Lawan Berita Hoaks, Twitter Mulai Uji Coba Metode Crowdsourcing

Untuk melawan hoaks, seperti dikutip dari Ubergizmo, Twitter sedang menguji fitur baru yang mereka sebut Birdwatch.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Okt 2020, 15:17 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 13:00 WIB
Twitter
Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Selain Facebook, Twitter merupakan platform yang dijadikan alat untuk menyebar berita hoaks. Pihak Twitter pun sudah siap menghentikan peredaran informasi palsu di platform mereka.

Untuk melawan hoaks, seperti dikutip dari Ubergizmo, Twitter sedang menguji fitur baru yang mereka sebut Birdwatch. Fitur ini mengandalkan metode crowdsourcing untuk mengidentifikasi dan melaporkan informasi yang salah.

Fitur ini masih uji coba, tapi sudah ditemukan oleh konsultan sosial media, Matt Navarra di Twitter pribadinya. Dia menemukan fitur baru ini pada 1 Oktober 2020.

Birdwatch memungkinkan penggunanya untuk menandai unggahan yang berisi informasi hoaks. Kemudian, pengguna bisa menambahkan catatan ke dalamnya.

Namun, para pengguna harus memberikan alasan mengapa informasi itu palsu. Fitur ini bisa mengurangi beban Twitter dan mencari cara yang lebih efisien untuk menentukan informasi hoaks.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Ada Penjelasan

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Pada saat ini, Twitter belum menjelaskan bagaimana sistem pada fitur ini akan bekerja dan apakah semua pengguna dapat memberikan catatan tersebut atau mungkin hanya pengguna terpilih dari Twitter yang dapat melakukannya.

Mungkin pilihan yang pertama bisa jadi lebih efisien, tetapi sepertinya itu juga bisa disalahgunakan oleh beberapa pengguna.

Bagaimanapun fitur ini adalah pendekatan yang menarik dan para pengguna Twitter harus menunggu dan melihat cara kerjanya jika nanti diluncurkan ke publik.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya