Liputan6.com, Jakarta - Kpengurusan baru PSSI (2023-2027) bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2). Ketua umum terpilih, Erick Thohir bersama dengan jajaran kepengurusan baru PSSI 2023-2027 berkesempatan untuk berdiskusi dengan presiden mengenai masa depan sepak bola Indonesia.
Adapun struktur kepengurusan PSSI 2023-2027 terdiri dari Erick Thohir sebagai ketua umum, Ratu Tisha Destria dan Zainudin Amali sebagai wakil ketua umum, dan 12 anggota Exco yang terdiri dari Eko Setyawan, Endri Erawan, Juni Rahman, Muhammad, Rudi Yulianto, Sumardji, Vivin Cahyani, Pieter Tanuri, Arya Mahendra Sinulingga, Khairul Anwar, Ahmad Riyadh, dan Hasnuryadi Sulaiman.
Baca Juga
Erick Thohir kemudian memberikan keterangan kepada wartawan terkait dengan pertemuannya dengan presiden tersebut. Berikut adalah poin-poin penting pertemuan PSSI dan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam jumpa pers dan disiarkan langsung lewat saluran Youtube resmi Sekretariat Negara:
Advertisement
- Izin Kompetisi
Kepada wartawan, Erick menyampaikan, kalau pemerintah siap memberi dukungan penuh bagi PSSI dalam melakukan transformasi sepak bola Indonesia. “Dari pemerintah sendiri melihat mereka siap mem-back up PSSI dalam membangun training camp untuk timnas, juga infrastruktur lainnya seperti lapangan untuk mengadakan kejuaraan internasional,” jelas Erick.
Lebih lanjut lagi, Erick menjelaskan pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki perijinan dengan memastikan ijin akan terbit seluruhnya 3 bulan sebelum kompetisi dimulai. Pemerintah juga ingin membantu membereskan masalah pengaturan skor dengan membentuk satgas mafia bola melalui Polri.
- Sarasehan Sepak BolaErick juga menuturkan bahwa PSSI akan segera mengadakan sarasehan pada tanggal 4 Maret khusus untuk Liga 1 dan Liga 2. Kemudian akan disusul dengan Asprov dan wasit. Begitu semua sarasehan yang dibutuhkan sudah dilakukan, PSSI akan segera menyusun blueprint transformasi sepak bola Indonesia.
3. Intervensi Pemerintah ke PSSI
Isu intervensi pemerintah muncul setelah nama Erick Thohir dan Zainudin Amali keluar sebagai ketua umum dan wakil ketua umum PSSI. Erick sebelumnya merupakan Menteri BUMN dan Amali juga menduduki posisi Menpora.
Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Erick. “Bukan intervensi. Saya rasa kita di sini mau kerjasama. Kalau intervensi artinya pemerintah memaksakan kehendaknya. MIsal, kepengurusan ini semua adalah wakil pemerintah yang dipaksakan tidak sesuai statuta,” tutur Erick.
Menurutnya, jika terdapat intervensi oleh pemerintah, FIFA akan langsung memberikan sanksi bagi negara tersebut agar tidak bisa bermain dalam kompetisi internasional. Namun, alih-alih mendapat sanksi, Erick mengatakan malah mendapat dukungan dari Presiden FIFA usai terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. “Seharusnya setelah saya kepilih, FIFA langsung nge-ban, tapi saya malah dapat surat dari Presiden FIFA yang isinya memberikan dukungan secara pribadi,” jelasnya.
Advertisement
4. Training Center dan Manajemen Suporter
Erick menjelaskan bahwa ia telah melaksanakan rapat bersama Exco untuk menentukan komite Adhoc. Dalam rapat tersebut, pembangunan training center dan manajemen suporter menjadi pembicaraan utama. Ia mengungkap bahwa presiden mengundang PSSI untuk berkunjung ke IKN dalam waktu dekat untuk melihat potensi training center yang akan disiapkan. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan detail-detail terkait pembangunan tersebut belum diketahui PSSI.
“Kita belum tahu lokasinya ada di mana, luasnya juga belum tahu, nanti kita akan lihat langsung,” ujarnya.
Terkait dengan manajemen suporter, Erick mengungkap bahwa untuk jangka panjang, ia ingin pembangunan mentalitas pecinta sepak bola dibangun sejak usia sekolah. Dan untuk solusi jangka pendeknya ia akan melakukan pertemuan dengan klub, Pemerintah Daerah, dan suporter untuk membicarakan hal ini.
5. Menpora Zainudin Amali Fokus di PSSI
Rumor mundurnya Zainudin Amali dari jabatan Menpora dijawab langsung olehnya. Meskipun ia tidak menyatakan mundur secara tegas, ia mengaku sudah diberikan izin oleh Presiden Jokowi untuk fokus mengurus sepak bola sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
“Saya sudah melapor secara pribadi ke presiden dan tentunya beliau mengetahui tentang terpilihnya saya sebagai Waketum PSSI. Beliau serahkan ke saya karena saya sampaikan ke teman-teman harus memilih,” ujar Amali. “Saya sampaikan ke presiden ingin fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola dan beliau dapat memahami itu. Beliau akhirnya mengizinkan saya untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola.”
Advertisement
6. Persiapan Piala Dunia U-20
Zainudin Amali juga menjelaskan rencana persiapan Piala Dunia U-20.
“Piala Dunia U-20 akan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, karena saya masih Menpora, besok saya akan mengundang PSSI untuk membicarakannya,” tutur Amali. Ia mengatakan bahwa semua persiapan terkait dengan Piala Dunia U-20 akan dilakukan sesuai dengan bimbingan dan panduan dari FIFA. “FIFA tidak pernah melepas kami untuk bekerja sendiri karena semuanya harus sesuai standar mereka.”