Bola Ganjil: 6 Kali Degadrasi, Tak Ada yang Mau Jadi Rekan Setim Carlos Navarro Montoya

Carlos Navarro Montoya layak dianggap membawa sial. Bukan cuma 1-2 kali, kiper berkebangsaan Kolombia tersebut membuat enam klub yang diperkuatnya terdegradasi.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Feb 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 00:30 WIB
Carlos Navarro Montoya
Carlos Navarro Montoya (1). (AFP/Don Emmert)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap pemain di tim sepak bola memiliki peran masing-masing. Kehadiran mereka membentuk sinergi yang diharapkan berbuah kemenangan atau bahkan gelar.

Tapi kasus berbeda berlaku bagi Carlos Navarro Montoya. Rekan-rekan setimnya mungkin bakal memintanya pergi.

Penolakan tersebut wajar karena Montoya membawa sial. Bukan cuma 1-2 kali, kiper berkebangsaan Kolombia tersebut membuat enam klub yang diperkuatnya terdegradasi.

Seluruhnya terjadi dalam dua periode, yang seluruhnya tiga secara beruntun. Padahal Montoya diangap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah mengadu nasib di Argentina.

Namanya bersinar bersama klub raksasa Boca Juniors. Dia direkrut pada 1988 usai membangun reputasi bersama Velez Sarsfield dan Independiente Santa Fe.

Membela Boca pada 1988-1996, Montoya mempersembahkan lima gelar dan terpilih sebagai pemain terbaik liga edisi 1994.

Hancur di Eropa

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Peruntungan Montoya berubah setelah meninggalkan Boca untuk melanjutkan karier di Eropa. Dia hijrah ke Spanyol setelah dipinang Extremadura pada 1997.

Masalahnya klub bukanlah nama besar dan baru pertama kali sepanjang sejarah bermain di La Liga. Montoya pun tidak kuasa mencegah tim mencatat performa lebih baik dari peringkat 19 alias terdegradasi.

Musim berikutnya dia pergi ke Merida, tapi klub juga menduduki posisi 19. Montoya lalu direkrut Tenerife dan kembali tim tergusur pada 1999. Ironisnya, kehadiran Montoya membuat Tenerife turun kasta setelah 10 tahun berada di level tertinggi.

Kembali Degradasi

ilustrasi BOLA GANJIL
ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Peruntungan Montoya tidak membaik pada penghujung karier. Dia kembali merasakan degradasi di tiga kesempatan.

Montoya gagal membawa Nueva Chicago (2007) dan Olimpo (2008) bertahan di kasta tertinggi. Turun kasta untuk membela Lujan de Cuyo, dia lalu merasakan kandas ke Divisi IV pada 2009.

Pemain Sial Lain

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Selain Montoya, ada pemain lain yang juga memberi dampak buruk bagi tim. Fabio Pecchia terdegradasi empat kali dalam lima musim di Liga Italia, tiga di antaranya secara beruntun pada periode 1999 hingga 2004. Dia merasakannya bersama Sampdoria, Torino, Napoli, dan Como.

Anatoli Ponomarev juga hattrick terdegradasi bersama Osters IF (2007), Degerfors IF (2008), dan Vasalunds IF (2009). Begitu pula Lasse Johansson kala membela Osters IF (1998), Kalmar FF (1999), dan Gais (2000).

Dari Inggris hadir Drewe Broughton. Dia turun kasta dengan Rushden & Diamonds (2006), Boston United (2007), dan Wrexham (2008).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya