Liputan6.com, Madrid - Sudah menjadi rahasia umum jika Real Madrid menginginkan Paul Pogba. Ketertarikan Los Blancos yang telah berlangsung cukup lama mendapat sinyal positif dari gelandang Manchester United (MU) tersebut. Pogba juga disebut-sebut ingin pindah ke klub Ibu Kota Spanyol itu.
Tetapi, tak mudah bagi Real Madrid untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Sebab, MU kabarnya enggan melepas Pogba.
Demi memuluskan rencananya, Real Madrid berani menyodorkan empat pemainnya sekaligus kepada MU sebagai penukar Pogba. Mereka adalah Martin Odegaard, Lucas Vazquez, James Rodriguez, dan Brahim Diaz.
Advertisement
Belum diketahui bagaimana respons MU tentang opsi pertukaran yang bakal ditawarkan Real Madrid. Namun jika mendengarkan tawaran itu, klub berjuluk Setan Merah itu sepertinya lebih tertarik dengan sodoran uang tunai.
Sebab, kondisi keuangan klub-klub di berbagai belahan dunia sedang bermasalah karena pandemi corona Covid-19.
Â
Â
Pendapat Fans Real Madrid
Jika respons dari MU belum diketahui, tidak demikian dengan fans Real Madrid. Mereka menentang rencana kesepakatan pertukaran Paul Pogba.
Hasil tersebut diketahui dari jajak pendapat yang dilakukan Marca, baru-baru ini. Media Spanyol itu mengajukan pertanyaan apa yang mereka lakukan jika menjadi Presiden Real Florentino Perez terkait rencana tesebut.
Dari lebih 2.500 pembaca, 85 persen menentang rencana tersebut. Sedangkan sisanya, yakni 15 persen menyetujui rencana itu.
Advertisement
Duet Pogba dan Fernandes
Fans MU sangat antusias melihat Paul Pogba berlatih bersama Bruno Fernandes. Bahkan, Fernandes mengunggah foto dirinya bersama Pogba saat berlatih ke akun Instagram miliknya.
Gelandang MU Scott McTominay memuji kondisi fisik dan ketangkasan Paul Pogba setelah kembali ke lapangan.
"Anda harus memiliki kondisi fisik yang prima untuk menahan orang dan meredam kecepatan mereka juga. Banyak contoh bagus di kancah sepak bola soal ini. Paul mungkin salah satu contoh terbaik. Dia sangat, sangat bertenaga dan mampu melintas di rumput dengan sangat cepat," kata McTominay.
"Itu senjata yang berbahaya di lini tengah lapangan," imbuh dia.