5 Resep Sukses Italia di Euro 2020 / 2021: Ciuman Kepala Plontos Hingga Pizza

Mengapa Italia sedemikian perkasa di Piala Eropa 2020? Ini jabarannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 26 Jun 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 05:00 WIB
Piala Eropa 2020: Italia vs Swiss
Bek Italia, Giorgio Chiellini (kiri) merayakan gol ke gawang Swiss yang akhirnya dianulir karena handsball dalam laga Grup A Euro 2020 di Olimpico Stadium, Roma, Kamis (17/6/2021) dini hari WIB. (Foto: AP/Pool/Andreas Solaro)

Liputan6.com, Roma - Italia tampil cemerlang pada fase grup Euro 2020. Torehan tersebut membuat anak asuh Roberto Mancini disebut sebagai kandidat calon juara.

Sebelum itu, Gli Azzurri mesti menghadapi Austria pada babak 16 besar di Wembley, Sabtu (26/6/2021) atau Minggu dini hari WIB.

Selain berburu tiket perdempat final, Italia datang ke London mengusung misi lain. Mereka ingin memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat pada 1930-an yakni tidak terkalahkan dalam 30 pertandingan.

Target ini sangat mungkin tercapai melihat kinerja Italia di Piala Eropa 2020. Mereka memenangi semua tiga partai Grup A dengan mencetak tujuh gol, tidak kebobolan, dan memainkan gaya sepak bola menyerang yang enak ditonton.

Mengapa Italia sedemikian perkasa? Berikut lima faktor kunci kesuksesan Gli Azzurri dilansir situs resmi UEFA:

Saksikan Video Berikut Ini

Semua Pemain Dilibatkan

Foto Piala Eropa: Gasak Swiss 3-0, Italia Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2020
Italia langsung mengambil inisiatif menyerang di awal laga. Pada menit ke-10, bek Leonardo Spinazzola melakukan penetrasi dari sisi kanan untuk melepaskan umpan yang ditanduk Ciro Immobile. Sayang tandukannya masih melebar. (Foto: AP/Pool/Ettore Ferrari)

Mancini pernah menjadi pemain yang sama sekali tak pernah diturunkan saat Piala Dunia 1990. Dia ingin hal seperti ini tidak menimpa skuad saat ini.

Oleh karena itu, dari 26 pemain yang dia bawa ke Euro 2020, 25 pemain di antaranya sudah dia mainkan. Hanya satu yang belum, yakni kiper Alex Meret.

Gelandang serang Federico Bernardeschi menyebut faktor ini demikian penting karena membangun kesatuan dan kekompakan, karena semua merasa dilibatkan. "Menurut saya ini fundamental dalam mencapai hasil yang benar-benar besar," kata Bernardeschi.

Ciuman Keberuntungan

Attilio Lombardo
Attilio Lombardo

Ingatkah Anda kepada ritual bek tengah Prancis Laurent Blanc yang mencium kepala kiper botak Fabien Barthez sebelum turun bermain? Nah, kebiasaan ini dilakukan juga oleh Italia.

Bek Leonardo Bonucci mencium sisten pelatih Mancini yang juga berkepala botak, Attilio Lombardo. Dia mendapat panggilan sayang dari para penggemarnya, "Rajawali Botak".

Lombardo jelas bukan sembarang orang. Dia merupakan mantan rekan satu tim Mancini sewaktu bermain di Sampdoria.

Maskot Ciptaan Peraih Oscar

Foto Piala Eropa: 4 Kontribusi Manuel Locatelli dalam Kemenangan 3-0 atas Swiss di Euro 2020
Cetak dua gol. Lewat dua golnya, Manuel Locatelli menyamai pencapaian Mario Balotelli sebagai pemain Italia yang mampu mencetak dua gol dalam satu pertandingan di ajang Euro. Balotelli melakukannya saat melawan Jerman di semifinal Euro 2012. (Foto: AP/Pool/Ettore Ferrari)

Maskot Euro 2020 yang dinamai Skillzy adalah karya ciptaan mendiang seniman efek khusus Carlo Rambaldi yang orang Italia.

Rambaldi meraih tiga Oscar untuk karya special effect-nya dalam film King Kong (1977), Allien (1979) dan E.T. (1982).

Maskot buatan orang Italia ini memberikan keberuntungan kepada Gli Azzurri sampai-sampai Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menyatakan timnas bersiap "memberikan Oscar keempat" kepada Carlo Rambaldi yang meninggal dunia pada 2012.

Musik yang Juga Karya Peraih Oscar

FOTO: Gol Tunggal Matteo Pessina Bawa Italia Taklukkan Wales
Para pemain Italia merayakan kemenangan atas Wales pada akhir pertandingan Grup A Euro 2020 di Stadion Olimpiade Roma, Italia, Minggu (20/6/2021). Italia menang 1-0. (AP Photo/Alessandra Tarantino, Pool via AP)

Musisi Italia peraih tiga Oscar, Giorgio Moroder, mengarang lagu 'Un'estate Italiana' yang dikenal sebagai soundtrack Piala Dunia 1990 di Italia.

Nah, lagu ini belakangan sering dinyanyikan para penggemar Gli Azzurri dan juga pemain Italia, termasuk kapten Giorgio Chiellini

Padahal mayoritas anggota skuat Italia belum lahir saat Piala Dunia 1990 bergulir, tepatnya 19 orang.

Pizza

pizza-kezo
ilustrasi rekomendasi masakan italia/pixabay

Bukan cuma musik yang merayakan keberhasilan HAzzurri masuk fase knockout, karena ternyata pizza juga ikut merayakannya.

Setelah menang melawan Wales pada laga terakhir Grup A, pembuat pizza terkenal dari kota Naples Ciro Oliva mengunjungi skuat. Dia menyajikan pizza kepada semua pemain untuk merayakan kemenangan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya