Cek Fakta: Benarkah Facebook Larang Live Musik Mulai 1 Oktober 2020?

Facebook akan menghapus live streaming atau video musik yang melanggar hak cipta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 25 Sep 2020, 16:42 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 11:45 WIB
Hoaks Facebook larang live musik
Hoaks Facebook larang live musik mulai 1 Oktober. (Twitter/@GUYDANGELO)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Twitter sedang ramai membicarakan soal rumor Facebook melarang event musik secara live streaming. Disebutkan, larangan tersebut bakal dimulai pada 1 Oktober 2020.

Salah satu akun yang membicarakan rumor Facebook bakal melarang event musik secara live streaming mulai 1 Oktober adalah @GUYDANGELO. Dia pun memberikan narasi sebagai berikut:

"Anda tahu, Facebook dan Instagram melarang live musik mulai 1 Oktober. Mereka bakal menghapus akun yang melanggar batasan hak cipta."

Akun itu berkicau tentang rumor ini pada 23 September 2020. Namun, rumor ini sudah ramai dibicarakan netizen di Twitter sejak awal September 2020.

Lalu, benarkah Facebook bakal melarang event musik secara live streaming mulai 1 Oktober 2020?

 

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari kebenaran informasi tersebut menggunakan mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Facebook banning live music."

Hasil penelusuran mengarah kepada situs Snopes dengan judul: "Is Facebook Banning Livestreamed Music Events?". Artikel tersebut sudah dipublikasikan pada 17 September 2020.

Dalam artikel tersebut, Snopes memaparkan aturan Facebook yang sudah ada sejak 2018. Aturan tersebut menyatakan kalau Facebook mengultimatum penggunanya yang menggunakan kata 'live' dalam event musik.

Namun, pada September 2020, Facebook mengklarifikasi aturan tersebut dimaksudkan untuk melindungi hak cipta. Platform ciptaan Mark Zuckerberg ini memiliki batasan untuk merekam musik yang disertakan dalam siaran langsung dan video.

"Namun, tidak akan ada larangan pada live streaming atau dalam cerita, meskipun rekaman berdurasi penuh. Facebook menyarankan klip musik yang lebih pendek," bunyi penjelasan di artikel Snopes.

Menurut Snopes, rumor ini muncul di media sosial karena aturan soal musik di Facebook membingungkan netizen. Pedoman ini dilampirkan ke pembaruan persyaratan layanan Facebook. Banyak yang berasumsi kalau aturan ini bakal berlaku pada 1 Oktober 2020.

Sementara itu, Facebook melalui blog mereka menjelaskan aturan materi hak cipta. "Ketentuan Layanan Facebook melarang orang memposting konten yang melanggar hak kekayaan intelektual orang lain, termasuk hak cipta dan merek dagang."

"Jika menggunakan musik komersial tanpa izin yang sesuai, streaming bisa dihapus dari Facebook. Ini bisa terjadi secara tidak sengaja jika streaming menyertakan musik latar. Jangan ragu untuk menggunakan galeri musik dan efek suara berlisensi kami yang tersedia gratis secara global."

"Standar Komunitas kami berlaku untuk video siaran langsung, sama halnya dengan jenis konten lain di Facebook. Konten yang melanggar kebijakan kami akan dihapus. Jika Anda melakukan siaran dari Halaman, Grup, atau Acara, kebijakan Halaman, Grup, dan Acara berlaku untuk Anda. Jika Anda memposting konten bermerek, Anda harus mematuhi kebijakan Konten Bermerek. Definisi konten bermerek menurut kami adalah konten kreator atau penerbit yang menampilkan atau dipengaruhi oleh partner bisnis demi keuntungan bersama," begitu bunyi penjelasan Facebook.

 

 

Kesimpulan

banner cek fakta (Sebagian Salah)
banner cek fakta

Facebook sebenarnya tidak melarang pertunjukan musik di platform mereka, termasuk live streaming. Namun, Facebook tetap menerapkan kebijakan lama yang berdasarkan perjanjian hak cipta. Facebook akan menghapus live streaming atau video musik yang melanggar hak cipta.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya