Vettel dan Marquez Jadi Raja Rekor 2013

Sebastian Vettel dan Marc Marquez jadi penguasa dunia otomotif 2013. Keduanya berhasil menjadi juara dan mencatat banyak rekor.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Des 2013, 13:02 WIB
Diterbitkan 23 Des 2013, 13:02 WIB
vettel-marquez-131221c.jpg
Dua pembalap dari turnamen yang berbeda, yakni Sebastian Vettel dari turnamen balap mobil Formula 1, dan Marc Marquez dari kompetisi balap motor MotoGP, bisa dikatakan menguasai musim kompetisi 2013. Dua penggila kecepatan otomotif ini bukan hanya meraih gelar juara, tapi juga menuai banyak rekor.

Marquez berhasil mengecap manisnya gelar juara MotoGP di musim pertamanya berlaga di kompetisi balap motor paling bergengsi di dunia itu. Sementara Vettel kembali menjadi raja F1 untuk empat kali berturut-turut di usianya yang masih tergolong muda.

Inilah catatan berbagai peristiwa otomotif dunia sepanjang 2013 yang paling banyak mendapatkan perhatian publik pecinta balap dan otomotif.

doni-tata-131221c.jpg

1. Marc Marquez Raih Podium Pertamanya

Banyak orang masih meragukan keputusan yang diambil Repsol Honda yang memilih pemuda asal Spanyol Marc Marquez I Alenta untuk bergabung dengan di tim MotoGP. Ternyata tak salah memilih pemuda yang masih berusia 20 tahun itu. Marquez tampil fantastis pada musim pertamanya bersama Repsol Honda.

Mengawali debutnya di Grand Prix Qatar, 7 April 2013, Marquez hanya bisa finis di urutan ketiga. Namun, di Grand Prix selanjutnya di Amerika Serikat yang dilangsungkan di Circuit of the Americas, Austin, Texas, 21 April, Marquez tampil menjadi juara yang menjadi podium pertamanya dalam kariernya di MotoGP.

Dengan gelar tersebut, Marquez seakan mengumumkan kepada seniornya di MotoGP dirinya bukanlah pendatang baru sembarangan. Benar adanya, walau sempat tersendat Marquez akhirnya tampil sempurna di sepanjang musim 2013. Bukan hanya itu, dengan kemenangan di seri ini, Marquez pun berhasil mencetak rekor sebagai Pembalap Paling Muda yang Meraih Pole Position dan Podium Juara, dengan catatan usia 20 tahun 63 hari.

Namun, tidaklah mudah untuk Marquez menjalani musim pertamanya. Marquez harus bersaing dengan seniornya yang berstatus sebagai juara bertahan, yang tidak lain adalah Jorge Lorenzo. Marquez tampil fantastis, namun Lorenzo tak mau dipecundangi juniornya. Walhasil kompetisi musim ini harus menentukan gelar juara hingga seri terakhir.

thomas-bourgin-131221c.jpg

2.  Marquez Borong Rekor di Akhir Musim MotoGP

Usianya memang masih 20 tahun dan baru pertama kali berlaga di MotoGP, namun Marc Marquez langsung masuk ke dalam jajaran pembalap elite di turnamen balap motor paling bergengsi di dunia ini. Bukan hanya menutup musim 2013 dengan gelar juara dengan mengalahkan Jorge Lorenzo, Marquez pun mencetak banyak rekor.

Marquez merupakan rookie pertama yang menjadi juara MotoGP setelah Kenny Roberts pada tahun 1978, menjadi pembalap termuda sepanjang sejarah yang menjadi juara dunia pada usia 20 tahun 266 hari, dan mengalahkan rekor Freddie Spencer yang menjadi juara di umur 21 tahun dan 258 hari pada tahun 1983.

Marquez menjadi pembalap termuda sepanjang sejarah yang berhasil mencatatkan fastest lap di kelas para raja tepatnya pada usia 20 tahun 49 hari. Buku sejarah MotoGP juga mencatat Marquez sebagai pendatang baru pertama yang sukses menjuarai empat balapan beruntun usai menang di GP Republik Ceko.

Marquez menjadi juara dunia setelah mengumpulkan 334 poin. Jumlah ini merupakan yang terbanyak yang berhasil diraih pembalap pemula di kelas utama. Selain itu, Marquez juga merupakan rookie pertama yang meraih pole position terbanyak dengan sembilan kali serta debutan tersukses dalam hal finis di podium (16 kali).

Deretan rekor yang ditorehkan marquez di musim debutnya ini membuat banyak kalangan menilainya bisa menjadi legenda di MotoGP seperti Rossi dan Mike Doohan. Julukan 'Pemecah Rekor' juga layak disandang Marquez.

rally-dakar-131221c.jpg

3. Vettel Tak Terbendung di Formula 1

Formula 1 tahun 2013 jadi milik pembalap asal Jerman, Sebastian Vettel, dari tim Red Bull Mercedes. Vettel seakan tak terbendung di musim ini. Penampilannya impresif dan konsisten membawa pembalap berusia 26 tahun ini tetap bisa berhasil mempertahankan gelar juara yang diraihnya musim lalu.

