan momen yang tak akan pernah diupakan Liliyana. Tontowi/Liliyana berhasil mendepak unggulan pertama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di semifinal.
Mereka kemudian menundukkan ganda Malaysia, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying pada laga final yang berlangsung tepat pada 17 Agustus, alias berbarengan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia.Â
"Sebuah kebanggaan luar biasa Tontowi dan saya bisa mempersembahkan medali emas dari Olimpiade di Rio untuk bangsa kami, di hari kemerdekaan," kenang Butet.Â
"Itu merupakan momen terbaik dalam karier saya di bulutangkis. Saya tak akan pernah melupakannya. Saya yakin semua atlet bermimpi memenangi medali Olimpiade, karena itu turnamen tertinggi. Tak banyak pemain yang bisa melakukannya. Jika Anda memenanginya, maka Anda bisa menjadi legenda."
"Salah satu kunci dari Tontowi adalah dia punya mental sangat bagus. Dia berlatih lebih banyak daripada pemain lain dan dia sangat sabar pada saya," sambung Liliyana Natsir. Â
Sumber: Olympic.org
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 18/5/2020)
Advertisement