Kemenpora Susun Protokol Olahraga Hadapi New Normal

Berdasarkan kajian awal pemerintah terkait penerapan new normal, kegiatan olahraga outdoor masuk ke dalam Fase III yang dimulai pada 15 Juni.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 26 Mei 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 17:50 WIB
Menpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mempersiapkan protokol kegiatan olahraga nasional menghadapi masa new normal. (foto:egan/kemenpora.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora) mempersiapkan protokol kegiatan olahraga nasional menghadapi masa normal baru atau new normal di tengah pandemi virus Corona.

Berdasarkan kajian awal pemerintah terkait penerapan new normal, kegiatan olahraga outdoor masuk ke dalam Fase III yang dimulai pada 15 Juni. Namun, Menpora masih menunggu izin dari gugus tugas terkait kepastian kapan kompetisi bisa kembali dimulai.

"Kami akan mempersiapkan protokol tentang new normal ini. Kita belum tahu di fase berapa kegiatan olahraga akan dibuka. Kita akan diskusikan dengan KONI, KOI, FORMI," kata Menpora Zainudin Amali dikutip Antara.

Apabila sudah ada izin, Kemenpora akan menyiapkan protokol ketat yang lebih spesifik terkait teknis penyelenggaraan. Di antaranya aturan tanpa penonton dan pembatasan jumlah peserta.

Panduan tersebut dibuat agar kegiatan olahraga yang sempat terhenti bisa kembali dimulai menyesuaikan dengan masa new normal.

Pelatnas

Menpora Maklumi Pembatalan APG 2020 Filipina Karena Wabah Covid-19
Menpora Zainudin Amali.

Selain panduan kompetisi, protokol juga mencakup persiapan pelatnas setiap cabang olahraga dalam menghadapi berbagai kejuaraan multievent yang padat di tahun depan.

"Penyesuaian ini yang akan dilakukan di hari-hari ke depan, mengingat di 2021 akan banyak event saling tumpuk. Semua harus ada panduan yang jelas," ujarnya.

Sebagian Berjalan

Sejumlah cabang olahraga, di antaranya bulu tangkis, angkat besi, dan menembak, masih menjalani kegiatan pelatnas di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan.

Sementara mayoritas cabang olahraga tak mau ambil risiko untuk tetap menggelar pelatnas. Mereka memilih berlatih secara virtual dengan tetap dipantau oleh pelatih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya