Liputan6.com, Jakarta - Jose Mourinho kerap memuji anak gawang atas peran mereka di pertandingan sepak bola. Salah satu momen terjadi saat dirinya menangani Tottenham Hotspur.
Sosok berkebangsaan Portugal tersebut menyaksikan anak asuhnya memutar ketertinggalan 0-2 menjadi 4-2 pada duel Liga Champions kontra Olympiakos, November 2019. Alih-alih memuji semangat tarung Harry Kane dan kawan-kawan, dia justru menyanjung sang anak gawang.
"Saya suka anak gawang pintar sepertinya. Dia brilian, membaca dan mengerti permainan, sehingga menciptakan assist penting. Dia tidak hanya berada di luar lapangan, tapi turut terlibat dalam pertandingan," papar Mourinho, dilansir BT Sport.
Advertisement
Mourinho merujuk itu terjadi di menit ke-50. Anak gawang langsung menyerahkan bola ke Serge Aurier begitu bola keluar lapangan. Aurier lalu mengirim si kulit bundar ke Lucas Moura, yang kemudian mengirim umpan untuk dimaksimalkan Kane. Mourinho pun menggelar selebrasi dengan si anak gawang dan memberinya selamat.
"Saya mencoba mengundangnya ke kamar ganti usai laga dan merayakan bersama tim. Tapi dia sudah tidak terlihat," ungkap Mourinho.
Anak gawang memang tidak lagi sekedar memungut bola yang jauh meninggalkan lapangan. Mereka adalah faktor x yang dapat menentukan hasil laga.
Kesigapan para anak gawang bisa membantu tuan rumah melancarkan serangan cepat. Di sisi lain, mereka juga memperlambat tempo dengan lama memberikan bola ke lawan.
Tentu, di sini keuntungan menjadi milik tuan rumah. Pasalnya, anak gawang biasanya merupakan pemain akademi klub. Namun, kehadiran anak gawang tidak melulu menguntungkan tuan rumah.
Petaka Anak Gawang
Anak gawang di Ewood Park merupakan contoh pembeda. Pada laga Piala FA 1990/1991, Blackburn Rovers yang saat itu berstatus klub Divisi II menjamu juara Inggris Liverpool.
Tuan rumah dalam posisi bagus untuk membuat kejutan dengan memimpin berkat gol Simon Garner. Mereka sukses menjaga keunggulan meski bermain 10 orang usai Kevin Moran mendapat kartu merah.
Sayang semuanya buyar pada injury time.
Advertisement
Terlalu Cepat Berikan Bola
Ray Houghton mengirim bola ke area berbahaya. Gary Gillespie gagal menyambut umpan. Namun, situasi tersebut justru mengecoh Mark Atkins. Dia tidak bisa menghindari si kulit bundar dan membuat gol bunuh diri.
Liverpool sukses menyamakan kedudukan dan memaksa berlangsungnya laga replay. Mereka kemudian memaksimalkan partai di Anfield untuk memetik kemenangan 3-0 dan melaju ke babak berikut.
Tersingkirnya Blackburn tidak lepas dari peran anak gawang. Entah sadar situasi atau tidak, kecepatannya memberikan bola ke Liverpool mengawali serangan Houghton.