Liputan6.com, Jakarta- Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun dan peraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 Leani Ratri Oktila bersyukur dengan kebijakan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyetarakan bonus untuk peraih medali di Olimpiade dengan Paralimpiade.
Seperti bonus untuk peraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020 dari pemerintah Indonesia sudah dipastikan akan sama persis seperti para atlet yang berjaya di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga
Peraih medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 juga akan mendapat bonus Rp 5,5 miliar, perak Rp 2,5 miliar, dan perunggu Rp 1,5 miliar.
Advertisement
“Kita berhasil ini karena pak Jokowi. Pak Jokowi berani menyetarakan harkat dan martabat kita dengan yang non difabel. Itu yang membuat semangat kita bangkit,” kata Senny Marbun dalam acara bincang-bincang yang dipandu Rosianna Silalahi pada Kamis (16/9/2021) malam.
Senny juga menyampaikan prestasi Indonesia menyabet dua emas di Paralimpiade Tokyo 2020 dicapai atas dukungan dan perhatian Menpora. Pasalnya Menpora selalu mendukung atlet NPC untuk terus mengikuti kualifikasi paralimpiade.
“Pak Menpora memberi kita ruang yang sangat longgar, untuk latihan dan peralatan yang kita punyai. Pak Menpora selalu mengatakan, jangan kamu putus asa dengan kekuranganmu. Sama yang saya selalu katakan kepada teman-teman jangan pernah hitung yang hilang dari tubuhmu, tapi hitung yang masih tersisa. Itu yang selalu saya suntik kepada mereka,” ungkap Senny.
Komentar Leani
Pernyataan senada juga disampaikan atlet Parabulutangkis, Leani Ratri Oktila. Menurut peraih dua emas di Paralimpiade 2020 ini, di era kepemimpinan Jokowi semua atlet baik yang difabel maupun non difabel benar-benar disetarakan.
“Di masa pemerintahan Pak Jokowi ini kami atlet merasa disetarakan dari keseluruhan. Jadi kita nggak merasa berbeda dengan yang lain. Itu buat kita percaya diri,” ujarnya.
Advertisement
Menpora
Sementara itu, Menpora pada kesempatan ini menegaskan bila sejak dirinya menjadi Menpora, atas arahan dari Presiden Jokowi semua atlet disetarakan baik yang difabel maupun yang non difabel.
“Pak presiden memberi arahan pada saya, pak Menpora jangan sedikit pun ada perbedaan pelayanan kepada atlet NPC. Jadi arahan itu saya pedomani dan sampai sekarang saya seperti keluarga (dengan atlet difabel),” ujar Zainudin Amali.
Masih menurut Menpora, di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah ditadatangani Presiden Jokowi Perpresnya pada saat Haornas 9 September 2021 lalu tidak ada perbedaan fasilitas yang didapatkan semua atlet nasional.
“Di dalam DBON ini kami beri tempat yang setara antara atlet-atlet olimpiade dan paralimpiade. Tentu kita menfasilitasi sama persis, apa yang didapatkan oleh atlet olimpiade, mulai dari persiapannya, Pelatnasnya, pengiriman ke kualifikasi. Kemudian pada saat bertanding semuanya kami setarakan, tidak ada perbedaan sedikitpun. Karena kami tahu bahwa teman-teman yang terhimpun di NPC ini mereka punya kemampuan dan juga semangat untuk berprestasi,” jelasnya.