Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengirim 10 orang pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di National Stadium, Jumat (23/4/2021). Berdiri di depan dua atlet yang didapuk sebagai pembawa Merah Putih.
Salah satunya adalah Rio Waida yang turun di cabang olahraga selancar. Meski baru pertama kali dipertandingkan di Olimpiade, cabor ini berpotensi berbuah medali bagi Tanah Air.
Baca Juga
Pasalnya, Rio sudah masuk jajaran papan atas dunia. Atlet berusia 21 tahun itu dinyatakan lolos kualifikasi setelah merebut posisi runner-up pada ajang International Surfing Associtaion (ISA) World Surfing Games 2019 di Miyazaki, Jepang.
Advertisement
Tiket tersebut semula menjadi milik peselancar Jepang, Shun Murakami, yang menjadi juara turnamen tersebut. Namun, berdasarkan aturan kualifikasi, satu negara hanya boleh diwakili dua peselancar. Jepang sudah memiliki satu wakil yakni Kanoa Igarashi yang merebut tiket usai masuk top ten Liga Surfing Dunia (WSL) 2019.
Untuk satu slot tersisa, Shun Murakami dan Hiroto Ohhara bersaing di Surf City El Salvador ISA World Surfing Games 2021. Dengan demikian, tiket yang sempat diamankan Murakami dialokasikan untuk Rio.
Saksikan Video Berikut Ini
Mencuat sebagai Remaja
Bermain selancar sejak kecil, talenta Rio Waida mulai terlihat saat dia remaja. Pada 2016, saat berusia 16 tahun, dia berhasil mengalahkan peselancar remaja terbaik dunia lain untuk menjuarai Quiksilver Young Guns Surf di Oceanside, California, AS.
Kemenangan tersebu menjadi modal bagi Rio untuk memantapkan kakinya melangkah ke kancah internasional. Masih pada tahun yang sama, meski gagal merebut gelar, Rio finis di posisi ketiga Minami Boso Junior Pro 2016, turnamen yang digelar di Chitose Beach, Minamiboso, Chiba, Jepang.
Tahun 2017 menjadi periode Rio untuk mengukuhkan namanya di antara peselancar dunia. Pada Februari, Rio meraih posisi kedua di kompetisi NIB Pro Junior yang diadakan di Newscastle, Australia, dengan selisih skor tipis dari sang juara, Liam O'brien asal Burleigh heads, Queensland, Australia.
Rio kembali berada di peringkat kedua, kali ini pada kompetisi Komune Bali Pro 2017. Lagi-lagi, Rio yang mencetak skor 16.56 hanya kalah tipis dari peselancar Australia Brent Dorrington (16.67) yang jadi juara.
Peselancar kelahiran 25 Januari 2000 itu berhasil meraih gelar juara dalam kejuaraan Hello Pacitan Pro 2017 yang digelar di Pantai Watu Karung, Pacitan, selepas mengalahkan peselancar Swedia Kian Martin dengan skor telak 15.25 berbanding 9.00.
Menjelang akhir tahun, Rio kembali menorehkan prestasi. Dia berada di posisi ketiga kejuaraan Ise Shima Pro Junior, Jeep International Hainan Surfing Open, serta Taiwan Open. Peselancar berdarah Jepang Indonesia itu juga berhasil membawa pulang trofi World Surfing League (WSL) Asia 2017 karena berada di peringkat pertama.
Advertisement
Peringkat 3 di Corona Open China
Tahun berikutnya, Rio berada di posisi kedua Kuri Pro 2018 setelah beradu di babak final dengan rekan senegara Oney Anwar. Rio kemudian menempati podium ketiga pada Taiwan Open World Junior Championship 2018.
Namun, Rio berhasil menyabet gelar juara Ise Shima Pro Junior 2018 setelah mengalahkan peselancar Jepang Yuji Nishi dengan skor cukup jauh 17.75 berbanding 15.10. Dia juga berhasil menjuarai Billabong Junior Series Ballito 2018.
Berlanjut pada 2019, Rio memenangkan posisi kedua di kompetisi Murasaki Shonan Open. Dia harus puas di peringkat ketiga White buffalo Hyuga Pro 2019. Meski begitu, dia berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menyumbang medali perak di SEA Games 2019.
Setelah mengamankan tiket untuk Olimpiade Tokyo, Rio bermain baik dalam P dengan bertengger di posisi ketiga.
Latihan di Bali
Menjelang keberangkatannya ke Jepang, Rio melakukan berbagai persiapan dan latihan di Bali. Dia mengantisipasi ombak kecil dan pendek yang diperkirakan akan menjadi karakter ombak saat Olimpiade nanti. Dia juga berharap mampu memberikan yang terbaik dan menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia.
Meski menyadari persaingan ketat, sang pemburu ombak tak tanggung-tanggung membidik emas. Dengan daftar panjang prestasi yang telah diukir, bukan tidak mungkin Rio menduduki podium pertama pada debut selancar di Olimpiade.
Advertisement