Direktur Security FIFA Ralf Mutschke mengindikasikan adanya match manipulation atau manipulasi pertandingan pada laga play-off Indonesia Premier League (IPL) yang berlangsung di Jepara dan Bantul pada 16-25 Oktober lalu. Indikasi itu disampaikan Mutschke kepada Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan di sela-sela acara Kongres International Association of Sport Law (IASL) XIX di Hotel Inna Grand Bali Beach, kawasan Pantai Sanur, Bali, Selasa (29/10/2013).
Kepada Hinca, yang juga Ketua Panitia Kongres IASL, Mutschke mengungkapkan, indikasi itu seusai hasil deteksi Early Warning System Machine (EWS) yang digunakan FIFA. Namun, ia mengaku tidak memiliki wewenang menjabarkan hal itu lantaran kasusnya menjadi kewenangan PSSI selaku federasi sepakbola yang berwenang di Indonesia.
Saat dikonfirmasi, Hinca mengaku terkejut dengan informasi tersebut. "Benar, dia menyampaikan hal itu kepada saya dan saya sangat terkejut. Dia memberikan informasi tentang adanya pengaturan pertandingan pada laga IPL dimana terdapat skor-skor yang sangat mencolok, di antaranya laga yang dimainkan Pro Duta," kata Hinca.
Hinca menambahkan, FIFA ternyata memiliki hasil pendeteksian atau sinyal akurat mengenai kasus-kasus pertandingan di suatu lokasi yang dicurigai rawan permainan, terutama negara-negara di kawasan Asia. "Meski kejadian pertandingannya sudah berlalu, tapi kami akan berusaha menindaklanjutinya dengan melakukan investigasi," ucap Hinca.(Bog)
Kepada Hinca, yang juga Ketua Panitia Kongres IASL, Mutschke mengungkapkan, indikasi itu seusai hasil deteksi Early Warning System Machine (EWS) yang digunakan FIFA. Namun, ia mengaku tidak memiliki wewenang menjabarkan hal itu lantaran kasusnya menjadi kewenangan PSSI selaku federasi sepakbola yang berwenang di Indonesia.
Saat dikonfirmasi, Hinca mengaku terkejut dengan informasi tersebut. "Benar, dia menyampaikan hal itu kepada saya dan saya sangat terkejut. Dia memberikan informasi tentang adanya pengaturan pertandingan pada laga IPL dimana terdapat skor-skor yang sangat mencolok, di antaranya laga yang dimainkan Pro Duta," kata Hinca.
Hinca menambahkan, FIFA ternyata memiliki hasil pendeteksian atau sinyal akurat mengenai kasus-kasus pertandingan di suatu lokasi yang dicurigai rawan permainan, terutama negara-negara di kawasan Asia. "Meski kejadian pertandingannya sudah berlalu, tapi kami akan berusaha menindaklanjutinya dengan melakukan investigasi," ucap Hinca.(Bog)