Jakarta Bintang Barcelona, Lionel Messi, menjadi satu dari sedikit pemain bola yang mampu mempertahankan penampilan di level tertinggi selama lebih dari satu dekadeÂ
Satu hal yang tidak bisa dibantah adalah Lionel Messi  pemain hebat. Namun, di balik capaian hebat megabintang Barcelona itu, ada evolusi dan adaptasi yang dilakukan untuk bertahan di levelnya.
Baca Juga
Kurnia Meiga Berpendapat Timnas Indonesia Tak Butuh Naturalisasi Emil Audero Mulyadi, Ini Alasannya
Pengamat: Keberhasilan Timnas Indonesia Mengalahkan Filipina di Piala AFF 2024 Bergantung pada Lini Tengah
Mauro Zijlstra, Penyerang Berdarah Bandung Ini Dikabarkan Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Lionel Messi promosi ke tim utama Barcelona pada 2004. Pada musim pertamanya, Lionel Messi belum tampil reguler. Dia hanya tujuh kali bermain di La Liga dengan torehan satu gol.
Advertisement
Pada musim kedua, 2005-2006, performa Lionel Messi mulai menonjol. Hanya saja, dia masih berada di bawah bayang-bayang Ronaldinho yang sedang dalam performa terbaiknya.
Lionel Messi menancapkan hegemoni di skuad Barcelona musim 2008-2009. Saat itu, pemain asal Argentina mampu mencetak 23 gol di La Liga. Setelah itu, Messi selalu andalan klub asal Catalan.
Â
Dimulai dari Penyerang Sayap Kanan
Barcelona hampir selalu memakai formasi 4-3-3. Pada awal karir Lionel Messi, dia bermain dengan Ronaldinho (kiri) dan Samuel Eto'o (penyerang tengah). Lionel Messi berperan sebagai penyerang sayap kanan.
Lionel Messi punya segalanya untuk menjadi penyerang sayap kanan. Dia punya kaki kiri yang kuat untuk melakukan cut inside, lari cepat, dan kemampuan menggiring bola yang lihai. Dia sangat kuat dalam duel satu lawan satu.
Pada periode 2005 hingga 2008, dia lebih banyak bergerak di sisi kanan. Sesekali dia membuat gerakan memotong untuk masuk ke area tengah. Lionel Messi masih jarang masuk ke kotak penalti atau bergerak di sisi tengah.
Â
Advertisement
Kebebasan dari Pep Guardiola
Pada musim 2009-2010, Lionel Messi mencetak 34 gol dari 35 laga di La Liga. Total gol yang dicetak pemain kelahiran Rossario tersebut mencapai 47 di semua kompetisi.
Meningkatkan torehan gol Lionel Messi tak lepas dari adaptasi posisi yang dilakukan. Saat itu, Barcelona sudah dilatih Pep Guardiola dan Lionel Messi menjadi sentral permanen. Dia mulai sering bergerak di dekat kotak penalti.
Bahkan, La Pulga juga bergerak ke sisi tengah lapangan. Pep Guardiola memberi kebebasan penuh kepada Lionel Messi untuk bergerak. Apalagi, saat itu ada David Villa sebagai penyerang tengah yang bisa membuka ruang ke sisi sayap.
Pada 2012, Lionel Messi bahkan lebih sering bergerak dari sisi tengah lapangan daripada di sisi kanan.
Â
Setelah Era Pep Guardiola
Era Pep Guardiola yang gemilang berakhir pada Juni 2012. Setelah itu, ada Tito Vilanova yang menjadi penerus. Skema yang diusung sang pelatih tidak jauh berbeda dengan Pep Guardiola. Lionel Messi masih berada di tengah lapangan.
Setelah itu, datang Gerardo Martino sebagai pelatih. Sejak bertugas pada Juli 2013, pelan-pelan dia mengembalikan Lionel Messi ke sisi kanan. Lionel Messi tetap tampil bagus, walau mengalami penurunan dari sisi gol.
Pada musim 2013-2014, Lionel Messi hanya mencetak 28 gol di La Liga dan 41 gol di semua kompetisi. Bagi pemain lain, itu adalah catatan sangat hebat. Bagi Messi, catatan itu tidak bagus.
Karir Gerardo Martino tidak panjang. Pria asal Argentina lalu digantikan Luis Enrique.
Â
Advertisement
Era Luis Enrique
Luis Enrique mulai bertugas pada Mei 2014. Luis Enrique memberikan segala kebebasan untuk Lionel Messi. Dia bisa bergerak di sisi kanan, tetapi juga tidak jarang memulai laga sebagai penyerang tengah.
Lionel Messi menjadi kreator serangan sekaligus menyelesaikannya menjadi gol.
Pada fase ini, publik sangat sering melihat Lionel Messi membawa bola dari sisi kanan. Lantas, dia masuk ke area tengah dekat kotak penalti dan melepas tendangan melengkung dengan kaki kirinya.
Ketajaman Lionel Messi meningkat pada 2014-2015. Dia mampu mencetak 43 gol di La Liga dan 58 gol di semua kompetisi.
Â
Penyerang Tengah Era Ernesto Valverde
Ernesto Valverde kemudian ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada Mei 2017. Lionel Messi kembali harus melakukan evolusi dan adaptasi. Kali ini, Lionel Messi harus menjadi penyerang tengah.
Ernesto Valverde datang dengan ide yang tidak lazim: 4-4-2. Pada formasi ini, Lionel Messi berduet dengan Luis Suarez di lini depan. Formasi ini nampak ideal karena Barcelona kemudian juga melepas Neymar ke PSG.
Sejak 2017, Lionel Messi sudah jarang bergerak di sayap kanan. Dia seutuhnya menjadi penyerang tengah. Hal ini terjadi hingga 2019 lalu. Ernesto Valverde kemudian dipecat dari Barcelona pada Januari 2020.
Simak evolusi dan adaptasi posisi Lionel Messi pada headmap di bawah ini:
This is how Messi's heatmaps evolved through the entirety of his career. pic.twitter.com/TO1PVikHRS
— Shawn (@fcbShawn) May 24, 2020
Dari video di atas nampak jelas ada evolusi dan adaptasi yang dilakukan Lionel Messi di Barcelona. Dari penyerang kanan murni, La Pulga kini sepenuhnya menjadi penyerang tengah. Namun, satu hal yang luput adalah: Lionel Messi tidak punya beban membantu pertahanan.
Sumber: Twitter @fcbShawn
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 28/5/2020)
Advertisement