Tur Trofi Piala Dunia Telah Tiba di Los Angeles

Penggemar berkesempatan untuk melihat secara langsung trofi Piala Dunia yang sangat ikonik.

oleh Muhammad Rizal diperbarui 07 Nov 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 20:00 WIB
Cafu
Cafu memegang trofi Piala Dunia (NELSON ALMEIDA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Trofi paling bergengsi dan ikonik dalam olahraga, trofi turnamen Piala Dunia sejak 1974 dilaporkan telah sampai di Los Angeles pada hari Sabtu (5/11/2022). NBC Los Angeles menjelaskan tata cara untuk mendapatkan akses berfoto dengan trofi tersebut. 

Dengan Piala Dunia FIFA 2022 yang akan dimulai di Qatar pada 20 November, Tur Piala Dunia oleh Coca Cola membawa perangkat keras ke seluruh dunia – perangkat yang sama diberikan kepada negara pemenang Piala Dunia – untuk memungkinkan para penggemar mengalami dan melihat emas dari dekat.

Saat ini, piala sedang berjalan melalui empat kota di Amerika Serikat dan Kanada, dengan Los Angeles mendapatkan kesempatan pertama di L.A. Live tepat di sebelah Crypto.com Arena, rumah dari Los Angeles Lakers, Clippers dan Kings.

Untuk mendapatkan akses ke acara tersebut, penggemar harus membeli 20 oz. Botol Coke dengan label Piala Dunia FIFA 2022, pindai kode pada paket dan kirimkan kode di bawah tutup yang menunjukkan tiket untuk masuk.

Begitu masuk, penggemar menerima lanyard dengan tujuh acara untuk diikuti dan dicap untuk menerima hadiah. Yang pertama adalah penggemar berbaris untuk mengambil foto profesional dengan trofi Piala Dunia yang disegel di dalam kotak kaca.

Foto tersebut kemudian akan langsung masuk ke ponsel masing-masing dengan logo Tur Piala Dunia FIFA di kiri bawah dan tagar #BelievingisMagic di kanan bawah. Sebelum membuka ruang trofi untuk semua penggemar, ikon Brasil Kaka membantu kemunculan trofi, dengan mantan gelandang USMNT Jermaine Jones juga tampil saat acara berlangsung.

Selanjutnya di AS, trofi akan menuju ke Dallas di Lighthouse Airspace dari 6-7 November. Kemudian akan menuju ke East Rutherford, NJ di American Dream pada 8 November sebelum mengakhiri perjalanannya di Toronto pada 9 November.

Tujuan FIFA adalah untuk membawa trofi ke masing-masing dari 211 asosiasi anggotanya pada tahun 2030, dengan Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan bersama oleh AS, Kanada, dan Meksiko. Trofi itu juga mengunjungi semua 32 negara di Piala Dunia 2022 untuk pertama kalinya.

Trofi Kedua

Foto: Daftar 7 Pemain Terbaik Jerman Sepanjang Masa, Miroslav Klose Jadi Top Skor dan Tertajam di Piala Dunia
Franz Beckenbauer. Eks sweeper yang kini berusia 77 tahun ini menempati posisi ketiga sebagai pemain terbaik Jerman sepanjang masa. Bersama Timnas Jerman, pamain dengan julukan The Kaiser ini total tampil dalam 103 laga dengan torehan 14 gol dan 2 assist dengan raihan 2 trofi, juara Piala Eropa 1972 dan juara Piala Dunia 1974. Sementara di level klub bareng Bayern Munchen, ia total tampil dalam 577 laga di semua ajang dengan torahn 74 gol dan 75 assist selama 14 musim mulai 1963/1964 hingga 1976/1977 dengan meraih banyak trofi di antaranya 4 kali juara Liga Jerman, 3 kali juara Piala Champions dan 1 kali juara Piala Winners. (AFP)

Sejak pertama kali digelar pada 1930, hanya ada dua trofi Piala Dunia yaitu Piala Jules Rimet dari 1930 hingga 1970 dan Piala Dunia FIFA sejak 1974 hingga saat ini. 

Trofi Jules Rimet adalah hadiah asli untuk pemenang Piala Dunia. Trofi yang didesain pematung Abel Lafleur itu mengambil wujud Nike, dewi kemenangan Yunani. 

