MotoGP: Ketika Marc Marquez Memuji Valentino Rossi

Marc Marquez tampil gemilang di arena MotoGP dalam tujuh musim terakhir. Tak ada pembalap yang benar-benar mampu menandinginya, termasuk Valentino Rossi.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 19 Mei 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 20:15 WIB
Marc Marquez
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Gabriel Buoys/AFP)

Jakarta - Marc Marquez tampil gemilang di arena MotoGP dalam tujuh musim terakhir. Tak ada pembalap yang benar-benar mampu menandinginya, termasuk Valentino Rossi. 

Meski demikian, Marc Marquez tetap memberi apresiasi khusus kepada Valentino Rossi yang kini memperkuat Monster Energy Yamaha. 

"Valentino telah memenangi banyak gelar dan apa yang dia lakukan luar biasa. Berusia lebih dari 40 tahun dan masih melaju, serta masih punya motivasi benar-benar dasyat," kata Marquez, seperti dilansir Tuttomoriweb, Selasa (19/5/2020). 

"Target saya adalah bertarung memperebutkan titel setiap tahun, kemudian kita lihat apa yang terjadi," imbuh pembalap berkebangsaan Spanyol yang memperkuat tim Repsol Honda itu. 

Sepanjang berkiprah di ajang balap motor dunia, Marc Marquez membukukan 134 podium, 90 pole position, 82 kemenangan, 72 fastest lap dalam 205 balapan. Baby Alien total mengantongi delapan gelar juara dunia, enam di antaranya di kelas MotoGP. 

 

 

Titik Lemah Marquez

Marc Marquez Segel Gelar Juara Dunia MotoGP 2019
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez merayakan kemenangannya pada balapan MotoGP Thailand 2019 di Chang International Circuit, Buriram, Minggu (6/10/2019). Dengan hanya menyisakkan empat seri tersisa di depan, Marquez sudah tidak mungkin dikejar oleh pembalap lainnya. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Meski sangat dominan selama tujuh tahun terakhir, Marquez mengakui masih punya beberapa kelemahan yang harus dibenahi. Apakah itu? 

"Ini mungkin titik lemah saya, selalu agresif menyerang! Berbekal pengalaman, saya mencoba menahan diri saya, tapi terkadang saya tak bisa menghindarinya,"  kata Marquez. 

Menakjubkan

Marquez menambahkan, "Meskipun sudah berpengalaman, ketika Anda menyerang pada momen spesial dan jadi juara dunia, rasanya cukup sulit mengontrol diri, bahkan pada sesi latihan bebas. Bagi saya, terlibat dalam kejuaraan dunia atau memenangi titel pertama sudah merupakan sesuatu yang menakjubkan."

Sumber: Tuttomoriweb

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya