Liputan6.com, Jakarta - Tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh banyak orang. Terbukti, olahraga satu ini cukup populer di Eropa dan Asia.
Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam ruangan yang terdiri dari 2 atau 4 pemain. Permainan ini dimainkan dengan cara memukul bola menggunakan bet guna melewati jaring sehingga bola masuk ke sisi lawan.
Permainan bola kecil satu ini banyak disukai oleh berbagai kalangan di segala penjuru dunia. Oleh karena itu, terciptalah 2 organisasi sebagai wadah bagi cabang olahraga satu ini, yaitu Table Tennis Association dan Ping Pong Association.
Advertisement
Permainan tenis meja memang populer di dunia, khususnya bagi benua Eropa dan Asia. Turnamen tenis meja menjadi salah satu pertandingan kompetitif bagi kedua benua ini. Terlebih lagi untuk China dan Jepang yang sangat menyukainya.
Lantas, darimana kah permainan tenis meja ini berasal? Tenis meja pertama kali ditemukan di Inggris pada awal abad ke-20an.
Awal mula kehadiran tenis meja dipopulerkan di Inggris. Saat itu tenis meja memiliki berbagai macam nama, yaitu ping pong, gossima dan whiff-whaff.
Tenis meja merupakan pengembangan dari permainan tenis lapangan. Biasanya, kita lebih mudah mengenal dengan istilah ping pong untuk permainan satu ini.
Asal usul nama ping pong berawal pada tahun 1901, dimana nama ini dijadikan sebagai merek dagang untuk sebuah perusahaan asal Inggris.
Ping pong sendiri diperkenalkan sebagai permainan khusus yang menggunakan peralatan asal perusahaan J. Jaques & Son Ltd. Namun, pada tahun 1920 pemilik perusahaan menjual hak nama ping pong ke Parker Brothers.
Sejarah Tenis Meja
Permainan tenis meja mulai populer di kalangan semua usia. Selain itu, tenis meja juga sudah meluas ke berbagai penjuru dunia. Populer di Inggris, tenis meja memiliki banyak istilah, mulai dari ping pong, gossima dan whiff-whaff.
Kompetisi tenis meja pertama kali diadakan pada 6-11 Desember 1926 di London. Salah satu kompetisi internasional tenis meja adalah World Table Tennis Championship yang berlangsung sejak tahun 1926.
Kompetisi ini mulai menyebar ke negara bagian di Eropa pada tahun 1939. Kejuaraan dunia tahunan tenis meja telah melibatkan lebih dari 800 pemain dari berbagai benua. Tak hanya itu, ITTF juga telah menyetujui 80-90 turnamen internasional setiap tahunnya.
Pada pertengahan 1950, Asia mulai bergabung untuk mengikuti ajang kompetisi tenis meja. Pada kompetisi ini, benua Asia telah didominasi oleh atlet asal Cina. Popularitas permainan tenis meja di Cina dikenal sebagai “diplomasi ping pong”.
Padahal awal mula tercipta permainan ini hanya dimainkan oleh kaum bangsawan guna mengisi waktu luang mereka sesaat setelah selesai makan malam bersama. Alat yang digunakan cukup sederhana, hanya menggunakan buku sebagai net dan bola yang terbuat dari karet.
Advertisement
Induk Organisasi Tenis Meja Dunia
Permainan bola kecil ini mulai merekah ke berbagai belahan dunia, hingga terciptalah induk organisasi tenis meja dunia.
Sejarah induk organisasi tenis meja berawal pada tahun 1926, tepatnya 15 Januari 1926. Dimana beberapa negara asosiasi tenis meja, seperti Inggris, Austria, Jerman dan Hungaria memusat ke Berlin untuk mendirikan International Table Tennis Federation (ITTF).
Awal mula terbentuknya induk organisasi tenis meja internasional, yakni ITTF diprakarsai oleh Dr. George Lehmen asal Jerman.
Kala itu, Ivor Montagu terpilih sebagai presiden pertama bagi induk organisasi tenis meja dunia, yakni ITTF. Latar belakang Montagu ialah seorang penulis, pembuat film dan aktivis Inggris pada tahun 1930-an, serta pemain tenis.
Beberapa hari setelah diresmikan, segala bentuk peraturan dalam permainan tenis mulai disahkan. Terdapat aturan terkait permainan tenis meja dengan maksud tujuan untuk mengatur turnamen internasional.
Saat ini ITTF resmi menjadi badan pengatur olahraga tenis meja yang telah memiliki 226 anggota asosiasi di dunia. Organisasi ini berperan penting untuk mengawasi segala aturan dan mengembangkan, serta memajukan olahraga tenis meja.
Induk Organisasi Tenis Meja Indonesia
Tenis meja pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an. Kala itu, permainan ini biasa dimainkan di tempat pertemuan umum orang Belanda di Indonesia. Tempat ini dikenal dengan sebutan societeit.
Mulailah pada tahun 1940, tenis meja dimainkan oleh masyarakat Indonesia yang diperkenalkan langsung oleh golongan pegawai negeri Indonesia asli saat itu.
Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Induk organisasi tenis meja di Indonesia pertama dikenal dengan nama Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).
Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPSI) didirikan pada tahun 1936, sebelum akhirnya diganti dengan PTMSI pada tahun 1958.
PTMSI sendiri memiliki tujuan utama, yakni mencapai prestasi olahraga tenis meja secara optimal, meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional, serrta membina persahabatan antarbangsa melalui olahraga tenis meja.
PTMSI tentu saja telah berafiliasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Southeast Asian Table Tennis Association (SEATTA), Asian Table Tennis Union (ATTU), serta International Table Tennis Federation (ITTF).
PTMSI resmi menjadi anggota dari Internasional Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1961 dan menjadi anggota ke-73.
Sejak tahun 1963, PTMSI tak pernah melewati kejuaraan dunia yang diselenggarakan oleh ITTF. PTMSI pertama kali berpartisipasi pada kejuaraan dunia yaitu di Praha tahun 1963.
Advertisement