Liputan6.com, Jakarta- Atlet Equistrian dari Equinara Horses Sport, Ferry Wahyu Hadiyanto, berhasil menjadi juara di FEI CS1*-W Qualifier-1 SEA League 140 cm. Ferry harus menghadapi rintangan berat seperti Kualifikasi Olimpiade untuk bisa menjadi juara pada ajang yang masuk dalam Ajang The Jakarta Horse Show Jumping 2023.
Pada The Jakarta Horse Show Jumping 2023, selain FEI CS1*-W Qualifier-1 SEA League 140 cm, ada dua kejuaraan lain yang masuk dalam agenda tersebut yakni Team Jumping Competition dan Jumping Derby and Hunter Championships.
Ferry Wahyu tampil luar biasa di di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur dengan mencatatkan waktu tercepat, yaitu 82,42 detik dengan 12 penalti. Ferry mengungguli Yanyan Hadiansah dari Almor Stable dengan kuda tunggangan Juliette, yang mencatatkan waktu 85,42 detik, yang juga menerima 12 penalti.
Advertisement
Kendati meraih juara, Ferry mengatakan bahwa dirinya sempat kesulitan menaklukan rintangan yang diberikan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan persiapan dan segudang pengalamannya di ajang serupa.
"Kalau tekanan pasti ada dengan tingkat kesulitannya seperti Asian Games, berat banget. Dari satu rintangan ke rintangan lain. Susah buat nafas sebenarnya," kata Ferry.
"Cuma dua bulan sebelumnya sudah disiapkan. Tidak hanya skill tapi juga stamina semua sama dengan rekan saya, evaluasi bareng, kalau tidak mudah sangat tidak mudah," jelasnya.
Rintangan Seperti Kualifikasi Olimpiade
Sementara itu President of Event dan CEO Equinara Horses Sport, Adinda Yuanita, mengatakan bahwa rintangan di ajang ini memang didesain dengan tingkat kesulitan tinggi.
"Saya sebagai CEO Equinara Horse Sports itu yang pasti berarti program latihan dari kuda dan atlet kami berjalan sesuai rencana. Karena untuk world cup ini sangat sulit, ketinggiannya maupun rintangannya. Nah itu orang yang mendesain rintangannya kami datangkan adalah desainer yang sama untuk kualifikasi Olimpiade yang akan berlangsung di Australia untuk Olimpiade 2024 di Paris," kata Adinda.
"Jadi artinya kesulitan dari rintangan ini sama atau bahkan lebih sulit daripada Asian Games, baik tingginya maupun kesulitan jalurnya. Untuk mempersiapkan kelas ini, itu kami minimum tiga bulan sebelumnya, kudanya sudah dijaga staminanya, rider-nya juga, karena ada yang sudah finish tiba-tiba tidak kuat, itu lelah sekali memang," paparnya.
Advertisement
Diikuti Ratusan Atlet dari Berbagai Daerah
Jakarta Horse Show Jumping 2023 sendiri diikuti ratusan atlet dan kuda. Peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia sehingga menghadirkan persaingan sengit. Peserta tahun 2023 ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.
"Ini peserta terbanyak sepanjang sejarah, jadi total kudanya itu hampir 200 ekor kuda, 190-an. Lalu untuk pesertanya lebih dari 600 entry, selama tiga hari ini," papar Adinda.
"Kalau saya lihat sih sebenernya merata, ada satu kontingen atau daerah tertentu yang banyak menang di suatu kelas, jadi saya rasa sih sudah cukup merata, baik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Banten, semuanya itu dapat medali," kata Adinda.