Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN sekaligus kandidat calon ketua umum PSSI Erick Thohir berupaya menggali berbagai masukan dan informasi terkini dari sejumlah pemangku kepentingan yang mencintai sepak bola Indonesia.
Langkah tersebut dipandang penting untuk membantu Ketua Umum PSSI terpilih dalam meramu kebijakan yang tepat dan tajam, serta langsung menyasar ke sumber permasalahan terkait sepak bola di Tanah Air.
Baca Juga
Nagita Slavina Dikritik Saltum Saat Dampingi Raffi Ahmad Temui Menteri Lihat Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
“Saya sudah mulai bertemu perwakilan voters, klub, suporter, Asprov, untuk mendengarkan segala bentuk masukan terkait PSSI dan dunia sepak bola kita. Saran-saran voters penting untuk memahami apa saja yang perlu diperbaiki," ujar Erick di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Advertisement
Ia menambahkan, dalam memajukan pesepakbolaan tanah air, nakhoda PSSI nantinya harus mampu mengedepankan prinsip utama sepak bola yang bersih dan professional. Hal ini diperlukan agar cabang olahraga tersebut dapat menorehkan prestasi.
“Prinsip saya tetap jelas: sepak bola kita harus bersih dan berprestasi. Saya semakin yakin, membenahi PSSI memang butuh nyali,” tegas dia.
Sekadar informasi, Erick Thohir sebelumnya telah mengembalikan berkas pendaftaran sebagai Calon Ketua Umum PSSI ke kantor federasi sepak bola Tanah Air yang berlokasi di GBK Arena, Senayan, pada Minggu, 15 Januari 2023.
Erick menerima usulan pemilik klub dan para pemilik suara (voters) untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. Pria berusia 52 tahun itu kabarnya juga mendapat sokongan dari 60 voters untuk maju dalam bursa pencalonan periode 2023-2027.
Ungkapan Terima Kasih
Dalam pernyataannya pasca pencalonan, Erick menyampaikan terima kasih atas kepercayaan para voters yang memintanya maju sebagai calon Ketua Umum PSSI. Ia pun berharap pihaknya dapat terus berjalan demi mewujudkan mimpi bersama.
Sebagai informasi, Erick Thohir hadir di Kantor PSSI pada Minggu (15/1/2023) dengan didampingi sejumlah figur publik. Mereka adalah Kaesang Pangarep, Raffi Ahmad, Atta Halilintar, hingga Baim Wong, yang kompak mendeklarasikan dukungan untuk sang Menteri.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para voters yang datang, ini ada Pak Teddy, Pak Arya, Persis Solo dan RANS—Mas Raffi dan Mas Kaesang— ada Atta, dan ada mungkin Mas Baim yang sedang melirik investasi di sepak bola,” ujarnya.
“Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada pada voters, tetapi hari ini tugasnya adalah memastikan apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan. Ayo kita mulai kerja, kita lihat tanggal 16 Februari (saat KLB),” sambung Erick Thohir.
Advertisement
Bukan Sosok Asing
Erick Thohir memang bukanlah sosok yang asing dalam dunia olahraga. Meski tidak berkecimpung langsung dalam tubuh federasi, dia punya segudang pengalaman di kancah sepak bola dan olahraga lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Dia pernah menjadi pemilik saham mayoritas raksasa Liga Italia Serie A Inter Milan, klub Liga Amerika Serikat, DC United, hingga klub basket NBA Philadelphia 76ers.
Sementara di Indonesia, Erick mendasari didakannya Piala Presiden pada 2015. Kompetisi itu untuk mengisi kekosongan kompetisi akibat sanksi FIFA yang diterima PSSI.
Erick Thohir juga diketahui berperan menjalin komunikasi penting dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, yang membantu Indonesia bebas dari sanksi FIFA setelah terjadinya kisuh antara eks Menpora Imam Nahrawi dan PSSI yang kala itu dipimpin La Nyala Mattalitti.
Relasi Erick dengan Infantino tersebut kembali berguna kala Indonesia berupaya bangkit dari keterpurukan setelah pecahnya Tragedi Kanjuruhan, beberapa waktu silam.