Sejak seri pertama di Grand Prix Australia yang dilangsungkan di Sirkuit Melbourne, 17 Maret silam, Vettel telah memberikan pertanda dirinya mampu mempertahankan penampilan dengan meraih podium ketiga. Vettel akhirnya meraih podium juara pertamanya kala memacu mobil di seri kedua, 24 Maret lalu di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Vettel akhirnya tidak terbendung usai menjuarai seri ke-11 di Grand Prix Belgia, 8 September. Vettel berhasil memborong podium pertama di sembilan seri F1 yang tersisa. Vettel juara di seri Italia, Singapura, Korea, Jepang, India, Abu Dhabi, Amerika Serikat, dan Brasil. Vettel pun meraih gelar juara F1 2013 ketika menjuarai Grand Prix India, 27 Oktober 2013.

Vettel pun menjadi pembalap dengan rekor sembilan kemenangan beruntun melewati pembalap asal Italia tahun 1950-an, Alberto Ascari. Bukan hanya itu, Vettel pun menyamai rekor Alain Prost dengan menggenggam empat gelar juara dalam empat musim beruntun. Namun, pencapaian Vettel terbilang lebih hebat ketimbang Prost yang menjadi juara dunia pada 1985, 1986, 1989, dan 1993. Bahkan, Vettel menorehkan rekor sebagai pembalap termuda, 26 tahun, yang mampu melakukannya.

vettel-131221c.jpg

4. Reli Dakar 2013 Berlangsung Ketat

Reli Dakar memang bukan sebuah turnamen yang umum untuk dinikmati banyak orang. Akan tetapi, persaingan di kompetisi balapan ekstrim yang dilangsungkan di Amerika Selatan ini sebenarnya tidak kalah seru dibanding Formula 1 atau pun MotoGP.

Persaingan para peserta Reli Dakar musim ini berlangsung ketat di semua kategori, yakni kategori mobil, motor, ATV, dan truk. Namun, beberapa peserta berhasil mendominasi di setiap kategori yang ada.

Di kategori mobil hadir pembalap asal Prancis yang membela Tim Mini-Monster Energy X-Raid, Stephane Peterhansel bersama co-drivernya, Jean-Paul Cottret. Peterhansel berhasil menjadi juara setelah memimpin dalam 11 etape dengan catatan waktu total 38 jam 32 menit 39 detik. Gelar juara ini menjadi kali ketujuh yang diraih Peterhansel.

Sementara di kategori motor tampil sebagai juara pembalap yang juga asal Prancis, Cyrul Despres, dari Tim KTM. Dengan catatan waktu total 43 jam 24 menit 22 detik, pembalap berusia 36 tahun ini mampu menjadi yang tercepat di lima etape. Gelar ini pun menggenapkan gelar juaranya yang kelima di sepanjang kariernya di Rali Dakar.

Sedangkan untuk kategori ATV berhasil dimenangkan oleh pembalap Argentina, Marcos Patronelli, dari Tim Yamaha. Gelar ini menjadi gelar kedua Patronelli di Reli Dakar. Pembalap berusia 33 tahun ini berhasil menjadi juara dengan catatan waktu 49 jam 42 menit 42 detik.

Untuk kategori truk didominasi oleh pembalap Rusia untuk Tim Kamaz, Eduard Nikolaev. Bersama co-driver Sergey Savostin dan Vladimir Rybakov, Nikolaev membukukan waktu 39 jam 42 menit 43 detik untuk menjuarai Reli Dakar musim ini.

marquez-131221c.jpg

5. Tragedi di Reli Dakar

Reli Dakar 2013 sempat diwarnai dengan tragedi. Kompetisi balapan alam bebas yang menempuh jarak 8.500 kilometer membelah Amerika Selatan ini setidaknya menelan tiga korban tewas.

Tanggal 9 Januari silam, dua orang dilaporkan tewas akibat tabrakan yang melibatkan sebuah taksi dengan mobil tim 'Race2Recovery'. Race2Recovery merupakan mobil pendukung tim medis. Anggota tim ini diambil dari bekas anggota militer Inggris.

Tiga hari berselang, tabrakan maut kembali terjadi. Kali ini yang jadi korban adalah peserta Reli Dakar asal Prancis, Thomas Bourgin. Bourgin tewas setelah motornya bertabrakan dengan mobil kepolisian Chile. Reli Dakar 2013 merupakan kali ke-68 di sepanjang kariernya.

marc-marquez-131221c.jpg

6. Duo Pembalap Indonesia Melempem di Moto2

Indonesia diwakili dua pembalap muda di ajang Moto2, yakni Doni Tata Pradita dan Rafid Topan Sucipto. Doni dan Rafid berlaga di Moto2 di bawah payung tim yang berbeda. Doni bersama tim Federal Oil Gresini Moto2, sedangkan Rafid memacu motor dari tim QMMF Racing yang bermarkas di Italia.

Sayangnya, kedua pembalap muda Indonesia ini gagal bersaing di Moto2. Catatan Doni dapat dikatakan lebih baik dibanding Rafid.

Doni, 19 tahun, berhasil mengakhiri musim ini di urutan terbawah, yakni 28, dengan torehan 1 poin. Sedangkan Rafid sama sekali gagal mengumpulkan poin. Torehan terbaik Doni diraihnya saat memacu motornya di seri ke-15, Grand Prix Australia, yang dilangsungkan di Sirkuit Phillip Island Grand Prix. Doni finis di urutan ke-15. (Vin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya