AC Milan dan Inter Milan Kebut Pembangunan Stadion Baru Pengganti San Siro

AC Milan dan Inter Milan berambisi memiliki markas yang paling indah di seluruh dunia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Jun 2020, 18:20 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 18:20 WIB
Markas AC Milan dan Inter Milan, Stadion San Siro di Milan, Italia.
Markas AC Milan dan Inter Milan, Stadion San Siro di Milan, Italia (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Milan - Dua klub sepak bola sekota, AC Milan dan Inter Milan Milan sepakat mempercepat pembangunan stadion baru pengganti San Siro. Kedua klub tidak sabar punya stadion megah meski itu berarti menghapus kenangan masa kecil sebagian warga kota mode tersebut. 

Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, mengatakan, pihaknya dan Inter sudah sepakat untuk meninggalkan San Siro. Rossoneri maupun Nerrazuri berambisi membangun markas terindah di seluruh dunia. 

Menurut Scaroni, kehadiran stadion ini penting dalam menunjang ambisi kedua tim di pentas Eropa. 

"Kami telah mengikuti arahan dewan kota Milan dan, untuk alasan ini, ini adalah kemenangan bagi mereka," katanya kepada Gazzetta dello Sport. "Kota ini akan memiliki stadion paling cantik di dunia dan area komersil olahraga di mana San Siro juga bisa dinikmati sepanjang tahun," bebernya.

AC Milan dan Inter Milan sebenarnya sudah lama berniat membangun stadion baru sebagai pengganti San Siro. Stadion yang telah bertahun-tahun menjadi markas kedua klub asal kota Milan ini dianggap sudah tidak mendukung untuk dikembangkan menjadi kawasan yang lebih maju dan modern. 

Dua konsep telah ditawarkan oleh pihak kontraktor ternama Papulous dan Manica-CMR.

Sama-sama megah. Manica hadir dengan konsep modern lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung dan bisa digunakan untuk berbagai acara termasuk konser. Sementara Populous hadir dengan konsep The Cathedral yang terinspirasi dari bangunan bersejarah Duomo.

Selain untuk menambah kapasitas stadion dan nilai estetikanya, pembangunan stadion baru ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk menambah pemasukan dua tim asal kota Milan itu. Pimpinan Rossoneri, Paolo Scaroni, bahkan optimistis mampu menyaingi klub-klub Eropa lainnya.

 

Kebut Pembangunan

Markas AC Milan dan Inter Milan, Stadion San Siro
Lahan di markas AC Milan dan Inter Milan, Stadion San Siro, semakin sempit dan tidak memungkinkan untuk menambah kapasitas dan fasiltias pendukung lainnya (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Menurut Scaroni, dua Milan tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Bahkan demi menghemat waktu, mereka rela menyederhanakan rencana yang sudah disusun sebelumnya.  

"Kami sedang terburu-buru untuk melengkapi klub kami dengan stadion yang cocok dengan zaman sekarang. Kami tidak bisa merajut mimpi Eropa tanpa bermain di stadion modern. Itu sebabnya, kami mengurangi ukuran proyek ini," ujar Scaroni. 

 

Hapus Kenangan Masa Lalu

Megaproyek ini mungkin saja bakal menambah pundi-pundi pemasukan AC Milan dan Inter Milan. Hanya saja, San Siro, bukan hanya 'milik' dua klub asal Milan, AC Milan dan Inter Milan saja.

Stadion yang berdiri sejak 1926 itu punya nilai historis bagi warga di kota mode itu. Merubuhkan San Siro bakal mengapus sebagian kenangan masa kecil warga Milan.

Setidaknya inilah yang dirasakan oleh Emelio Cremonesi, pemandu wisata yang menemani Liputan6.com saat berada di kota Milan bersama Astra Honda Motor (AHM) 5-6 November 2019. Cremonesi sudah berusia 55 tahun. Bagi generasinya, San Siro adalah kepingan masa lalu yang tidak akan tergantikan lewat kehadiran stadion baru yang supermegah sekalipun.

"Bagi saya, San Siro kenangan mana masa kecil saya," kata Cremonesi dalam perbincangan santai di Hotel NYX, Milan, Italia. "Saya sering ke sana saat masih kecil dulu," bebernya.

Baca kisah lengkap Ambisi Duo Milan dan Nilai Historis San Siro yang Terancam Luntur di sini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya