Manchester United Imbang Lawan Galatasaray, Peter Schmeichel Salahkan Ten Hag dan Pemain Cadangan Ini

Manchester United harus puas kembali main imbang 3-3 melawan Galatasaray meski sempat unggul 3-1. Taktik Ten Hag dan pemilihan pemain cadangan ini jadi biang keroknya.

oleh Defri Saefullah diperbarui 30 Nov 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 19:30 WIB
Galatasaray vs Manchester United
Hasil imbang 3-3 tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen sementara Grup A Liga Champions 2023/2024. (YASIN AKGUL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Legenda Manchester United Peter Schmeichel sangat kesal dengan kualitas pemain cadangan MU yang tak berguna saat imbang 3-3 lawan Galatasaray di matchday kelima Liga Champions, Kamis (30/11/2023). Pemain yang dimaksud yaitu Anthony Martial yang tak bisa melakukan apa-apa usai gantikan Rasmus Hojlund.

Schmeichel menilai keputusan Erik Ten Hag untuk mengganti Rasmus Hojlund berujung fatal. Alih-alih menambah kekuatan, MU malah menjadi lemah usai pergantian pemain di menit ke-58 itu.

Sebelum pergantian itu, Man Utd sedang unggul 3-1 lewat gol dari Alejandro Garnacho (menit ke-11), Bruno Fernandes (18) dan Scott McTominay (55).

Namun Hakim Ziyech memperkecil skor di menit ke-62 yang sekaligus jadi gol keduanya di laga melawan Manchester United itu. Muhammed Kerem Akturkoglu jadi petaka buat Man Utd karena membuat skor menjadi 3-3 di menit ke-71.

Peter Schmeichel juga mengkritik penampilan kiper MU Andre Onana yang gagal antisipasi tendangan bebas Ziyech dan tendangan Kerem di menit akhir. Namun masuknya Anthony Martial menurut eks kiper MU itu membuat serangan melemah dan memberi Galatasaray angin untuk menyerang.

"Anda menahan bola, harus pasti tak melakukan kesalahan dan kesalahan banyak terjadi di laga itu. Anda juga harus melihat faktor Hojlund saat keluar, tekanan MU jadi hilang," ujarnya seperti dikutip Metro.

 

Anthony Martial Tak Berguna Lawan Galatasaray

Anthony Martial, Manchester United
Striker Manchester United, Anthony Martial (AFP)

 

Menurut Schmeichel, MU harusnya menjaga pressing saat melawan Galatasaray. Namun tugas itu tak bisa dilakukan oleh Martial.

"Pemain yang dimasukkan Ten Hag tidak melakukan apa-apa, dimana sebelumnya Anda punya pemain yang bekerja sangat keras untuk tim di lini depan dan tiba-tiba Anda kehilangan tekanan itu," kata Schmeichel.

"Itu memberi kesempatan bagi lawan untuk mengotak atik bola di pertahanan MU."

 

Bek Manchester United Tampil Bagus, Onana Blunder Lagi

Manchester United
Kiper Manchester United, Andre Onana, kembali menjadi sasaran kritikan setelah timnya bermain imbang 3-3 kontra Galatasaray pada laga kelima Grup A Liga Champions musim ini di Rams Global Stadium, Istanbul, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Francisco Seco)

 

Schmeichel menilai pertahanan MU sudah bermain sangat baik di pertandingan melawan Galatasaray. Namun ini tak menolong karena kiper di bawah mistar Andre Onana kembali berbuat ulah.

"Saya pikir empat bek MU main bagus sekarang ini. Saya pikir mereka sudah tak bisa memberi lebih lagi," ujarnya.

"Saya pikir mereka main bagus tapi lagi, Anda tak bisa berkata apa-apa dengan kesalahan yang dilakukan kiper. Itu merugikan sekali. Setiap kiper melakukan kesalahan, selalu terjadi gol."

 

Liga Champions Lebih Sulit dari Liga Inggris

Galatasaray vs Manchester United
MU tertahan di dasar klasemen, Galatasaray di peringkat dua. (AP Photo)

 

MU disebutnya harus belajar banyak dari hasil imbang lawan Galatasaray. Setan Merah disebutnya harus menaikkan level permainan di Liga Champions karena lebih sulit ketimbang Liga Inggris.

"Saat main di Liga Inggris, saya pikir semuanya berjalan baik. Namun saat main di level ini, setiap kesalahan kecil harus dibayar mahal. Anda harus belajar itu," ujarnya.

 

MU Kesulitan Pertahankan Keunggulan

Manchester United ketika melawan Galatasaray di Liga Champions.
Manchester United ketika melawan Galatasaray di Liga Champions. (Bola.com/Dok.AFP/YASIN AKGUL).

 

Schmeichel mengkritik MU karena tak bisa menjaga keunggulan di Liga Champions. Man Utd selalu tersusul saat sudah unggul 2-0.

"Saat Anda unggul 2-0, itu bukan pertama kali terjadi di turnamen ini, Anda harus pastikan jaga kemenangan. Anda harus pastikan tim tidak bisa cetak gol," ujarnya.

"Banyak hal yang harus dievaluasi. Kalau bisa mencetak banyak gol, Anda tentunya harus bisa merebut lebih dari 1 poin."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya