Keluarga korban bentrok suporter Persiba Bantul, menyerahkan kasus kematian Yupita ke tangan Kepolisian. Adik almarhum, Nur Satriono berharap pihak berwenang mengusut tuntas insiden yang merenggut nyawa sang Kakak.
Yupita menjadi korban tewas bentrokan antar dua kelompok suporter Persiba, Paserbumi dan Curva Nord Famligia di Stadion Sultan Agung pada Sabtu (8/2/2014) usai bertanding melawan Persiram Raja Ampat.
Setelah 5 hari koma, Yupita menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (12/2/2014) pagi hari ini di Rumah Sakit Panti Rapih. Meski belum melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian, Keluarga meminta Polisi menemukan pelaku pemukulan Yupita saat kericuhan terjadi
"Keluarga pasrah. Kami berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi. Jangan sampai terulang lagi. Kami menyerahkan sepenuhnya kasus kematian ini kepada Polisi," ujar Nur saat ditemui di Rumah Duka. "Keluarga belum melaporkan kematian Yupita karena masih dalam suasana berduka," dia melanjutkan.
Yupita sehari-hari pekerja serabutan, Dia meninggalkan seorang istri, Wulan dan anak perempuan, Nasya. Korban merupakan anak pertama dari 4 bersaudara.
Ketika bentrok terjadi, Yupita yang tergabung dalam kelompok Paserbumi berada di tengah kerumunan massa. Dia berusaha melerai kedua kubu. Namun nahas, Yupita justru menjadi bulan-bulanan massa. Dia mengalami pendarahan di Otak setelah di pukul benda tumpul. (Rej)
Baca juga:
Yupita menjadi korban tewas bentrokan antar dua kelompok suporter Persiba, Paserbumi dan Curva Nord Famligia di Stadion Sultan Agung pada Sabtu (8/2/2014) usai bertanding melawan Persiram Raja Ampat.
Setelah 5 hari koma, Yupita menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (12/2/2014) pagi hari ini di Rumah Sakit Panti Rapih. Meski belum melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian, Keluarga meminta Polisi menemukan pelaku pemukulan Yupita saat kericuhan terjadi
"Keluarga pasrah. Kami berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi. Jangan sampai terulang lagi. Kami menyerahkan sepenuhnya kasus kematian ini kepada Polisi," ujar Nur saat ditemui di Rumah Duka. "Keluarga belum melaporkan kematian Yupita karena masih dalam suasana berduka," dia melanjutkan.
Yupita sehari-hari pekerja serabutan, Dia meninggalkan seorang istri, Wulan dan anak perempuan, Nasya. Korban merupakan anak pertama dari 4 bersaudara.
Ketika bentrok terjadi, Yupita yang tergabung dalam kelompok Paserbumi berada di tengah kerumunan massa. Dia berusaha melerai kedua kubu. Namun nahas, Yupita justru menjadi bulan-bulanan massa. Dia mengalami pendarahan di Otak setelah di pukul benda tumpul. (Rej)
Baca juga:
Suporter Bentrok, Persiba Keluarkan 4 OpsiPSSI Kecewa Jika Persiba Mundur dari ISLPSSI Berharap Indonesia Memenangkan Laga Melawan Arab SaudiRumah Sakit Khusus Olahraga Makin Siap BeroperasiPersipura Berbagi Poin Satu dengan Mitra Kukar