Piala itu tinggi 3,8 cm, berat 6,1 kg, dan terbuat dari perak dengan sepuhan emas 18 karat. Awalnya, trofi itu dijuluki sebagai 'Victory', tetapi diganti namanya pada 1946 untuk menghormati mantan Presiden FIFA Jules Rimet. 

Pada 1970, Piala Jules Rimet itu disimpan oleh Brasil saat mereka memenangkan Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Empat tahun kemudian FIFA memperkenalkan trofi baru yakni trofi Piala Dunia FIFA yang menggambarkan manusia memegang bumi.

Tidak seperti pendahulunya, trofi itu tidak dapat dimenangkan secara langsung. Yang asli tetap dalam kepemilikan FIFA di markas mereka di Zurich.

Hilangnya Jules Rimet

Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II memberikan trofi Jules Rimet atau yang kini dikenal dengan World Cup (Piala Dunia) kepada kapten Timnas Inggris dan West Ham, Bobby Moore pada 1966 di Stadion Wembley. (Dok. West Ham)

Selama belasan tahun, trofi Jules Rimet tersimpan dengan aman di kantor federasi sepak bola Brasil yang berlantai tiga di Rua da Alfandega, Rio de Janeiro. 

Namun, memasuki tahun ke-13, tepatnya pada 1983 kantor CBD yang telah berganti nama menjadi CBF itu dibobol kawanan maling. Ada yang menyebut bahwa ada dua orang dalam kawanan tersebut, ada pula yang menyebut tiga.

Menurut catatan v-brazil.com, kawanan maling itu adalah amatiran. Mereka merencanakan pencurian itu secara mendadak, tanpa persiapan ketika sedang menikmati cachaca -- minuman beralkohol hasil fermentasi aren -- di bar setempat.

Di sana sebenarnya ada trofi replika untuk membingungkan pencuri. Akan tetapi, mereka sepertinya tahu mana trofi yang asli dan mana yang bukan. Sebab itu, dicurigai adanya keterlibatan orang dalam terkait pencurian tersebut.

Membuat Brasil Geger

Katara Cultural Village
Orang-orang mengantre untuk melihat trofi Piala Dunia FIFA saat dipamerkan di desa Cultural Village di ibu kota Qatar, Doha, pada 10 Mei 2022. (AFP/Karim Jaafar)

Jelas pencurian trofi itu menggegerkan Brasil. Presiden CBF kala itu, Giulite Coutinho, mengeluarkan permintaan publik agar rakyat Brasil bahu membahu mencari trofi tersebut. 

Coutinho mengatakan bahwa nilai spiritual trofi tersebut jauh lebih besar ketimbang nilai intrinsiknya. Bank Negara Bagian Rio pun akan memberikan hadiah besar bagi siapa saja yang berhasil mengembalikan Piala Jules Rimet dalam kondisi semula.

Pada akhirnya, trofi ini tidak pernah ditemukan. Polisi sebenarnya sudah menangkap dua orang dalam yang sebelumnya pernah bekerja sebagai pesuruh di kantor CBF, tetapi kemudian melepasnya. Kemudian, satu orang tersangka lain, Antonio Carlos Aranha, ditembak mati pada 1989.

 

Lenyap

Trofi yang hilang di negara penemu sepak bola itu pada akhirnya benar-benar lenyap ketika berada di negara raja sepak bola. 

The Guardian pun meyakini bahwa piala yang juga membawa sejarah sepakbola dunia tersebut telah dilebur dan dijual sebagai bullion atau logam mulia (dengan tingkat kemurnian minimal 99,5 persen).

Jika dihitung, dengan kurs rupiah sekarang Piala Jules Rimet diperkirakan bernilai seharga 3,3 miliar. 

Namun merujuk apa yang diucapkan legenda Timnas Brasil, Pele, nilai material dari piala tersebut tidak sebanding dengan sejarah di dalamnya yang terkandung jerih payah pesepak bola Brasil untuk menjadi yang terbaik di dunia; karena piala adalah simbol kejayaan, dan kejayaan tak pernah bisa ditukar dengan uang.

 

 

Infografis Piala Dunia 2022
Infografis Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya