Cek Fakta: Video Pria Serang Polisi yang Paksa Lepas Hijab Istrinya, Benarkah?

Beredar video pria menyerang dua polisi. Apa penyebabnya? Cek dulu fakta di balik rekaman tersebut!

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Des 2019, 14:44 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 14:44 WIB
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Video Keributan di Bandara
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Video Keributan di Bandara

Liputan6.com, Jakarta - Video tentang seorang pria yang menyerang dua polisi viral di media sosial. Video disebarkah oleh akun YouTube mpudz al afasy pada 8 Maret 2017 lalu, dengan judul "Pria Jerman ini menghajar Polisi Bandara Karena Istrinya diPaksa Lepas Jilbab oleh Polisi".

Akun YouTube mpudz al afasy menyebut bahwa penyerangan itu dipicu oleh si polisi yang memaksa istri si pria tersebut untuk melepas jilbabnya.

Berikut narasinya:

"Berita dari Bandara Frankfurt Jerman

Assalamu'alaikum wr wb.

Polisi ingin melepas jilbab seorang wanita Muslim. Wanita muslim tersebut menolak sehingga dia pingsan ditembak dengan pistol listrik.

Perhatikan bagaimana suaminya bereaksi ..... sang suami dengan kesatria menghajar polisi bandara........

Itu gambaran, betapa muslimah mempertahankan Syariah yang ia jalankan secara istiqamah. Dan bagaimana seorang suami "berani menaruhkan nyawanya" untuk mempertahankan harga diri istrinya (keluarga)......

Sudahkah kita melakukan hal yang sebanding dengan dia ?......

Wassalamu'alaikum wr wb.Dari sahabat mu

Imam Syaukani," tulis akun YouTube mpudz al afasy.

Video yang diunggah akun YouTube mpudz al afasy telah 26.502 kali dibagikan dan mendapat 55 komentar warganet.

 

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang seorang pria yang menyerang dua polisi karena istrinya dipaksa melepaskan jilbab ternyata tidak benar.

Video serupa dimuat situs media asal Inggris, telegraph.co.uk dengan judul artikel "British man attacks police at German airport after woman knocked over in confrontation with security".

 

[Cek Fakta] Pria Serang Polisi karena Paksa Lepas Hijab Istrinya, Benarkah? (enshot/The Telegraph)

 

 

 Dalam artikel itu disebutkan, pria asal Inggris adu jotos dengan sejumlah anggota kepolisian Jerman di dekat gerbang check in maskapai Lufthansa di Bandara Frankfurt, Jerman.

Konfrontasi berawal setelah seorang perempuan, yang diyakini terbang bersama pria tersebut, terjatuh. Pria tersebut dilaporkan menyerang petugas setelah mengeluh soal penerbangan.

"Penyerang adalah warga Inggris yang khawatir soal istrinya. Perempuan itu mengalami masalah peredaran darah," kata juru bicara kepolisian kepada situs Spiegel Online.

Cuaca buruk memaksa 7.000 penumpang membatalkan penerbangan mereka dan bermalam di Bandara Frankfurt pada Jumat 23 Juli 2016, ketika insiden itu diyakini terjadi.

Suasana hati para penumpang digambarkan oleh juru bicara bandara sebagai "bukan yang terbaik".

Kepolisian Frankfurt membantah insiden itu terkait terorisme.

Dalam sebuah postingan di Facebook, mereka mengatakan video itu digunakan untuk menyebarkan pesan palsu dan teror.

Kepolisian Frankfurt menjelaskan, insiden tersebut terjadi ketika ribuan penumpang terjebak di Bandara. Pelaku dilaporkan mengancam petugas bandara dan melontarkan serangan verbal.

Pihak kepolisian menegaskan, pria tersebut tak punya latar belakang terkait terorisme. Dan apa yang dilakukannya bukan lah serangan teror. 

Kesimpulan

Peristiwa pria memukul dua polisi yang videonya viral itu terjadi di Frankfurt, Jerman. Namun, penyebabnya bukan dipicu karena istri dari pria tersebut dipaksa melepas jilbab.

Keributan antara seorang pria dan dua polisi itu dipicu sikap pria tersebut yang mengeluh karena jadwal penerbangannya diundur. Narasi yang disampaikan akun YouTube mpudz al tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya