Menhut Raja Juli Bentuk Struktur FOLU Net Sink 2030, Mayoritas Diisi Kader PSI

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membenarkan soal beredarnya salinan SK Menteri Kehutanan tentang Penetapan Struktur Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

oleh Tim News Diperbarui 06 Mar 2025, 17:44 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 17:15 WIB
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membenarkan soal beredarnya salinan SK Menteri Kehutanan tentang Penetapan Struktur Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Adapun mayoritas struktur organisasi diisi oleh kader PSI.

SK Menhut tersebut bernomor 32 per tanggal 31 Januari 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 234 tahun 2024. "Dokumen Keputusan Menteri tersebut merupakan dokumen publik yang dapat diakses oleh masyarakat," kata Raja dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

Raja menyampaikan revisi struktur OMO FOLU tahun 2025 berisi perbaikan dan penyempurnaan dari OMO sebelumnya.

Dia menjelaskan OMO terdiri dari ASN, mantan ASN dan pihak eksternal yang dapat membantu Kementerian untuk pencapaian target Indonesia FOLU Net Sink 2030.

"Pembiayaan kegiatan OMO yang baru dibentuk berdasarkan SK 32 tahun 2025 tersebut, sama dengan pembiayaan kegiatan OMO sebelumnya, yaitu pendanaan dari donor dan/atau negara mitra, dan yang pasti saya pastikan itu tidak bersumber dari APBN," ucap dia.

Adapun, dalam struktur tersebut, mayoritas diisi oleh kader PSI yang juga merupakan partai dari Raja Juli. Mereka di antaranya, Andy Budiman menjabat Dewan Penasehat, Kokok Dirgantoro sebagai anggota bidang Pengelolaan Hutan Lestari, Endika Fitra Wijaya sebagai Staf Kesekretariatan bidang Pengelolaan Hutan Lestari, Sigit Widodo sebagai anggota bidang Peningkatan Cadangan Karbon.

 

 

Promosi 1

Para Kader PSI

Kemudian, Rama Hadi Prasetya sebagai Staf Kesekretariatan Peningkatan Cadangan Karbon, Furgan Amini Chaniago sebagai anggota bidang Konservasi, Nandya Maharani Irawan sebagai Staf Kesekretariatan bidang Konservasi.

Selanjutnya, Andi Syaiful Oeding dan Yus Ariyanto sebagai anggota bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut, Nurtanti sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, dan Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas.

Raja Juli sendiri mengisi jabatan tertinggi yakni Penanggung Jawab/Pengarah Tim FOLU Net Sink 2030.

 

Klarifikasi

Terpisah, Juru Bicara DPP PSI, Agus Mulyono Herlambang membenarkan bahwa beberapa kadernya bergabung di Struktur Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

"Sepertinya yang dapat kita baca dari Humas Kementerian Kehutanan bahwa struktur OMO itu terdiri dari ASN, pensiunan ASN dan pihak eksternal kementerian yang dapat membantu OMO dalam menjalakan program-programnya. Bang Menteri menunjuk beberapa orang profesinal non partai dan profesional dari partai untuk memperkuat tim OMO. Ini juga sudah terjadi pada masa sebelumnya," katanya.

Agus menegaskan, bahwa anggaran OMO tidak berasal dari APBN. Melainkan, sepenuhnya dibiayai donor dan/atau negara mitra, sesuai aturan hukum.

"Intinya, sama sekali tidak membebani APBN," tegas Agus

"Kami menjamin kader-kader kami yang namanya tercantum dalam SK tersebut memiliki kapasitas dan integritas. Posisi kader-kader PSI dalam SK tersebut berada di posisi dukungan kesekretariatan. Jadi memang tugasnya membantu kerja-kerja menteri di bidang administrasi FOLU," kata Agus.

Dia menyatakan, para kader PSI tersebut sudah lama bekerja sama dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

"Karena sudah lama membantu Bang Menteri, sudah bisa langsung bekerja tancap gas, karena sudah memahami ritme kerja Bang Menteri," tambah Agus.

 

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya