Ditantang Jagoan Kickboxing Takeru Segawa, Rodtang Jitmuangnon Ajukan Syarat

ONE Championship juga tengah dirundung kabar duka. Salah satu wasit terbaiknya, Paopom Watcharin meninggal dunia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 01 Jul 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 10:00 WIB
Rodtang Jitmuangnon
Atlet ONE Championship Rodtang Jitmuangnon

Liputan6.com, Jakarta Juara K-1 tiga divisi Takeru Segawa kembali menantang Rodtang Jitmuangnon. Petarung asal Jepang tersebut telah menegaskan komitmennya untuk beraksi di "The Home of Martial Arts."

Hal itu pun ditunjukkan lewat unggahan terbaru di laman Instagram pribadinya. Diketahui, Takeru baru saja memenangkan laga tinjunya di Paris setelah keluar dari organisasi yang membesarkan namanya itu. Ia pun meraih kemenangan KO besar atas lawannya jelang bel penutup laga.

"Kemenangan setelah beberapa waktu. Senang rasanya mendengar teriakan penonton di Prancis. Setelah dua operasi, izin sakit, dan keinginan pensiun, tapi saya terus maju," tulis Takeru.

"Terima kasih untuk semua yang terus mendukungku. Saya siap untuk ONE Championship," lanjutnya.

Walau tidak spesifik menyebut nama, tapi manusia rahang baja Rodtang disebut-sebut siap menanti Takeru di ONE Championship. Perbincangan soal laga mereka pun telah lama mencuat.

Rodtang menjawab tantangan Takeru.  Mendapati kemenangan teranyar Takeru, Rodtang pun langsung balik mengajukan syarat bagi Takeru jika ingin melawannya.

"@k1takeru jika kau mau memanggil namaku, raih dulu beberapa kemenangan di ONE," tulis Rodtang melalui akun Instagram-nya. "Saya tak pernah melihat sabukmu sebelumnya. Juara sejati ada di sini @onechampionship," sambungnya.

Sebenarnya Rodtang yang lebih dulu menantang Takeru di 2021 saat ia masih berkarier di K-1. Namun, kini sang bintang Jepang telah resmi bergabung dengan ONE Championship dan siap berlaga melawan Rodtang. Adapun pertemuan di antara keduanya sangat mungkin terjadi di disiplin kickboxing yang jadi keahlian Takeru.

 

Kabar Duka dari Wasit One Championship

Wasit One Championship, Paopom Watcharin
Baru-baru ini ONE Championship tengah dirundung duka, usai ditinggal salah satu wasitnya, Paopom Watcharin. Wasit yang juga merupakan mantan atlet Muay Thai dan polisi itu ditemukan tewas oleh istrinya dalam tragedi nahas di apartemen. (dok One Championship)

Sementara itu, CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong menyatakan keinginannya untuk menyekolahkan anak mendiang wasitnya ke Universitas Harvard yang ternama.

Baru-baru ini ONE Championship tengah dirundung duka, usai ditinggal salah satu wasitnya, Paopom Watcharin. Wasit yang juga merupakan mantan atlet Muay Thai dan polisi itu ditemukan tewas oleh istrinya dalam tragedi nahas di apartemen.

Mendengar kabar duka itu, segenap atlet Muay Thai yang berkarier di ONE langsung mengucapkan bela sungkawa. Salah satunya adalah Superbon Singha Mawynn, mantan Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing.

Untuk informasi, Paopom menjadi wasit saat Superbon berlaga melawan Tayfun Ozcan di ONE Fight Night 11 beberapa waktu lalu. Dalam laga ini Paopom dengan cekatan berhasil menahan kepala Ozcan tidak terbentur setelah terjatuh usai kena tendangan sang bintang Thailand.

"Salah satu teman terbaik dalam hidupku," tulis Superbon.

Paopom juga adalah rekan sekolah dari Superbon. Keduanya diketahui lulus dari sekolah yang sama, dan adalah teman baik dalam berbagai kesempatan.

 

Chatri Sityodtong Ingin Membiayai Pendidikan Anak Mendiang

Tak hanya Superbon, Ozcan, Nong-O Hama, hingga CEO ONE Championship Chatri Sityodtong juga tak ketinggalan menyampaikan bela sungkawa. Sebagai bos utama, Chatri pribadi bahkan memberi apresiasi setinggi-tingginya pada Paopom.

"Pom adalah individu dengan integritas tinggi, seorang pria yang baik dengan hati lembut," ujar Chatri usai event ONE Friday Fights 22.

"Hal yang paling menyedihkan, dia adalah sosok yang paling bahagia, dan perhatian pada kami semua. Kita memang tak pernah tahu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Chatri pun mengatakan ingin menanggung biaya pendidikan anak perempuannya yang masih kecil. Lebih jauh, Chatri ingin agar anak Paopom mengikuti jejaknya berkuliah di Harvard.

"Saya akan membiayai biaya pendidikan anak perempuannya. Saya harap ia mendaftar ke Harvard, dan mungkin bisa meneruskan langkahku nanti," pungkasnya.

Merujuk keterangan polisi, Paopom diduga mengalami depresi berat usai ditinggal putra pertamanya. Selama hidupnya, ia dikenal sebagai sosok periang dan perhatian pada sesama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya