10 Kesalahan Berlari yang Sering Dilakukan Namun Jarang Disadari

Kesalahan berlari bisa memengaruhi pengeluaran energi dan efektifitas yang bisa membuat tubuh cepat lelah.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2020, 14:25 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 19:25 WIB
Sepatu Lari
Ilustrasi Sepatu Lari (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Lari adalah olahraga yang banyak digemari orang. Mulai dari jogging, jarak pendek, hingga maraton, lari menjadi bentuk olahraga sederhana yang bisa dilakukan semua orang. Lari juga memiliki manfaat yang tak bisa diremehkan.

Lari bisa meningkatkan kesehatan jantung, tekanan darah, kekebalan tubuh, dan menurunkan berat badan. Lari pagi juga bisa membuat tubuh lebih berenergi dan terhindar dari stres. Lari bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. 

Namun, kebiasaan lari yang salah justru bisa berdampak buruk. Kesalahan berlari bisa memengaruhi pengeluaran energi dan efektifitas yang bisa membuat tubuh cepat lelah. Kesalahan ini bisa menghancurkan tujuanmu untuk lari setiap hari.

Berikut kesalahan berlari yang sering dilakukan yang dirangkum Liputan6.com dari Live Strong.

Saksikan Video Lari di Bawah Ini

Tidak pemanasan dengan gerakan dinamis

Sepatu Olahraga Sepatu Lari
Ilustrasi Foto Sepatu Olahraga (iStockphoto)

Pemanasan sangat penting sebelum melakukan olahraga apapun, termasuk lari. Banyak orang mengabaikan pemanasan sebelum berlari yang pada akhirnya bisa menghambat lari.

Gerakan pemanasan pun tidak sembarangan. Sebelum berlari, disarankan untuk pemanasan dinamis. Gerakan pemanasan dinamis dapat mencakup gerak lutut depan dan samping.

Menggunakan sepatu yang salah

Menggunakan sepatu yang salah bisa memengaruhi efektivitas saat berlari. Berlari dengan sepatu yang tua juga dapat menyebabkan rasa sakit atau bahkan cedera.

Pilihlah jenis sepatu lari yang bisa menunjang olahraga ini. Pilih dan coba sepatu yang paling nyaman untuk berlari. Jika mulai merasakan perbedaan pada tapak sepatu, mungkin sudah waktunya untuk mengganti sepatu.

Meningkatkan jarak terlalu cepat

Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Setelah Menekuni Olahraga Lari Selama Satu Tahun, Banyak Perubahan ke Arah yang Lebih Baik Dirasakan Dewi (Ilustrasi/iStockphoto)

Saat Anda sangat bersemangat untuk lari, Anda mungkin akan meningkatkan jarak tempuh dengan cepat setiap harinya. Namun, menambah jarak tempuh terlalu cepat adalah salah satu penyebab cedera terbesar.

Peningkatan jarak tempuh lebih dari 10 persen setiap minggu bisa meningkatkan risiko yang lebih tinggi untuk cedera dan kelelahan. Pastikan untuk meningkatkan jarak tempuh lari tidak lebih dari 10 persen setiap minggu.

Berlari dengan rute yang sama

Berlari pada rute yang sama dalam waktu lama mungkin akan terasa lebih nyaman karena Anda sudah mengenal medan dengan baik. Meskipun bagus untuk memiliki rute favorit, jangan lama terjebak di rute tersebut.

Berlari dengan rute yang sama akan mengurangi kemajuan. Cobalah untuk berganti rute tiap beberapa hari sekali. Coba dengan rute menanjak, datar, atau menurun. Pertimbangkan juga untuk menambahkan interval ke rute biasa.

Tidak diimbangi dengan olahraga lain

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Untuk mencapai tujuan dengan maksimal, lari juga perlu diimbangi dengan jenis olahraga lain. Lari yang tidak diimbangi dengan olahraga lain terkadang bisa menibulkan kelemahan otot.

Anda harus mencampur latihan rutin untuk memastikan bahwa Anda tidak mengabaikan kekuatan otot. Olahraga yang tidak seimbang dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot.

Cobalah untuk yoga, berenang, latihan kekuatan, dan latihan yang secara khusus fokus pada keseimbangan otot.

Tidak mencukupi nutrisi yang dibutuhkan

Asupan makanan bergizi sangat penting sebelum berolahraga. Jika Anda tidak memberi tubuh bahan bakar yang tepat, tubuh tidak akan bergerak secara optimal.

Makan makanan seimbang akan membantu tubuh tetap bugar dan kuat. Makanan seimbang dan sehat terdiri dari buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, protein tanpa lemak dan lemak sehat. Tetap terhidrasi juga penting selama berlari. 

Berlebihan dan tidak realistis

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Orang sering menetapkan tujuan yang tidak realistis ketika mereka pertama kali mulai berlari. Berlebihan saat lari bisa menimbulkan cedera dan tubuh cepat lelah.

Tak jarang orang terlalu over saat pertama berlari. Sangat penting untuk menetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri. Jangan berlebihan, Anda harus mendengarkan kebutuhan tubuh. Tetapkan tujuan berlari sesuai tingkatan kebugaran Anda.

Terlalu banyak menggerakkan tubuh bagian atas

Ketika berlari tubuh bagian atas bisa banyak bergerak seperti menggerakkan tangan dan bahu. Namun, ketegangan di bahu dan tubuh bagian atas bisa membuang-buang energi dan memperlambat lari.

Gerakan tubuh di bagian atas saat berlari bisa menghabiskan energi yang bisa mengalir ke kaki, glutes, dan inti. Saat berlari cobalah untuk sesantai mungkin. Pastikan rahang, bahu dan lengan rileks.

Hanya berlari di paving

Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Lambat Laun Dewi Mulai Menemukan Kenikmatan Melakukan Olahraga Lari (Ilustrasi/iStockphoto)

Berlari di trotoar paving mungkin adalah pilihan yang paling mudah diambil. Namun, berlari di paving bisa repetitif dan menderu kaki.

Ini bisa meningkatkan risiko nyeri di pergelangan kaki, lutut, atau pinggul. Berlari di permukaan yang lebih lembut untuk periode waktu yang singkat bisa membantu masalah ini.

Cobalah untuk memvariasikan medan lari seperti di aspal, jalan setapak, atau rumput yang lebih lembut.

Posisi kaki yang salah

Perhatikan bagaimana kaki menyentuh tanah saat mendarat. Seringkali, jika tumit mendarat terlebih dulu, itu adalah tanda bahwa pinggul berada di belakang kaki dan kaki tertekuk terlalu jauh.

Kesalahan ini bisa menguras energi lebih banyak saat berlari dan meningkatkan risiko cedera. Cobalah untuk tidak mendaratkan ujung kaki terlebih dahulu saat berlari.

(Anugerah Ayu Sendari)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya