Alasan PSG dan Bayern Munchen Tak Ikut-Ikutan Liga Super Eropa

PSG dan Bayern Munchen dua klub besar yang ogah ikut-ikutan gabung dengan Liga Super Eropa yang diprakarsai bos Real Madrid.

oleh Defri Saefullah diperbarui 20 Apr 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 22:00 WIB
Kalah dari Bayern Munchen 0-1, PSG Tetap Lolos ke Semifinal
Penyerang PSG, Neymar berebut bola dengan bek Bayern Munchen, Lucas Hernandez pada pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Parc des Princes stadium, Paris, Selasa (14/4/2021). PSG sukses melaju ke semifinal berkat kemenangan 3-2 di kandang Munchen. (AFP/Franck Fife)

Liputan6.com, Paris- Paris Saint-Germain (PSG) dan Bayern Munchen tak masuk dalam 12 klub yang mendukung European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa. Kedua klub bahkan mewakili tidak adanya wakil dari Jerman dan Prancis di ESL.

Seperti dilansir Marca, PSG punya alasan logis tidak ikut-ikutan klub lain dukung European Super League. PSG dimiliki oleh Qatar Sports Investments (QSI) yang dipimpin Nasser Al-Khelaifi.

Al Khelaifi dan QSI diketahui punya keterikatan yang kuat dengan UEFA dan FIFA. BeIN Sports yang memiliki hak siar Liga Champions juga jadi alasan, apalagi Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

UEFA dan FIFA sangat menentang Liga Super Eropa. Nasser El-Khelaifi tak mau merusak hubungan dengan UEFA.

Dia juga diketahui cukup akrab dengan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Al-Khelaifi dikabarkan bakal ambil alih posisi presiden Asosiasi Klub-Klub Eropa (ECA) karena Andrea Agnelli gabung ESL.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:


Tak Tergoda Uang

Kalah dari Bayern Munchen 0-1, PSG Tetap Lolos ke Semifinal
Gelandang Bayern Munchen, Jamal Musiala (kiri) mengontrol bola dari kawalan pemain PSG, Colin Dagba dan Idrissa Gueye pada pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Parc des Princes stadium, Paris, Selasa (14/4/2021). PSG menang agregat atas Munchen 3-3. (AFP/Franck Fife)

 

Di sisi lain, PSG tak tergoda dengan uang yang bakal diberikan kalau gabung Liga Super Eropa. Ini bisa bantu mereka ikat dua megabintang mereka, Neymar dan Kylian Mbappe.

Padahal kontrak dua pemain bintang itu berakhir pada 2022. Ini pula yang membuat media Prancis, L'Equipe memberi judul di head line mereka: "Perang antara klub kaya."

 


Alasan Munchen

Kalah dari Bayern Munchen 0-1, PSG Tetap Lolos ke Semifinal
Gelandang Bayern Munchen, Leroy Sane berusaha melewati dua pemain PSG, Julian Draxler dan Abdou Diallo pada pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Parc des Princes stadium, Paris, Selasa (14/4/2021). PSG menang agregat atas Munchen 3-3. (AFP/Franck Fife)

 

Di Jerman, situasinya berbeda. Klub Jerman sangat dekat dengan fans, sehingga ambisi gabung Liga Super Eropa sangat kecil.

CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke sebelumnya mengungkapkan alasan mengapa mereka menolak Liga Super Eropa. Mereka lebih memilih perubahan di Liga Champions yang ada saat ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya