Liputan6.com, Jakarta - Analisis dari organisasi nirlaba, Influencemap menuduh Facebook gagal mencegah misinformasi soal perubahan iklim hingga enam bulan pertama tahun 2020. Influencmap menyebut 51 iklan terkait ketidakpercayaan pada perubahan iklim sempat terposting di Facebook dan dibaca oleh jutaan orang.
Influencemap mengambil data dari iklan yang terposting di Facebook melalui sembilan pengiklan asal AS dengan total mencapai 42 ribu dolar AS. Uang tersebut dipakai untuk biaya 51 iklan antiperubahan iklim dari Januari hingga Juni 2020.
Iklan tersebut isinya menyerang kredibilitas badan penelitian dan membantah tidak ada konsensus ilmiah tentang pemanasan global. Seringkali iklan itu menyebut peningkatan suhu global adalah perubahan alami dan penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia tidak berkontribusi pada pemanasan global.
Advertisement
"Perubahan iklim memperburuk cuaca saat ini? Pikirkan lagi" bunyi salah satu iklan di Facebook tersebut.
Faktanya perubahan iklim sendiri menjadi faktor penyebab hingga 93 persen peristiwa panas ekstrim dalam satu dekade belakangan, demikian juga 61 persen kekeringan dan 54 persen banjir dan badai.
Tidak Tinggal Diam
Facebook sendiri bukannya diam saja melihat banyaknya iklan misinformasi di platformnya. Mereka terus meluncurkan fitur untuk mengurangi hoaks, misinformasi dan iklan palsu terutama setelah pandemi covid-19.
September lalu, Facebook juga meluncurkan fitur Pusat Informasi Perubahan Iklim dengan tampilan seperti Pusat Informasi Covid-19 yang ada sekarang.
Terkait analisis dari Influencemap, Facebook pun memberikan tanggapannya. "Kami melarang iklan yang sudah dibantah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Terkait laporan ini kami akan menyelidikinya," ujar juru bicara Facebook dilansir edie.net.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.