Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Bersaing Sengit Jadi Juara MotoGP, Ducati Tahu Apa yang Bakal Jadi Penentu

Jorge Martin kembali tertinggal dari Francesco Bagnaia walaupun nyaris juara di MotoGP Australia. Perebutan gelar juara bisa ditentukan hingga seri terakhir di Valencia.

oleh Defri Saefullah diperbarui 27 Okt 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 16:30 WIB
Jorge Martin, MotoGP Jepang
Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin dan Francesco Bagnaia bersaing ketat dalam perebutan gelar juara MotoGP 2023 (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Ducati harus jadi wasit yang adil saat Jorge Martin dan Francesco Bagnaia bersaing sengit dalam perebutan gelar juara MotoGP 2023. Hanya 27 poin jarak Jorge Martin dari sang pemuncak klasemen MotoGP 2023.

Semua itu bisa dilewati kalau Jorge Martin sapu bersih sprint dan balapan utama MotoGP Thailand. Ini juga asal Francesco bagnaia gagal finis di zona poin pada dua balapan itu.

Meski itu tak bisa diselesaikan di MotoGP Thailand, masih ada MotoGP Malaysia, Qatar dan Valencia yang jadi penentu juara MotoGP. Ducati pun meyakini persaingan antara Bagnaia dan Martin, dan juga mungkin Marco Bezzecchi bakal berakhir sampai seri terakhir di MotoGP Valencia.

Meski begitu, manajer Ducati Lenovo Davide Tardozzi mengaku tahu apa yang bakal jadi penentu juara. Dia mengatakan ada beberapa hal yang bakal menjadi kunci seorang pembalap juara MotoGP musim ini.

"Pecco tampil luar biasa musim ini tapi sejujurnya tidak cukup karena ada Jorge Martin. Marco juga masih punya kemungkinan jadi juara," kata Davide Tardozzi seperti dikutip crash.

"Penting bagi mereka untuk mempertahankan sikap otak, sikap mental bakal jadi kunci hingga akhir sseri MotoGP."

 

Pecco Bagnaia Lebih Berpengalaman

Foto: Aksi Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia Berjaya di MotoGP Spanyol
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, melakukan selebrasi setelah berhasil meraih kemenangan dalam balapan MotoGP Spanyol 2023 di Sirkuit Jerez pada Minggu (30/4/2023). (AP Photo/Jose Breton)

Bagnaia sudah mengalami situasi seperti sekarang pada musim lalu. Dia sempat susul menyusul dengan Fabio Quartararo dan pastikan gelar juara di Valencia.

"Dia ada di posisi berbeda tahun lalu, di belakang Fabio. Dia terbantu pengalaman tahun lalu," kata Tardozzi.

"Dia membuktikan itu di dua balapan terakhir. Dia kesulitan di Jumat dan sabtu, tapi tampil bagus saat balapan hari Minggu."

 

Bagnaia Percaya dengan Race Engineer

Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia meraih podium pertama pada MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10/2023) sore WIB. (Dok. Twitter/Bagnaia)

Davide Tardozzi juga memuji kemampuan Bagnaia untuk mengubah hasil buruk di Jumat dan Sabtu menjadi bagus di hari Minggu. Semua itu disebutnya karena kedekatan antara Bagnaia dengan pengatur balapan di Ducati.

"Hubungannya dengan race engineer cukup dekat. Itu menjadi kunci dari apa yang ditunjukkannya pada Sabtu ke Minggu," kata Tardozzi.

"Dia membuktikan bisa mengubah mentalitas dan sikap dan juga kecepatan dari satu hari ke hari lainnya. Hal itu hanya dimiliki seorang juara."

 

 

Jorge Martin Siap Tempur

Jorge Martin, MotoGP Australia
Pembalap Pramac Ducati Jorge Martin kembali memberi sinyal bakal tampil menggila di MotoGP Australia. Dia berhasil menjadi yang tercepat di FP1 (AFP)

Sementara itu, manajer tim Pramac Ducati Gino Borsoi mengatakan, Jorge Martin sudah siap tempur hingga akhir. Ada beberapa kesalahan strategi yang membuat Jorge Martin gagal merebut posisi puncak dari Bagnaia.

"Kami siap tempur. Kami harus memperbaiki hal-hal kecil yang bisa menolong kami. Pembalapnya ada di sana, motornya bisa diandalkan, kami dapat pertolongan dari Ducati," kata Borsoi.

 

Pramac Ducati Salah Pilih Ban?

Jorge Martin, MotoGP Australia
Pembalap Pramac Ducati Jorge Martin kembali memberi sinyal bakal tampil menggila di MotoGP Australia. Dia berhasil menjadi yang tercepat di FP1 (AFP)

Borsoi juga mengomentari soal kesalahan pilihan ban yang dilakukan Pramac Ducati di dua balapan terakhir. Dia mengatakan, itu memang sudah jadi keputusan tim.

"Saya tak bisa bilang itu keputusan salah karena itu keputusan kami semua," kata Borsoi.

"Keputusan pake ban lunak agar membuat gap dan menjauh dari rombongan. Saat Anda ada dalam rombongan, Anda terkadang kehilangan peluang. Kami tak beruntung, gagal di sisa 8 tikungan terakhir."

 

 

Infografis MotoGP
Infografis gaji tertinggi para pembalap MotoGP 2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya