Persebaya Surabaya bermain imbang 1-1 saat melawan tuan rumah PSBS Kabupaten Biak Numfor, Papua dalam laga lanjutan 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Cenderawasih, Senin (19/8/2013) sore waktu setempat.
Di 45 menit babak pertama skuat PSBS Biak unggul 1-0 melalui gol pemain asing Farney Pas Boakay menit ke-30 setelah memanfaatkan kemelut di pertahanan Persebaya Surabaya yang dijaga penjaga gawang Bahyu Eko.
Beberapa kali peluang mencetak gol di kubu Persebaya melalui pemain Lopicic dan Jem Bounsong namun tendangan selalu kandas di daerah pertahanan PSBS Biak.
Memasuki babak kedua, skuat Baju Ijo yang dimotori pemain gaek Uston Nawawi mengubah pola permainan dengan melakukan serangan balik melalui bola umpan panjang dari pemain Lopicic. Strategi menyerang yang diterapkan pelatih Persebaya Tonny Ho ternyata membuahkan gol balasan yang dicetak striker Jem Bounsong di menit ke-55. Meski gol berbau offiside, wasit mengesahkan sehingga membuat pemain Biak melakukan protes.
Ketika wasit meniup peluit panjang mengakhiri pertandingan 90 menit, sejumlah ofisial dan pemain PSBS Biak melakukan pemukulan terhadap wasit Jusman R sehingga membuat wasit tertahan di lapangan Cenderawasj sekitar satu jam.
Manager PSBS Biak Luchas Rumere mengakui kepemimpinan wasit sangat buruk dan tidak fair sehingga membuat pemain Biak terpancing emosi karena keputusan yang kontroversial saat permainan berlangsung.
"Peluang PSBS Biak masih terbuka di 12 besar divisi Utama, ya dengan hasil imbang 1-1 skuat PSBS Biak berada di posisi kedua setelah Persebaya dengan nilai tujuh dari empat kali bermain dua kali menang, satu kali kalah dan satu kali draw," ungkap Uchas Rumere. (Ant/*)
Di 45 menit babak pertama skuat PSBS Biak unggul 1-0 melalui gol pemain asing Farney Pas Boakay menit ke-30 setelah memanfaatkan kemelut di pertahanan Persebaya Surabaya yang dijaga penjaga gawang Bahyu Eko.
Beberapa kali peluang mencetak gol di kubu Persebaya melalui pemain Lopicic dan Jem Bounsong namun tendangan selalu kandas di daerah pertahanan PSBS Biak.
Memasuki babak kedua, skuat Baju Ijo yang dimotori pemain gaek Uston Nawawi mengubah pola permainan dengan melakukan serangan balik melalui bola umpan panjang dari pemain Lopicic. Strategi menyerang yang diterapkan pelatih Persebaya Tonny Ho ternyata membuahkan gol balasan yang dicetak striker Jem Bounsong di menit ke-55. Meski gol berbau offiside, wasit mengesahkan sehingga membuat pemain Biak melakukan protes.
Ketika wasit meniup peluit panjang mengakhiri pertandingan 90 menit, sejumlah ofisial dan pemain PSBS Biak melakukan pemukulan terhadap wasit Jusman R sehingga membuat wasit tertahan di lapangan Cenderawasj sekitar satu jam.
Manager PSBS Biak Luchas Rumere mengakui kepemimpinan wasit sangat buruk dan tidak fair sehingga membuat pemain Biak terpancing emosi karena keputusan yang kontroversial saat permainan berlangsung.
"Peluang PSBS Biak masih terbuka di 12 besar divisi Utama, ya dengan hasil imbang 1-1 skuat PSBS Biak berada di posisi kedua setelah Persebaya dengan nilai tujuh dari empat kali bermain dua kali menang, satu kali kalah dan satu kali draw," ungkap Uchas Rumere. (Ant/*)