Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya tetap menggelar latihan bersama ditengah ketidakpastian lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020. Penggawa Bajul Ijo tidak diberikan jatah libur seperti kebanyakan klub lainnya.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, mengungkap alasan dibalik tidak diliburkannya para penggawa Persebaya. Menurutnya, ini merupakan bagian dari kesepakatan kontrak kerja yang sudah ditekan para pemain dan jajaran pelatih dengan manajemen Persebaya.
Baca Juga
Aji juga menambahkan tidak ada alasan untuk tidak berlatih. Mengingat manajemen telah memenuhi hak-hak pemain sesuai kontrak yang tertera. Ia berharap para pemain bisa profesional.
Advertisement
“Dengan beberapa pertimbangan, kita tetap latihan seperti biasa. Karena hak-hak pemain juga sudah dipenuhi dengan baik oleh manajemen, jadi wajib latihan,” ujar Aji seperti dilansir dari situs Persebaya, Minggu (11/10/2020).
Lebih lanjut, dengan kejelasan kontrak yang dimiliki para pemain, Aji berharap anak asuhnya tetap semangat menjalani latihan bersama.
Simak Video Persebaya Surabaya Berikut Ini
Penyesuaian Menu Latihan
Aji mengatakan menu latihan yang disantap anak asuhnya sedikit berbeda dari biasanya. Ia mengungkap ada penurunan intensitas latihan akibat belum jelasnya kapan kompetisi bergulir kembali.
“Nantinya, akan ada beberapa penyesuaian terkait intensitas dan durasi latihan. Semuanya akan saya sesuaikan ulang dengan kebutuhan yang ada,” paparnya.
Advertisement
Jaga Diri
Dengan kendornya intensitas latihan, penggawa Persebaya pun tidak memiliki jadwal latihan yang sama seperti biasa. Mereka memiliki jadwal latihan yang lebih singkat dan bisa pulang lebih cepat.
Oleh karean itu, Aji mewanti-wanti anak asuhnya pintar-pintar menjaga diri. Sebab, pandemi Covid-19 di Indonesisa masih cukup tinggi angka penularannya dan ia tak mau ada pemain yang reaktif selama pelonggaran latihan ini.
“Saya, tim pelatih dan manajemen terus menghimbau agar mereka jaga kondisi, jaga kesehatan, jaga kebersihan. Saya jelas tidak bisa memantau setiap saat kemana mereka pergi, mereka sudah dewasa dan mereka pemain profesional,” tuturnya.
“Mereka harus tahu mana yang baik dan yang buruk buat mereka. Toh itu semua untuk kepentingan karir mereka sendiri,” pungkasnya.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)