Liputan6.com, Jakarta - Tanda oli motor harus diganti sudah sepatutnya dikenali para pengguna kendaraan roda dua ini. Oli menjadi salah satu faktor penting dari bagian sepeda motor. Selain untuk pelumasan, oli juga berguna untuk mendinginkan mesin.
Seiring waktu pemakaian sepeda motor, oli akan menjadi kotor dan kehilangan sifat kimianya. Kualitas oli mesin pun dapat berubah, baik fisik dan kemampuan oli dalam melumasi mesin. Jika tidak ada pelumas, mesin tidak akan bertahan lama dan komponen mesin juga lebih cepat aus hingga akhirnya rusak.
Advertisement
Baca Juga
Tanda oli motor harus diganti bisa dilihat dari jarak tempuh hingga keadaan mesin dan oli itu sendiri. Kamu bisa mengenali bahwa harus ganti oli jika suara mesin semakin keras, oli motor berwarna hitam pekat dan encer, serta volumenya berkurang.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/5/2020) tentang tanda oli motor harus diganti.
1. Jarak Tempuh Sudah Lebih dari 5.000 Kilometer
Salah satu tanda oli motor harus diganti yang paling mudah dilihat tentunya adalah melalui jarak tempuh sepeda motor. Melihat jarak tempuh di dasbor motor adalah patokan tanda oli motor harus diganti paling mudah.
Kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa oli sepeda motor harus sudah diganti setelah jarak tempuhnya lebih dari 5.000 kilometer. Bahkan untuk motor matic perlu diganti jika jaraknya tempuhnya sudah 3.000 kilometer.
Advertisement
2. Suara Mesin Transmisi Kasar
Tanda oli motor harus diganti selanjutnya adalah suara mesin transmisi jadi kasar. Semakin sering digunakan, oli mengalami penurunan kualitas. Penurunan kualitas oli dapat memicu keluarnya suara atau bunyi kasar pada motor saat mengoper gigi atau saat mesin digas.
Suara yang kasar pada mesin transmisi diakibatkan karena kualitas oli mulai menurun akibat out of date atau sudah kedaluwarsa, maka daya lumasnya terhadap gear pada transmisi juga ikut terganggu.
3. Warna Hitam Pekat
Saat baru diganti, umumnya oli berwarna kuning, kecokelatan atau masih biru. Tapi kalau sudah kena sisa pembakaran, warna oli berubah menjadi hitam. Warna hitam pada oli disebabkan karena zat panas atau zat emisi atau kerak sisa pembakaran.
Jadi bisa disimpulkan bahwa oli yang berwarna hitam sudah terkontaminasi dengan banyak zat, kerak, gas NOx dan bensin yang tidak terbakar sehingga daya lumasnya akan menurun dan mesin pun lebih cepat aus.
Advertisement
4. Tekstur Encer
Selain warna, kamu juga dapat melihat tanda oli motor harus diganti dari tekstur yang berpasir. Cara melihatnya dengan membuka penutup oli mesin dan angkat stick atau pipet.
Coba cek, apakah cairan oli halus atau terasa kasar. Jika saat dioleskan ke jari, oli terasa kasar atau ada partikel, berarti oli sudah terkontaminasi dan harus diganti.
5. Volume Oli Mesin Kurang
Tanda oli motor harus diganti berikutnya adalah volume oli mesin kurang. Volume oli yang ada pada sepeda motor dengan kapasitas 150 cc kebawah, rata-rata di bawah satu liter (sekitar 800 Ml). Tetapi, volume tersebut bisa berubah seiring dengan bertambahnya pemakaian mesin.
Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, di antaranya yaitu oli menguap saat kepanasan, oli masuk ke ruang bakar secara langsung melalui celah dari ring piston ataupun adanya kebocoran oli.
Kamu juga bisa melihat indikator oli. Setiap kendaraan memiliki indikator oli yang bertugas memberi atau menjaga sirkulasi pelumasan pada mesin. Jika oli sudah harus diganti, maka indikator akan memberikan sinyal atau tanda, yaitu minyak di indikator mulai sedikit.
Advertisement
6. Suhu Mesin Terasa Lebih Tinggi dari Sebelumnya
Tandai oli motor harus diganti berikutnya adalah suhu mesin terasa lebih tinggi dari sebelumnya. Saat oli kondisinya memburuk, daya hantar panasnya juga menjadi berkurang. Inilah yang bisa menyebabkan penyebaran panas menjadi tidak rata. Sehingga kamu akan merasa radiasi panas dari area blok mesin ke arah kaki yang sebelumnya tidak terasa.
Itulah beberapa tanda oli motor harus diganti yang harus kamu ketahui. Selalu rawat motor dengan baik agar kamu bisa menggunakannya dengan aman dan awet dalam waktu lama.
Penulis: Husnul Abdi/Nanah Fahrudin, Hot Liputan6, published 30/5/2020