Jelang MotoGP Belanda, Bos Ducati Malah Ejek Honda dan Yamaha Gara-Gara Kesalahan Ini

Bos Ducati Gigi Dall'lgna sentil Honda dan Yamaha yang dinilai tak bisa mengembangkan motor di MotoGP. Penyebabnya karena kesalahan fundamental ini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 22 Jun 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 15:00 WIB
Marc Marquez
Marc Marquez menjadi penyebab terbesar turunnya prestasi Repsol Honda dalam beberapa tahun terakhir di MotoGP. Jelang MotoGP Belanda, bos Ducati sentil soal ini (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Bos Ducati Corse, Gigi Dall'lgna tak heran dengan kemunduran yang dialami Honda dan Yamaha di MotoGP. Dalam tiga atau empat tahun terakhir, penurunan Honda dan Yamaha begitu terasa.

Gigi menilai Honda dan Yamaha sudah melakukan kesalahan mendasar dalam merancang program mereka di MotoGP. Soalnya mereka hanya fokus dalam mengembangkan motor MotoGP berdasarkan masukan satu pembalap.

Honda diketahui hanya mengandalkan masukan dari Marc Marquez. Sedangkan Yamaha juga hanya mengandalkan Fabio Quartararo dalam pengembangan motor mereka.

Sedangkan Ducati melakukan hal yang berbeda. Tak hanya punya 8 motor di grid MotoGP, Gigi dikenal sebagai sosok bos yang mendengar masukan bahkan dari pembalap terlambat di grid.

Ducati memang tak memetik langsung hasil dari kesabaran mereka di MotoGP. Namun saat ini Ducati merasakan kesuksesan strategi pengembangan motor mereka sehingga merajai MotoGP.

Setelah menyapu bersih gelar juara pembalap, tim dan konstruktor tahun lalu, Ducati juga siap mengulangi lagi tahun ini. Mereka kini sudah memenangkan 11 dari 14 seri balapan termasuk sprint race, dengan KTM 2 kali dan Honda 1 kali.

 

Ducati Soroti Kesalahan Mendasar Honda dan Yamaha

Gigi Dall'lgna
Manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall'lgna (Crash)

 

Yamaha menjadi tim yang belum pernah juara musim ini. Quartararo meraih hasil terbaik di posisi ketiga, tapi dia memimpin di antara para pembalap pabrikan asal Jepang dengan posisi 8 di klasemen.

Yamaha ada di posisi buncit klasemen kontruktor. Sedangkan Honda berada di posisi keempat di belakang 3 tim asal Eropa Ducati, KTM dan Aprilia.

"Kesalahan mendasar mereka yaitu hanya mengikuti masukan satu pembalap, mendasari seluruh pengembangan motor dari satu pembalap utama di setiap brand," kata Gigi kepada GPone.com.

"Sering sekali pembalap top atau yang juara memberi masukan yang tidak benar. Soalnya bakat mereka menutupi kelemahan motor."

 

Ducati Mendengarkan Seluruh Pembalap di Grid

Luca Marini
Pembalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini. (JUAN MABROMATA / AFP)

 

Ducati menerapkan strategi pengembangan yang lain. Mereka mendengarkan seluruh masukan dari 8 pembalap mulai dari Pecco Bagnaia hingga Johann Zarco.

"Secara paradoks, untuk membangun sebuah proyek dengan baik, Anda harus mendengarkan seluruh suara dari pembalap," katanya.

 

Ducati soal Strategi Team Order

Foto: Kesibukan Pebalap MotoGP saat Hari Pertama Tes Pramusim di Malaysia, Bezzecchi Tercepat dengan Ducati Desmosedici
Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia .(AFP/Mohd Rasfan)

 

Saat ini, Ducati kerap ditanyai soal kemungkinan team order. Soalnya, itu bisa terjadi mengingat persaingan ketat antar pembalap mereka.

Gigi pun memberi jawaban soal ini. "Team order hanya berlaku kalau pembalap kami berpeluang juara dan terancam pembalap lain dari brand lain," ujarnya.

Kalau persaingan antar sesama Ducati terus berlajut, Gigi memastikan semua pembalap bebas untuk bersaing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya