LIMA Basket 2013/14 Diharapkan Bisa Lebih `Berisik`

LIMA Basket memakai aturan khusus diantaranya peserta minimal harus memiliki IPK 2,0.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Okt 2013, 18:38 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2013, 18:38 WIB
lima-131010c.jpg
Liga Mahasiswa (LIMA) Basket 2013/14 akan segera bergulir mulai Oktober ini sampai Februari 2014. LIMA Basket akan diikuti oleh 97 tim putra dan putri dari 53 universitas yang dibagi dalam empat conference (wilayah).

Itu terdiri dari Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (14 tim putra dan 12 tim putri), Blibli.com West Java Confrence (12 tim putra dan 8 tim putri), Kaskus Central Java DIY Confrence (15 tim putra dan 12 tim putri) dan Mcdonald's East Java Confrence (12 tim putra dan putri).

Jumlah peserta meningkat dibandingkan tahun lalu baik jumlah tim maupun universitas. Ini belum termasuk Nusantara Confrence (Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua) yang pendaftarannya baru dibuka 14 Oktober nanti. Maka itu, kompetisi mengusung tema "Bigger, Better, Louder".

Enam kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Malang akan menjadi tempat babak penyisihan. Sedangkan grand final Lima Basket akan digelar di Yogyakarta pada pertengahan Februari 2014.

CEO LIMA, Ryan Gozali menyambut baik meningkatnya jumlah peserta LIMA Basket. "Ini semua sangat menyenangkan. Kami ingin di tahun kedua ini segalanya bisa improve. Mudah-mudahan juga pendukung masing-masing tim bisa lebih berisik. Itu juga ada hadiahnya lho," katanya pada sesi konfrensi pers, Kamis (10/10/13).

LIMA Basket memakai peraturan FIBA 2012 dan aturan khusus LIMA Basket. Aturan khusus itu diantaranya berupa setiap peserta diwajibkan minimal memiliki IPK 2,0. Yang unik lagi, peserta harus ikut bakti sosial minimum enam jam agar bisa masuk ke grand final. Karena jumlah peserta meningkat, maka kuota tim yang masuk grand final pun ditambah.

Untuk tahun ini, tim yang bisa masuk grand final menjadi 16 tim putra dan 12 tim putri plus kuota untuk Nusantara Conference. "Tentu, kompetisi ini sangat welcome jika ada bantuan dari pemerintah dan BUMN. Yang utama harus sejalan dulu," ucap Erick Thohir selaku perwakilan FIBA di Indonesia. (Def)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya