Donald Trump Yakin Vaksin Virus Corona COVID-19 Bisa Segera Luncurkan

Amerika Serikat (AS) akan segera meluncurkan vaksin untuk Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2020, 16:52 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 16:52 WIB
Kunjungan Donald Trump dengan otoritas layanan kesehatan AS terkait uji Virus Corona di Atlanta.
Kunjungan Donald Trump dengan otoritas layanan kesehatan AS terkait uji Virus Corona di Atlanta. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta- Amerika Serikat (AS) akan segera meluncurkan vaksin untuk Virus Corona COVID-19. Begitu optimisme yang dilontarkan presiden Negeri Paman Sam itu, Donald Trump.

Dalam pernyataannya, ia menyebut setidaknya ada tiga kandidat vaksin Virus Corona yang dinilai cukup baik sejauh ini, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (3/7/2020).

"Tiga benar-benar terlihat sangat bagus," kata Trump di sebuah acara di Gedung Putih, tanpa memberikan perincian lebih lanjut. "Kami pikir kami akan segera memilikinya."

Direktur Institut Kesehatan Nasional AS Dr Francis Collins mengatakan, sebelumnya pada hari Kamis bahwa ia optimis program akselerasi vaksin administrasi Trump "Operation Warp Speed" akan menghasilkan vaksin yang aman dan efektif untuk corona COVID-19 pada akhir tahun dan dapat memenuhi target membuat 300 juta dosis pada awal 2021.

 

Saksikan Video Donald Trump di Bawah Ini

Satu Juta Alat

Berbicara pada sidang Senat AS, Collins mengatakan Amerika Serikat punya tujuan untuk memiliki satu juta alat tes COVID-19 per hari untuk September 2020.

Sehingga, kemungkinan untuk melakukan pembukaan kembali sekolah dan acara olahraga bisa segera terealisasikan.

Jumlah infeksi Corona COVID-19 AS telah meningkat selama sepekan terakhir, dengan angka harian mencatat rekor baru beberapa kali didorong oleh wabah di Texas, California, Florida dan Arizona.

Trump Setuju Pakai Masker  

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump di Air Force One di USAF Joint Base Pearl Harbor Hickam, Hawaii pada 4 November 2017, jelang keberangkatan menuju Tokyo, Jepang (Andrew Harnik/Jepang)
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump di Air Force One di USAF Joint Base Pearl Harbor Hickam, Hawaii pada 4 November 2017, jelang keberangkatan menuju Tokyo, Jepang (Andrew Harnik/Jepang)

Setelah berbulan-bulan ogah memakai masker, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya setuju untuk mengenakannya. Keputusan ini diambil ketika kasus Virus Corona (COVID-19) di negaranya mendadak kembali melonjak.

Dilansir CNBC, Presiden Trump mulai mengaku suka memakai masker. Tetapi, ia belum mau mewajibkan masker di seluruh wilayah AS. Ia beralasan ada daerah yang bisa menerapkan jaga jarak.

"Saya mendukung masker. Saya berpikir masker itu bagus," ujar Donald Trump yang mengaku dirinya mirip pahlawan bertopeng Lone Ranger saat pakai masker.

Semua Orang Harus Tes

Dalam wawancara bersama Fox Business itu, Donald Trump berkata dirinya biasanya tidak perlu memakai masker karena jarang berkerumun. Selain itu, ia mengungkap semua orang yang bertemu dengannya harus tes Virus Corona COVID-19 lebih dahulu.

Pakar kesehatan menyebut pemakaian masker bisa mencegah penularan Virus Corona COVID-19. Analis Goldman Sachs juga berkata masker bisa menjadi alternatif ketimbang lockdown nasional yang bisa melemahkan ekonomi negara.

Meski kasus di AS sedang melonjak, Trump mengaku menangani Virus Corona COVID-19 dengan baik. Ia pun mengklaim virusnya pasti akan hilang.

"Saya berpikir suatu saat (virusnya) akan menghilang, saya harap," kata Trump. "Saya berpikir kita akan segera mendapat vaksin juga," tambahnya.

Susah Pakai Masker

Sebelumnya, Presiden Trump diketahui susah mengenakan masker. Ia sempat bermasker pada Mei lalu ketika mengunjungi pabrik Ford, namun seringkali ogah memakai masker.

Tindakan Donald Trump berbeda dari anggota gugus tugas Virus Corona COVID-19 di Gedung Putih, seperti Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx, yang kerap memakai masker.

(Teddy Tri Setio Berty)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya