Liputan6.com, Manila - Legenda tinju Manny Pacquiao membantah berminat menjadi presiden Filipina. Dia merasa tidak elok membicarakan politik di tengah krisis Covid-19.
Manny Pacquiao terpaksa melontarkan sikap setelah promotor kawakan Bob Arum memberikan klaim ke publik. Arum mengatakan Pacquiao akan mencalonkan diri pada pemilihan presiden tahun 2022.
Baca Juga
"Terakhir kali bicara melalui Zoom, Bob membicarakan kandidat lawan. Diskusi kami seluruhnya tentang tinju," kata Pacquiao dikutip The Manila Times.
Advertisement
"Sekarang bukan waktunya mengurus politik. Negara ini memiliki banyak masalah. Yang kita butuhkan sekarang adalah persatuan demi mengatasi problema yang ada," sambung sosok berusia 41 tahun itu.
Pernyataan ini menegaskan sikap sebelumnya. Tahun lalu Manny Pacquiao juga berbicara ke publik dan menyatakan keengganannya mengikuti pemilihan presiden 2022. Dia justru lebih tertarik mendirikan partai politik.
Komentar Arum
Namun beberapa hari lalu Arum membuat polemik dengan menyebut Pacquiao tertarik menjadi presiden. Dia bahkan mengaku diundang ke acara pelantikan jika sang legenda meraih kemenangan.
"Presiden pertama yang juga seorang petinju adalah Manny Pacquiao. Dia ingin saya datang ke acara pelantikan kalau berjaya," kata Arum.
Pacquiao sudah lama mencampuradukkan tinju dengan politik. Dia terpilih sebagai anggota dewan perwakilan rakyat pada 2009. Dia kemudian menerima 16 juta suara dan bergabung dengan Senat Filipina tahun 2016. Jabatannya berakhir Juni 2020.
Advertisement
Pacquiao di Ring
Pacquiao terakhir kali naik ring pada Juli 2019 di MGM Grand, Las Vegas. Dia mengalahkan Keith Thurman untuk merebut sabuk juara kelas welter WBA.
Dalam karier 25 tahun di tinju, Pacquiao memenangkan 62 dari 71 pertarungan dan memegang 12 sabuk juara dunia pada delapan divisi berbeda.