Jumlah Penumpang Menurun Akibat Covid-19, Perusahaan Bus Ini Juga Diserang Hoaks

Direktur Pelaksana Sanders Coaches, Charles Sanders menyebut serangan hoaks ini berasal dari akun yang tidak resmi dari perusahaan miliknya.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 16 Okt 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 11:00 WIB
Taruh Jarum di Bangku Bus, Pria ini Terancam Hukuman Seumur Hidup
(Foto: christels/Pixabay) Ilustrasi bus tingkat di Hong Kong.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan bus di Inggris, Sanders Coaches terkena serangan hoaks. Mereka disebut gulung tikar karena jumlah penumpang sudah menurun akibat pandemi virus corona covid-19.

Informasi ini pertama kali muncul di akun Twitter, @CoachesSanders, yang menyebut perusahaan bus itu tutup karena tidak ada penumpang lagi. Direktur Pelaksana Sanders Coaches, Charles Sanders menyebut akun itu tidak resmi dari perusahaan miliknya, alias hoaks.

"Akun ini (@CoachesSanders), menyatakan kami akan tutup. Ini benar-benar berita hoaks. Kami akan terus menyediakan transportasi ke seluruh Norfolk Utara dan sekitarnya," katanya, seperti dikutip dari Eastern Daily Press.

Gara-gara hoaks tersebut, Charles Sanders jadi sibuk menjawab pertanyaan penumpang setianya. Kebanyakan pertanyaannya dari orang tua yang khawatir tidak ada bus untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah.

"Tahun ini (selama pandemi covid-19), kami sudah mengalami dua atau tiga kali (informasi hoaks). Saya tidak tahu mengapa seseorang ingin melakukan hal-hal ini," ujarnya.

 

Tetap Berjuang

Bus Sekolah Pengangkut Pasien Covid-19
Petugas ber-APD menyemprotkan disinfektan pada bus sekolah di Posko Gabungan PSBB dan Gakplin Protkes, Puskesmas Jatinegara, Jakarta, (22/9/2020). Sejumlah unit bus sekolah kini dialihfungsikan menjadi kendaraan untuk mengantar pasien Covid-19 berstatus OTG menuju Wisma Atlet. (merdeka.com/Imam Buho

Charles Sanders mengatakan, perusahaan bus miliknya tetap berjuang, meski kesulitan di tengah pandemi covid-19 di Inggris. Mereka juga sudah minta bantuan dari pemerintah setempat.

"Saat ini kami mencoba untuk mendapatkan bantuan dari dewan kabupaten dan pemerintah seperti setiap perusahaan bus lainnya. Pemegang izin masuk telah melindungi dan tidak keluar dalam perjalanan sehari mereka."

"Itu membuatnya sulit dan mereka akan mendukung layanan bus selama itu diperlukan. Namun, layanan kami ada di sana dan akan tetap sebagai layanan penuh waktu," katanya menegaskan.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

16 Oktober

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya